Mahasiswa Makassar Tuntut Janji Anas Digantung di Monas
Spoiler for LANJUT:
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam solidaritas rakyat anti korupsi menuntut Anas Urbaningrum menepati janji digantung di Monas jika ditetapkan jadi tersangka kasus korupsi.
Sejumlah mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di bawah flyover, sekitar pukul 12.30 WITA juga meminta agar harta para koruptor disita dan dikembalikan kepada rakyat, serta menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi segera mengusut kasus-kasus korupsi lain di Indonesia.
"Pernyataan Anas Urbaningrum jika terlibat korupsi satu rupiah saja, maka gantung dia di Monas, mana buktinya," kata Jenderal Lapangan, Rahman Gusdur, Senin (26/2).
Aksi ini sempat menimbulkan kemacetan panjang, sebab para penunjuk rasa memasang blokade di sepanjang flyover dengan menggunakan mobil kontainer yang panjangnya sekitar 10 meter.
Seperti diberitakan sebelumnya, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum geram ketika namanya terus dikait-kaitkan dengan kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Ia menegaskan kembali bahwa dirinya tak terlibat sedikit pun dalam kasus itu.
"Saya yakin. Yakin. Satu rupiah saja Anas korupsi di Hambalang, gantung Anas di Monas," ujar Anas di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat (9/3/2012).
Teman Masa Kecil: Ucapan Anas Digantung di Monas Hanya Luapan Emosi
Spoiler for Anas again:
JAKARTA, KOMPAS.com — Teman masa kecil Anas Urbaningrum, Danny Mugianto, menilai, ucapan mantan Ketua Umum Partai Demokrat siap digantung di Monumen Nasional (Monas) hanya luapan emosi. Danny pun meyakini sosok Anas tidak terlibat dalam kasus korupsi Hambalang.
"Saya rasa itu ucapan emosional, spontanitas emosional. Harus dikembalikan pada yang bersangkutan. Ya, suatu keyakinan bahwa dirinya tidak berbuat," kata Danny di depan rumah Anas, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta, Selasa (26/2/2013). Sebelumnya, Anas pernah mengatakan kepada media jika dirinya siap digantung di Monas jika menikmati sepeser rupiah pun hasil korupsi Hambalang. Pernyataan itu diungkapkan Anas menanggapi tudingan yang dilontarkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin.
Danny mengatakan, Anas adalah pribadi yang memiliki nilai kepemimpinan. Anas pun, kata dia, adalah sosok panutan di sekolahnya, SD Tugu Ranting, Blitar, Jawa Timur. Atas dasar itulah, Danny yakin Anas tidak menikmati sepeser pun hasil korupsi proyek Hambalang. "Dia itu pernah jadi pengerek bendera. Saya tahu persis dirinya karena teman kampung dan rumah saya berdekatan dengan sekolahnya," tutur mantan kuasa hukum Manohara itu.
Danny yang juga pemilik Toko Oen di Malang, Jawa Timur, tersebut mengatakan maksud kedatangannya ke rumah Anas hanya untuk memberi semangat. Dia pun mengaku tidak bermaksud menjadi kuasa hukum Anas meskipun berprofesi sebagai pengacara. "Hanya bersilaturahim, terakhir bertemu waktu Idul Fitri kemarin," ujarnya.
Pantauan Kompas.com, di rumah Anas terlihat beberapa kolega yang mengunjungi mantan Ketua PB HMI 1997-1999 itu. Selain kolega, kuasa hukum Anas, Firman Wijaya, juga terlihat mengunjungi kliennya tidak lama sebelum kedatangan Danny.
Seorang perempuan bergaya sosialita berbaju merah juga mengunjungi rumah Anas dengab menaiki mobil mini bus. Perempuan itu hanya mengatakan Cikeas kepada para wartawan saat ditanya dirinya berasal dari mana.
Kita liat saja keputusannya jadi di gantung atau tidak
Sorry kalau
Diubah oleh hoaxgaya 02-03-2013 15:49
0
4K
Kutip
65
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!