Anak kami yg bernama Richo siswa Taman Kanak-Kanak di St.Agustinus – Bandung pada hari Rabu 27 Februari 2013 mendapat cubitan yang cukup banyak (ada 6 bekas yang terlihat) dan tindakan kekerasan lainnya dari gurunya.

Karena tindakan guru tsb, anak kami mulai tanggal 1 Maret 2013 tidak berani masuk sekolah lagi karena trauma diperlakukan seperti itu lagi.

Kami selaku orang tua sudah melaporkan kasus ini ke yayasan yang membawahi sekolah tsb yakni Yayasan Salib Suci di Bandung, namun pihak yayasan tidak mengindahkan tindak kekerasan ini.







Berhubung anak saya TRAUMA disakiti oleh guru itu dan tidak berani masuk sekolah semenjak tgl 1 maret, maka TUNTUTAN KAMI hanyalah:

1. TOLONG SEGERA KEMBALIKAN rasa percaya serta rasa aman saya dan istri untuk menyekolahkan anak kami yakni Richo agar kami berani “memaksa” Richo untuk mau masuk sekolah lagi WALAUPUN guru yang ditakutinya masih tetap mengajar di sini (tahun ajaran ini akan masuk adiknya yang bernama Richard ke kelas Play Group).

2. TOLONG SEGERA KEMBALIKAN rasa aman Richo agar berani masuk sekolah lagi seperti sebelum kejadian tanggal 27 Pebruari 2013.

Apakah TUNTUTAN KAMI BERLEBIHAN sehingga YAYASAN TIDAK SANGGUP MENGABULKANNYA ?