Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • 2 Mitos Tentang Einstein TERPECAHKAN, Apakah Ia Gagal Di Sekolah ?

telenji200772Avatar border
TS
telenji200772
2 Mitos Tentang Einstein TERPECAHKAN, Apakah Ia Gagal Di Sekolah ?

2 Mitos Tentang Einstein TERPECAHKAN, Apakah Ia Gagal Di Sekolah ?

Di akhir abad ke-20, majalah Time memilih Albert Einstein sebagai "Manusia Abadi". Albert adalah seorang pria yang meniupkan Teori Relativitas (karena Relativitas adalah konsep yang aneh) ke dalam pikiran orang-orang pada awal abad ke-20. Einstein dipercaya merupakan "Mega-brain". Ia bahkan dipercaya memenangkan Nobel untuk keberhasilan Teori Relativitasnya. Ditegaskan pula bahwa Einstein gagal di sekolah. Hal ini menghibur generasi anak-anak sekolah yang mendapatkan nilai buruk. Namun kedua penegasan tersebut pemenang Nobel dan gagal di sekolah sama sekali tidak benar.

Pertama, Einstein tidak memenangkan Nobel pada tahun 1921 di bidang fisika untuk penelitiannya dalam bidang Relativitas. Sebagian alasannya adalah bahwa teori ini, bahkan pada tahun 1921, masih kontroversial.

2 Mitos Tentang Einstein TERPECAHKAN, Apakah Ia Gagal Di Sekolah ?

Marilah kita melihat sedikit ke belakang. Pada tahun 1905, Einstein mengalami tahun terbaik di dalam hidupnya. Ia menulis, dengan bantuan istrinya, Mileva, lima artikel penting yang menurut Encyclopaedia Britannica, "mengubah pandangan manusia tentang alam semesta".

Seorang ilmuwan akan bangga bisa menulis satu saja dari tulisan hebat tersebut namun Albert mempublikasikan lima tulisannya dalam setahun! Salah satu tulisannya, tentu saja, berhubungan dengan Relativitas apa yang terjadi pada benda-benda ketika mereka bergerak menuju benda lain. Dua tulisan lain membuktikan bahwa atom dan molekul pasti ada, berdasarkan fakta bahwa Anda dapat melihat partikel kecil yang bergerak cepat ketika Anda mengamati setetes air dengan mikroskop. Tulisan keempat melihat keanehan sifat cahaya yang disebut Efek Fotoelektrik. Tumbuhan dan sel-sel solar menggunakan Efek Fotoelektrik ini ketika mengubah cahaya menjadi listrik. Kenyataannya, setiap tahun, tumbuhan (melakukan Efek Fotoelektrik dengan bebas) mengubah 1.000 miliar ton karbon dioksida menjadi 700 miliar ton oksigen dan bahan organik. (Dan, beberapa orang tidak menyukai tumbuhan!)

2 Mitos Tentang Einstein TERPECAHKAN, Apakah Ia Gagal Di Sekolah ?

2 Mitos Tentang Einstein TERPECAHKAN, Apakah Ia Gagal Di Sekolah ?

Tulisannya yang kelima adalah catatan kaki matematis untuk Teori Relativitas Spesialnya. Judul tulisannya adalah "Does the Inertia of a Body Depend on its Energy Content". Artikel ini menggunakan persamaan yang terkenal B= m c2, di mana E adalah energi, m adalah massa, dan c adalah kecepatan cahaya. Jika Anda mengonversi sebuah massa, m, seluruhnya menjadi energi, persamaan ini menunjukkan betapa banyaknya energi yang Anda peroleh.

Saya dan anak-anak saya cukup beruntung dapat melihat persamaan ini, yang ditulis tangan oleh Einstein, ketika sebuah naskah Relativitas Spesial muncul di Sydney sebagai bagian dari tur keliling dunia. Saya merasa takjub, terpesona. Teori Relativitas mendapat perhatian dari publik.

Pada tahun 1920, muncul klaim bahwa hanya lima orang di seluruh dunia ini yang memahami teori ini. (Sebenarnya, pada hari-hari ini seorang murid SMU yang belajar fisika dapat menggunakan teori tersebut.) Namun Efek Fotoelektrik yang tidak menarik ini justru membuat Einstein memenangkan Nobel. Ketika ia berada di Shanghai, ia menerima telegram dari panitia Nobel yang menginformasikan bahwa ia telah memenangkan Nobel di bidang fisika untuk tahun 1921, karena "hukum fotoelektrik dan karyanya di bidang teori fisika". Sama sekali tidak disebutkan tentang Relativitas.

Dan sekarangMitos Kedua. Einstein tidak pernah gagal di SMU. Einstein dilahirkan pada tanggal 14 Maret 1879 di Ulm, Jerman. Setahun kemudian, keluarganya pindah ke Munich, di mana ia mulai bersekolah dalam tahun 1886 pada usia tujuh tahun. Pada usia sembilan tahun, ia memasuki Luitpold-Gumnasium. Pada usia 12 tahun, ia belajar kalkulus mata pelajaran lanjutan yang biasanya dipelajari murid-murid yang berumur 15 tahun. la mendapatkan nilai baik untuk mata pelajaran sains. Namun, karena sistem pendidikan Jerman di abad ke-19 sangat keras dan kaku, kemampuannya di luar bidang matematika tidak begitu berkembang (misalnya, sejarah, bahasa, musik, dan geografi). Pada kenyataannya, ibunya, bukan sekolah, yang mendorongnya belajar biola dan ia memainkannya cukup baik.

