Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ptrixzAvatar border
TS
ptrixz
sekilas Jawaban pro kontra BB n android
“I Hate waiting!”, “Duh lemot amat nih BlackBerry!”, “Jiah! Jam pasir lagi!”



Betapa seringnya kita mendengar kalimat-kalimat tersebut diatas dalam keseharian kita. Bahkan kita sendirilah yang mungkin sering mengalami kejadian tersebut. Tidak ada seorangpun yang senang menunggu. Tidak ada seorangpun yang gembira manakala pada kondisi genting, dimana sebuah tugas harus dikerjakan dengan segera, tiba-tiba menjadi terhambat dikarenakan perangkat kita mogok merespon perintah kita.



Perangkat BlackBerry, khususnya tipe-tipe lama, sudah dikenal sebagai perangkat yang tidak cukup gegas dalam melakukan apa yang diingikan pemiliknya. Mulai dari proses booting yang memakan waktu cukup cukup lama, feedback aksi yang tidak dapat diprediksi, sampai keluarnya jam pasir yang sudah melegenda. Apabila kesabaran kita sudah habis, biasanya kita terpaksa melakukan proses booting. Celakanya lagi, setelah melakukan booting, ternyata ke-”lelet”-an BlackBerry tersebut tidak terselesaikan. Kita boot lagi. Begitu seterusnya. Entah sampai kapan.



Masalah ke-”lelet”-an di perangkat BlackBerry sebenarnya dipengaruhi banyak faktor. Kecepatan prosesor, jumlah memory terpasang, jumlah memory tersedia, jumlah aplikasi yang diinstall, jumlah kontak dan kontak BBM yang dimiliki, banyaknya BBM Groups (!) yang diikuti, faktor signal dan jaringan operator, lebar pita bandwith, sampai kepada kualitas layanan BIS itu sendiri.



Dalam proses pengamatan, seringkali ane membandingkan pengguna BlackBerry dengan pengguna Android. Seorang pengguna Android dengan mudah akan dapat setidak-tidaknya memperkirakan kinerja atau performa sebuah perangkat Android dari spesifikasi perangkat keras yang dipergunakan: kecepatan & jenis prosesor, jumlah inti (core) dari prosesor tersebut, besar RAM terpasang, kecepatan GPU (Graphic Processor Unit), ketersediaan kamera depan dan belakang, besaran Mega Pixel dari kamera yang terpasang, fitur Autofocus dan lain-lain. Memang pada akhirnya, penilaian terakhir (Final Verdict) tetap harus diambil saat perangkat tersebut dipergunakan langsung. Namun setidaknya, perkiraan kita tidak akan jauh meleset.



Apabila kita secara dapat dengan mudah memperbandingkan kemampuan perangkat Android semata hanya dari spesifikasi perangkat kerasnya saja, dipihak lain, kita cenderung menyepelekan hal ini saat kita menilai sebuah perangkat BlackBerry. Dengan naifnya kita kadangkala mengambil sebuah kesimpulan, bahwa semua perangkat BlackBerry memiliki kinerja yang kurang lebih sama. Jeleknya lagi, yang seringkali menjadi acuan kinerja kita adalah perangkat BlackBerry dengan tipe-tipe tinggi (High end device). Hasilnya? Kekecewaan, kemarahan, caci maki, hujatan, bahkan sampai menjurus ke antipati, berupaya untuk tidak lagi mau mempergunakan perangkat BlackBerry apapun. Mati-matian berusaha untuk meninggalkan segala sesuatu yang berhubungan dengan BlackBerry.



Masalah kualitas jaringan operator tidak akan ane bahas disini, karena hal tersebut berada jauh di luar kendali kita sebagai pemakai. Namun suka atau tidak, faktor ini sebenarnya cukup memainkan peran  signifikan dalam menentukan kenyamanan kita mempergunakan perangkat bergerak kita.



Mengapa ane mengangkat permasalahan ini? Secara tidak sengaja, ane pernah mengalami sendiri, bagaimana spesifikasi perangkat keras BlackBerry sesungguhnya memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan kinerja dan kenyamanan kita bekerja.



