- Beranda
- The Lounge
Kenal Penari Profesional dari INDONESIA ini gan?
...
![gamyet](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
gamyet
Kenal Penari Profesional dari INDONESIA ini gan?
![Kenal Penari Profesional dari INDONESIA ini gan?](https://dl.kaskus.id/cdn-u.kaskus.co.id/55/zr4ihozb.gif)
![Kenal Penari Profesional dari INDONESIA ini gan?](https://dl.kaskus.id/sadpanda.us/images/926654-5II3CJ9.gif)
![Kenal Penari Profesional dari INDONESIA ini gan?](https://dl.kaskus.id/cdn-u.kaskus.co.id/55/zr4ihozb.gif)
Quote:
![I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1xu2wka.gif)
![I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1xu2wka.gif)
Spoiler for NO REPOST MASBROW!:
![Kenal Penari Profesional dari INDONESIA ini gan?](https://s.kaskus.id/images/2013/03/17/5276662_20130317091910.png)
Penari satu ini terkenal banget gan di Indonesia maupun diluar negeri, kalo agan gatau sih berarti agan kurang mengenal orang-orang seni di negara sendiri gan ![Cape d... (S) emoticon-Cape d... (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/capedes.gif)
Belom kenal? yaudah nih ane kenalin gan ~
![Cape d... (S) emoticon-Cape d... (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/capedes.gif)
Belom kenal? yaudah nih ane kenalin gan ~
![I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iloveindonesias.gif)
![I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iloveindonesias.gif)
![I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iloveindonesias.gif)
![I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iloveindonesias.gif)
![I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iloveindonesias.gif)
Quote:
Quote:
DIDIK NINI THOWOK
Spoiler for DIDIK NINI THOWOK:
![Kenal Penari Profesional dari INDONESIA ini gan?](https://dl.kaskus.id/www.indonesianfilmcenter.com/images/gallery/Didik%20Nini%20Thowok1.jpg)
Quote:
Quote:
BIOGRAFI
Masa Kecil
Didik Nini Thowok terlahir dengan nama Kwee Tjoen Lian. Karena sakit-sakitan orang tuanya mengubah namanya menjadi Kwee Tjoen An. Ayah Didik, Kwee Yoe Tiang, merupakan seorang peranakan Tionghoa yang "terdampar" di Temanggung sedangkan ibunya, Suminah, adalah wanita Jawa asli, asal Desa Citayem, Tjilatjap. Didik adalah sulung dari lima bersaudara (keempat adiknya perempuan). Setelah G30S/PKI, keturunan Tionghoa diwajibkan mengganti nama Tionghoa mereka menjadi nama pribumi sehingga nama Kwee Tjoen An pun menjadi Didik Hadiprayitno.
Kehidupan masa kecil Didik penuh keprihatinan. Ayahnya bisnis jual beli kulit kambing dan sapi. Ibunya membuka kios di Pasar Kayu. Hidup bersama mereka adalah kakek dan nenek Didik. Maka keluarga Didik harus hidup pas-pasan. Sebagai anak dan cucu pertama, Didik selalu dimanja oleh seluruh anggota keluarga. Selain itu, Didik tidak nakal seperti kebanyakan anak laki-laki seumurannya. Ia cenderung seperti anak perempuan dan menyukai permainan mereka, seperti pasar-pasaran (berjualan), masak-masakan, dan ibu-ibuan. Saat kecil pun Didik diajari oleh neneknya ketrampilan perempuan seperti menjahit, menisik, menyulam, dan merenda.
Quote:
Belajar Menari
Saat masih sekolah, Didik suka menggambar dan menyanyi (suaranya bagus terutama saat menyanyi tembang Jawa). Namun setelah mengenal dunia tari akibat sering menonton pertunjukan wayang orang yang berupa sendratari, Didik pun bertekad untuk mempelajari tari. Sayangnya perekonomian keluarga yang pas-pasan menyulitkan langkah Didik untuk belajar.
Akhirnya Didik meminta teman sekelasnya Sumiasih, yang pandai menari dan nembang, untuk mengajarinya tari-tarian wayang orang. Menari bukan hal yang sulit dilakukan, karena selain tubuhnya yang lentur, Didik juga berbakat. Guru Didik berikutnya adalah Ibu Sumiyati yang mengajarinya dan ketiga adiknya, tari Jawa klasik gaya Surakarta. Didik membayar guru ini dari hasil menyewakan komik warisan kakeknya. Didik juga belajar tarian Bali klasik dari seorang tukang cukur rambut.
Didik berguru pada A. M. Sudiharjo, yang pandai menari Jawa Klasik juga sering menciptakan tari kreasi baru. Didik ikut kursus menari di Kantor Pembinaan Kebudayaan Kabupaten Temanggung. Salah satu gurunya adalah Prapto Prasojo, yang juga mengajar di padepokan tari milik Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta.
Koreografi tari ciptaan Didik yang pertama dibuat pada pertengahan 1971. Tarian itu diberi judul “Tari Persembahan”, yang merupakan gabungan gerak tari Bali dan Jawa. Didik tampil pertama kali sebagai penari wanita; berkebaya dan bersanggul saat acara kelulusan SMA tahun 1972. Saat itu, didik juga mempersembahakan tari ciptaannya sendiri dengan sangat luwes.
Quote:
KULIAH
Setelah lulus SMA, impian Didik untuk melanjutkan kuliah di ASTI Yogyakarta terbentur pada biaya. Didik pun bekerja, tak jauh dari kesukaannya, menari. Didik menjadi pegawai honorer di Kabin Kebudayaan Kabupaten Temanggung dengan tugas mengajar tari di beberapa sekolah (SD dan SMP), serta memberi les privat menari untuk anak-anak di sekitar Temanggung.
Dua tahun setelah lulus SMA, Didik bertekad untuk kuliah di ASTI. Berbekal uang tabungannya, Didik berangkat ke Yogyakarta dan mendaftar di ASTI. Berkat Tari Manipuri, tarian wanita yang diperagakannya dengan begitu cantik, Didik berhasil memikat tim juri ASTI. Sehingga Didik diterima dan dinyatakan sebagai mahasiswa ASTI angkatan 1974.
Pribadinya yang hangat, kocak dan santun tak menyulitkan Didik untuk mendapat teman. Bersama teman-teman barunya, Didik menampilkan fragmen tari berjudul Ande-ande Lumut. Didik berperan sebagai Mbok Rondo Dadapan, janda centil dari Desa Dadapan. Penampilan Didik sangat memukau mahasiswa ASTI yang lain.
Menjadi anak kost sangat sulit bagi Didik, karena tak mungkin mengharapkan kiriman dari rumah. Ketrampilan 'perempuan' yang dulu diajarkan neneknya terasa sangat berguna. Didik menerima pesanan membuat hiasan bordir, juga menjual hasil kerajinannya, seperti syal dan taplak meja.
Beberapa bulan setelah mulai kuliah, Didik menerima tawaran dari kakak angkatannya, Bekti Budi Hastuti (Tutik) untuk membantu dalam fragmen tari Nini Thowok bersama Sunaryo. Nini Thowok atau Nini Thowong adalah semacam permainan jailangkung yang biasa dimainkan masyarakat Jawa tradisional. Pementasan ini sangat sukses. Kesuksesannya membawa trio tersebut pentas diberbagai acara. Merekapun mengemas pertunjukan mereka dengan konsep yang lebih matang. Saat Sunaryo mengundurkan diri, posisinya digantikan Bambang Leksono Setyo Aji, teman sekos Didik. Mereka lantas menyebut kelompok mereka sebagai Bengkel Nini Thowok. Dan di belakang nama mereka melekat nama tambahan Nini Thowok (berarti: "nenek yang menyeramkan"). Setelah itu, karier Didik Nini Thowok sebagai penari terus berlanjut, bahkan Didik sering muncul di televisi.
Didik terus mengembangkan kemampuan tarinya dengan berguru ke mana-mana. Didik berguru langsung pada maestro tari Bali, I Gusti Gde Raka, di Gianyar. Ia juga mempelajari tari klasik Sunda dari Endo Suanda; Tari Topeng Cirebon gaya Palimanan yang dipelajarinya dari tokoh besar Topeng Cirebon, Ibu Suji. Saat pergi ke Jepang, Didik mempelajari tari klasik Noh (Hagoromo), di Spanyol, ia pun belajar tari Flamenco.