2 Mitos Tentang Einstein TERPECAHKAN, Apakah Ia Gagal Di Sekolah ?

Tahun 1895, ia mengikuti ujian masuk Federal Polytechnic School yang prestisius di Zurich. Ia berumur 16 tahun, dua tahun lebih muda dari para pendaftar lainnya. Ia mendapatkan nilai rnenonjol untuk pelajaran fisika dan matematika, namun gagal dalam mata pelajaran lain, terutama dalam bahasa Prancis ia tidak diterima. Jadi, ia melanjutkan sekolahnya di sekolah lokal di Aargau, belajar dengan tekun, dan akhirnya lulus ujian masuk. Pada Oktober 1896, ia akhirnya mulai belajar di Federal Polytechnic (bahkan pada usia 17, ia masih lebih muda dibandingkan kebanyakan murid lain). Pada tahun itu juga, ia menulis esai yang cerdas dan yang mengarah langsung pada penelitiannya nanti dalam bidang Relativitas.

2 Mitos Tentang Einstein TERPECAHKAN, Apakah Ia Gagal Di Sekolah ?

Einstein tidak gagal di SMU, dan bukan murid yang bodoh. Jadi, bagaimana mitos ini dapat tercetus? Mudah. Tahun 1896 tahun terakhir Einstein di sekolah di Aargau sistem penilaian sekolah diubah. Nilai "6" yang dulu paling rendah, sekarang menjadi paling tinggi. (Nilai Einstein 4,91 masih cukup baik.) Nilai "1", yang dulu paling tinggi sekarang paling rendah. Setiap orang yang melihat nilai Einstein akan melihat bahwa ia tidak rnendapatkan nilai di sekitar "1" jika dilihat dengan skema baru tersebut, itu berarti "gagal". Anak-anak sekolah tidak dapat menggunakan mitos ini sebagai penolong lagi—mereka hanya perlu belajar lebih keras....

RELATIVITAS KHUSUS BAGI ORANG AWAM

Relativitas Khusus mudah dipahami jika Anda ingat satu hal satu-satunya benda yang tetap di alam semesta ini adalah kecepatan cahaya. lni memang agak terlalu menyederhanakan masalah, tapi tidak banyak. Cahaya berjalan 300.000 km/detik, atau 300 m setiap mikrodetik (atau seperjuta detik). Massa tidak konstan. Ketika tubuh bergerak lebih cepat, tubuh menjadi lebih besar. Jika tubuh dapat mencapai kecepatan cahaya, massa akan menjadi tak terbatas (bukan hanya besar, bukan sebesar alam semesta ini, namun bahkan lebih besar lagi—itulah, tak terbatas).

2 Mitos Tentang Einstein TERPECAHKAN, Apakah Ia Gagal Di Sekolah ?

Foton cahaya (yang berjalan dengan kecepatan cahaya) mengatasi masalah ini dengan tidak membawa massa ketika tidak sedang bergerak. Ketika bergerak, foton membawa sedikit massa. Jarak juga tidak konstan. Ketika tubuh bergerak lebih cepat, jarak pun mengerut (tapi hanya dalam arah perjalanannya) sampai ia mencapai jarak nol pada kecepatan cahaya. Satu-satunya hal yang tetap konstan dari semua ini adalah kecepatan cahaya.

OTAK EINSTEIN

2 Mitos Tentang Einstein TERPECAHKAN, Apakah Ia Gagal Di Sekolah ?

Otak Einstein juga turut "hilang" begitu ia meninggal pada tahun 1955. Thomas Harvey, seorang ahli patologi yang ditugaskan di Princeton Hospital, New Jersey, mengangkat otak ini dalam tujuh jam setelah kematiannya dan menyimpannya. Hal ini menjadi kontroversi, karena wali surat wasiat Einstein, Otto Nathan, menuduh Harvey sebagai pencuri. Harvey meninggalkan Princeton, dan otak tersebut "menghilang" hingga tahun 1978, ketika seorang jurnalis Steven Levy menemukan Harvey di Wichita, Kansas dan otak Einstein berada di dalam kotak yang bertuliskan "Costa Cider". Harvey tidak sungguh-sungguh memiliki kemampuan untuk mempelajari otak Einstein, jadi ia mulai mengirimkan bagian-bagian kecil otak tersebut ke ahli saraf yang berpengalaman. Sebuah otak memiliki "neuron-neuron" (biasanya disebut sebagai sel-sel berpikir) dan sel-sel "glial" (yang diduga tidak rnelakukan aktivitas berpikir, hanya bertindak sebagai sel pendukung bagi neuron). Otak Einstein terlihat biasa saja untuk mata telanjang, dan rata-rata beratnya juga sama. Di bawah mikroskop, otak itu memiliki rasio sel glial yang lebih tinggi dibandingkan neuron pada lobus parietal bawah—bagian otak yang melaksanakan penalaran matematis dan spasial. Bagi mata yang terlatih, lobus parietal bawah tadi 15% lebih besar dari ukuran normal. Otak Einstein akhirnya kembali ke Princeton—di tempat rahasia yang tersembunyi.

2 Mitos Tentang Einstein TERPECAHKAN, Apakah Ia Gagal Di Sekolah ?

Quote:



Quote:
Diubah oleh telenji200772 20-03-2013 09:04
0
7.1K
56
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.