Secara tidak sengaja, perangkat BlackBerry yang selama ini dipergunakan ane, tipe 9810 (Jennings), sempat terjatuh bahkan sampai terinjak. Alhasil mati total. Proses perbaikan diperkirakan akan memakan waktu minimal dua minggu. Beruntung ada seorang rekan yang berbaik hati meminjamkan BlackBerry 9700 sambil menunggu selesainya proses perbaikan Jennings. Aaah leganya. Hati menjadi tenang karena ada perangkat BlackBerry pengganti yang dipinjamkan. Pikiran ane waktu itu: “It won't be any problem at all. Just a device change and business will run as usual.” Namun apa yang akhirnya sungguh terjadi? Ternyata jauh panggang dari api.



Everything stucked!



Ane akan memberikan sedikit gambaran tentang “tugas” yang selama ini diemban oleh “My Faithful Jennings”: 10 akun E-Mail dengan empat milis besar, koleksi 15.000+ pesan E-Mail, 2000+ Gambar, 100+ SMS, 1100+ Kontak BBM, 2000+ Kontak Tradisional, 10+ Grup BBM, Yahoo Messenger, Google Talk, Twitter, Facebook, KakaoTalk, Line, WhatsApp, Foursquare dan beberapa aplikasi standar lainnya.



Ada hal menarik yang ditemui: semua beban tersebut diatas akan berjalan dengan lebih lancar di 9810 apabila aplikasi padat grafis ditiadakan; Facebook dan Foursquare misalnya. This happens too for Social Feeds program, one of the ultimate resource hogs. Kesimpulan sementara yang ane ambil: 9810 masih mampu menangani aplikasi berbasis teks (Text based applications), meskipun jenisnya beragam dan bebannya tinggi. Namun begitu ditambah dengan aplikasi dengan padat gambar, it will eventually given up. Ditch them all, then your life is going to be much much easier.



Semua beban seberat itu selama ini dapat dijalani Jennings dengan setia. Meski tidak dapat disebut ringan, Jennings dapat menyelesaikan setiap perintah yang diberikan. Lambat namun pasti, inch-by-inch. Namun saat beban serupa diaplikasikan ke 9700, it just didn't work. Dari sinilah, ane mengambil kesimpulan sangat sederhana, bahwa biar bagaimanapun, spesifikasi perangkat keras BlackBerry memainkan peranan yang sangat penting dalam menentukan kinerjanya.



Sebagai catatan, BlackBerry 9700 memiliki prosesor single core dengan kecepatan 624 MHz dan 256 MB RAM. Dilain pihak BlackBerry 9810 memiliki prosesor single core 1200 MHz dan 768 MB RAM. Berarti kecepatan prosesor 9810 hampir mencapai dua kali lipat kecepatan 9700, sementara jumlah memory 9810 persis tiga kali lipat 9700.



Oleh sebab itu, mungkin merupakan sebuah hal yang absurd apabila kita misalnya mengharapkan kinerja 8520 (CPU 512 MHz & RAM 256 MB) akan menyamai kinerja 9810 (CPU 1200 MHz & RAM 768 MB). Sama absurdnya jika kita berusaha memperbandingkan kinerja Google Nexus One (Single Core CPU 1 GHz & RAM 512 MB) dengan LG Nexus 4 (Quad Core CPU 1,5 GHz & RAM 2 GB). Perbandingan menjadi semakin tidak keruan saat berusaha membandingkan misalnya BlackBerry 9650 dengan HTX One X. Meskipun jika keadaannya dibalik, belum tentu HTC One X mampu menangani beban yang sama persis dengan 9650 in full load. Belum lagi masalah ketahanan baterai.



In short, we have to be extremely fair here. Cores-by-Cores, Ghz-by-GHz and Megabytes-by-Megabytes. Not only on Android World, but also on BlackBerry World. Fair and square.

So, bijaklah dalam menilai sesuatu..

Thx gan
Diubah oleh ptrixz 05-03-2013 14:42
0
2.8K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.