Sebuah desa di ujung barat Purworejo, Jateng, Desa Pamriyan, Kecamatan Pituruh, hari ini lengang. Seluruh warga yang berjenis kelamin pria menyerahkan diri ke polisi. Mereka mengaku bertanggung jawab
atas kematian seorang preman setempat.
Dengan menggunakan truk dan minibus Elf, para kaum Adam ini berangkat ke Mapolres Purworejo. Doa dan tangisan istri dan keluarga mengiringi. Ladang, rumah, atau
sudut-sudut desa, kosong melompong. Yang tertinggal hanya kaum hawa, anak kecil dan aki.
Para pria menyerahkan diri ke polisi setelah 12 warga ditahan polisi terkait pembunuhan tetangga desa, Yulianto (35). Peristiwa itu terjadi pada 21 Februari 2013 lalu. Yulianto
yang merupakan preman itu dikeroyok dan dibakar hidup-hidup.
Warga kesal karena Yulianto sering berbuat onar. Beberapa kali, mereka menangkap korban dan menyerahkan ke polisi, tapi perbuatan onar tetap dilakukan. Sebab itu, warga pun beramai-ramai menghakimi korban.
Kapolres Purworejo AKPB Taslim
membenarkan kedatangan warga ke
Mapolres. "Saya tidak tahu jumlahnya. Ada 7 truk dan 2 mobil Elf," ungkap Taslim, Kamis (14/3/2013).
Taslim juga membenarkan warga membunuh Yulianto beramai-ramai.
Polisi menahan 12 orang yang diduga kuat terlibat langsung dalam kejadian itu. Dimungkinkan, ada warga
lain yang terlibat, tapi polisi belum bisa
menindak karena belum ada keterangan saksi dan barang bukti.
"Benar, korban adalah preman. Tapi
tindakan warga tetap tak bisa dibenarkan," jelasnya. (detik/14/3/13)
------------------------------------------------------------
haha syukurin tu polisinya bingung, penjaranya penuh..