- Beranda
- The Lounge
Indonesia ku .... PALSU!!!
...
TS
hereticanthem
Indonesia ku .... PALSU!!!
Sajak Palsu
Selamat pagi pak, selamat pagi bu,
ucap anak sekolah dengan sapaan palsu.
Lalu mereka pun belajar sejarah palsu dari buku-buku palsu.
Diakhir sekolah mereka terperangah melihat hamparan nilai mereka yang palsu.
Karena tak cukup nilai, maka berdatangan lah mereka kerumah-rumah bapak dan ibu guru untuk menyerahkan amplop berisi perhatian dan rasa hormat palsu.
Sambil tersipu palsu
dan membuat tolakan-tolakan palsu,
akhirnya pak guru dan bu guru terima juga amplop itu sambil berjanji palsu untuk mengubah nilai-nilai dengan nilai-nilai palsu yang baru.
Masa sekolah demi masa sekolah berlalu,
mereka pun lahir sebagai ekonom-ekonom palsu,
ahli hukum palsu,
ahli pertanian palsu,
insinyur palsu,
sebagian menjadi guru, ilmuwan atau seniman palsu.
Dengan gairah tinggi mereka berhambur ketengah pembangunan palsu
dan ekonomi palsu sebagai panglima palsu.
Mereka saksikan ramainya perniagan palsu
dengan ekspor dan impor palsu
yang mendatangkan berbagai barang klontong dengan kualitas palsu.
DAn bank-bank palsu
dengan giat menawarkan bonus dan hadiah-hadiah palsu,
tapi diam-diam meminjam juga pinjaman dengan ijin dan surat palsu
kepada bank negeri yang di jaga pejabat-pejabat palsu.
Masyarakat pun berniaga dengan uang palsu yang dijamin dengan devisa palsu.
Maka uang-uang asing menggertak dengan kurs palsu
sehingga semua blingsatan dan terperosok krisis yang meruntuhkan pemerintahan palsu
kedalam nasib buruk palsu.
Lalu orang-orang palsu
meneriakkan kegembiraan palsu
dan mendebatkan gagasan-gagasan palsu
ditengah seminar dan dialog-dialog palsu
menyambut tibanya demokrasi palsu
yang berkibar-kibar begitu nyaring dan palsu...
iloveindonesia
Selamat pagi pak, selamat pagi bu,
ucap anak sekolah dengan sapaan palsu.
Lalu mereka pun belajar sejarah palsu dari buku-buku palsu.
Diakhir sekolah mereka terperangah melihat hamparan nilai mereka yang palsu.
Karena tak cukup nilai, maka berdatangan lah mereka kerumah-rumah bapak dan ibu guru untuk menyerahkan amplop berisi perhatian dan rasa hormat palsu.
Sambil tersipu palsu
dan membuat tolakan-tolakan palsu,
akhirnya pak guru dan bu guru terima juga amplop itu sambil berjanji palsu untuk mengubah nilai-nilai dengan nilai-nilai palsu yang baru.
Masa sekolah demi masa sekolah berlalu,
mereka pun lahir sebagai ekonom-ekonom palsu,
ahli hukum palsu,
ahli pertanian palsu,
insinyur palsu,
sebagian menjadi guru, ilmuwan atau seniman palsu.
Dengan gairah tinggi mereka berhambur ketengah pembangunan palsu
dan ekonomi palsu sebagai panglima palsu.
Mereka saksikan ramainya perniagan palsu
dengan ekspor dan impor palsu
yang mendatangkan berbagai barang klontong dengan kualitas palsu.
DAn bank-bank palsu
dengan giat menawarkan bonus dan hadiah-hadiah palsu,
tapi diam-diam meminjam juga pinjaman dengan ijin dan surat palsu
kepada bank negeri yang di jaga pejabat-pejabat palsu.
Masyarakat pun berniaga dengan uang palsu yang dijamin dengan devisa palsu.
Maka uang-uang asing menggertak dengan kurs palsu
sehingga semua blingsatan dan terperosok krisis yang meruntuhkan pemerintahan palsu
kedalam nasib buruk palsu.
Lalu orang-orang palsu
meneriakkan kegembiraan palsu
dan mendebatkan gagasan-gagasan palsu
ditengah seminar dan dialog-dialog palsu
menyambut tibanya demokrasi palsu
yang berkibar-kibar begitu nyaring dan palsu...
iloveindonesia
0
3.1K
45
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.9KThread•90KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya