Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tukangonlenAvatar border
TS
tukangonlen
Kenaikan Harga Bawang Bisa Diikuti Makanan
Kenaikan Harga Bawang Bisa Diikuti Makanan


Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Franky Sibarani, mengatakan bahwa pengusaha katering dan restoran bisa saja menaikkan harga jual hingga 5 persen jika harga bawang merah dan bawang putih tak kunjung turun. "Bawang merah dan bawang putih memang hanya tambahan saja untuk bumbu atau penyedap dan pelengkap, tapi tetap akan diburu dan dibeli," katanya kepada Tempo di Jakarta, Sabtu, 16 Maret 2013.

Menurut dia, pengusaha katering memiliki dua pilihan untuk mengantisipasi keterbatasan bawang tersebut. Pertama, menaikkan harga jual tak lebih dari 5 persen, dan yang kedua, mengurangi porsi penggunaan bawang pada makanan yang diproduksi. Franky mengatakan kenaikan harga makanan tidak akan lebih dari 5 persen karena bawang bukan menjadi bahan baku utama bagi makanan. "Meski porsi sedikit tapi penting. Substitusi untuk bawang pun susah," katanya.

Franky mengatakan pengusaha yang akan sangat dirugikan adalah produsen serta penjual bawang goreng yang kebanyakan berskala kecil dan menengah. Ia mengatakan produsen bawang goreng pasti akan menurunkan produksinya menyusul kenaikan harga bawang merah. Menurut Franky, jika dalam sehari pengusaha bawang membutuhkan 10-50 kilogram bawang, dengan kenaikan harga, mereka bisa mengurangi produksi hingga 50 persen. "Bahkan beberapa pengusaha mungkin memproduksi hanya jika ada stok bawang," katanya.

Ia khawatir produsen bawang goreng berskala kecil dan menengah pasti akan sangat dirugikan. "Kalau yang besar mungkin bisa bertahan, kalau yang kecil dan menengah pasti akan terasa sekali dampaknya," katanya.

Bagi pengusaha makanan kemasan, Franky menilai kenaikan harga bawang tidak akan berujung pada kenaikan harga. Hal ini disebabkan porsi bawang dalam produksi makanan kemasan sangat sedikit. Tapi, ia tidak menampik bahwa kebutuhan bawang bagi produsen makanan kemasan tetap tinggi. "Masih mendesak karena harganya tinggi. Dulu bisa dapat Rp 20 ribu sekarang sampai Rp 60 ribu, tapi belum sampai tahap tidak memproduksi," katanya.

Pengusaha makanan, kata Franky, menyiasati hal ini dengan mensubstitusi bawang dengan esens atau penyedap makanan bawang. Dengan begitu, kebutuhan bawang untuk bumbu masih bisa terpenuhi.

Kenaikan harga bawang merah dan bawang putih telah terjadi sejak awal Februari lalu. Sebelumnya, harga bawang merah dan bawang putih berada di kisaran Rp 16.000-Rp 18.000 per kilogram. Saat ini, harga bawang putih melonjak menjadi Rp 72.000 per kg dan bawang merah Rp 48.000 per kg.


SUMBER

Kapan ya kita bisa terbebas dari lonjakan harga yang naik melulu? kemaren2 daging, sekarang bawang, besok apa lagi? Kebutuhan banyak, biaya besar, pendapatan dikit..
0
1.4K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.