Quote:
KARIER
Quote:
Masuk ASTI tahun 1974. Padahal cita-cita awalnya menadi pelukis. “Saya mau kuliah di ASRI Yogyakarta, tapi bapak saya bangkrut. Kan bapak kerja sebagai pengumpul kulit. Masuk ASRI itu banyak perlu biasa untuk membeli peralatan. Karena saya sudah menari sejak kecil dan menjadi guru tari saat tamat SMA, saya teruskan ke ASTI,” katanya.Pada bulan Desember 2004, Ia mengadakan Festival Cross Gender di Yogyakarta. Ia mengundang para penari dari Jepang, India, dan Cina. Kegiatan itu diisi dengan pameran lukisan dan barang-barang miniatur koleksi pribadinya. Pada 31 Januari sampai 17 Februari 2004, ia berada di Tokyo, Jepang. 19 Februari 2004 di San Fransisco, Amerika Serikat. 29 Maret sampai 3 April 2004 berada di Washington, Amerika Serikat diteruskan menuju Vancouver, Kanada, kemudian setelah kembali ke Tanah Air. Juni 2004 ia berada di Berlin, Jerman dan September 2004 ke Barcelona, Spanyol dan beberapa kota di Inggris. Seluruh perjalanan ini dihabiskan untuk memberi apresiasi terhadap apa yang ia tekuni, cross gender.
Pada Senin, 16 Juli 2012, ia meluncurkan buku Stage Make Up di Hotel Santika Premiere, Jalan KS Tubun, Jakarta. Buku tersebut menjadi referensi tentang panduan dandanan untuk teater, tari dan film di Indonesia. Rupanya ia telah menjadi perias wajah bagi artis tradisional di panggung wayang orang hingga pementasan di Keraton Yogyakarta. Karier meriasnya diawalai ketika ia mulai merias penari Bedoyo Keraton.
Pada Senin, 16 Juli 2012, ia meluncurkan buku Stage Make Up di Hotel Santika Premiere, Jalan KS Tubun, Jakarta. Buku tersebut menjadi referensi tentang panduan dandanan untuk teater, tari dan film di Indonesia. Rupanya ia telah menjadi perias wajah bagi artis tradisional di panggung wayang orang hingga pementasan di Keraton Yogyakarta. Karier meriasnya diawalai ketika ia mulai merias penari Bedoyo Keraton.
Quote:
AWARDS
• Soedarpo Award by the Rotary Foundation Rotary International District 3400 (2005)
• Kala Award by the Governor of Yogyakarta Special Territory (2002)
• Indonesian Consulate of Kobe, Japan (1998)
• Sultan Haji Hassanal Bolkiah, Brunei Darussalam (1992)
• Javanese Cultural Society of Surakarta (1993)
• Yogyakarta Tourism Department (2000)
• Indonesian Student Association of Newcastle, Great Britain (1994)
• Cultural Award, Governor of Yogyakarta (1991)
• Indonesian Student Association of Hiroshima, Kansai, Japan (1999)
• Journalist Association of Yogyakarta (1993)
• First Place Award, Ceremonial Make-up Competition, Yogyakarta (1977)
• Indonesian Student Association of Belgium (1991)
• Honors Student, Ministry of Education and Culture, Indonesia (1976)
• Kala Award by the Governor of Yogyakarta Special Territory (2002)
• Indonesian Consulate of Kobe, Japan (1998)
• Sultan Haji Hassanal Bolkiah, Brunei Darussalam (1992)
• Javanese Cultural Society of Surakarta (1993)
• Yogyakarta Tourism Department (2000)
• Indonesian Student Association of Newcastle, Great Britain (1994)
• Cultural Award, Governor of Yogyakarta (1991)
• Indonesian Student Association of Hiroshima, Kansai, Japan (1999)
• Journalist Association of Yogyakarta (1993)
• First Place Award, Ceremonial Make-up Competition, Yogyakarta (1977)
• Indonesian Student Association of Belgium (1991)
• Honors Student, Ministry of Education and Culture, Indonesia (1976)
Lanjut Kebawah Masbrow
✪✪
✪✪
✪✪
✪✪✪✪✪✪
✪✪✪✪✪
✪✪✪✪
✪✪
✪
✪✪
✪✪
✪✪
✪✪✪✪✪✪
✪✪✪✪✪
✪✪✪✪
✪✪
✪
Diubah oleh gamyet 17-03-2013 15:19
0
9.6K
Kutip
88
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![The Lounge](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-21.png)
The Lounge![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
923.3KThread•84KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru