Quote:
Makam Mbah Priok di Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta Utara, tetap ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah di tengah isu pembangunan Jalan Tol Pelabuhan. Para peziarah ini datang dengan bus-bus pariwisata.
Bus-bus tersebut terparkir di halaman komplek Makam Mbah Priok, Rabu (13/3/2013), dan tampak kesibukan peziarah hilir mudik. Ada pula peziarah yang datang menggunakan kendaraan pribadinya seperti motor dan mobil.
Namun bagi peziarah yang telah menunaikan niat spiritualnya, tampak botol-botol plastik berisi air dijadikan oleh-oleh. Ternyata botol tersebut berisi air yang dianggap berkah, dari sebuah keran di dinding cokelat setinggi 2 meter lebih.
Ada juga peziarah yang langsung menikmati air itu dengan membasuhkannya ke wajah, tangan, dan ada pula yang meminumnya.Usai melaksanakan ziarahnya, sebagian menyempatkan melihat-lihat kios yang menjual cinderamata Makam Mbah Priok.
Para peziarah tersebut tampak khusyuk mengikuti proses ritual mereka sehingga enggan memberikan keterangan, terlebih azan maghrib telah mengumandang. Para penjual cinderamata juga tak pernah bolos dari shalat 5 waktu.
Sementara juru kunci Makam Mbah Priok tidak ada di tempat saat hendak ditemui. Suasana religius sangat kental di lokasi ini, dan Mbah Priok sendiri adalah tokoh penyiar agama Islam pertama kali di Jakarta.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/03/13/184926/2193206/10/makam-mbah-priok-kini?9922022"]http://news.detik..com/read/2013/03/13/184926/2193206/10/makam-mbah-priok-kini?9922022[/URL]
Tulisan hijau = masih banyak orang tercuci otak
Tulisan merah = wartawannya geblek karena riwayat mbah Priok itu HOAX, sebelum kapal mendarat sudah "game over" duluan, selain itu Islam juga sudah lama masuk Jakarta sebelum si mbah HOAX
SEMOGA SEGERA DIGUSUR MAKAM ITU TAPI MASJIDNYA TETAP DIPERTAHANKAN DAN DIJADIKAN INFRASTRUKTUR (TERMINAL KONTAINER, JALAN ASPAL DAN JALUR KA PETIKEMAS) UNTUK MENUNJANG KINERJA PELABUHAN TANJUNG PRIOK
berita di bawah ini sangat dibenci fanboy/pom2girl mbah HOAX
Quote:
Sejarawan UI: Mbah Priok Bukan Seorang Dai
Sejarawan Universitas Indonesia (UI), JJ Rizal menyangsikan bila Hasan bin Muhammad Al-Hadad atau populer disebut Mbah Priok adalah seorang juru dakwah, seperti yang dianggap sebagian kalangan masyarakat.
“Mbah Priok sebagai pedagang. Mbah Priok bekerja di sebuah kapal yang melayari antara Palembang dan Bangka Belitung,” jelas Rizal seusai mengisi "Seminar Tradisi Ziarah dalam Masyarakat Indonesia" di Auditorium Syahida Inn Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Kamis (28/4) siang.
Rizal mengungkapkan pada tahun1927 Mbah Priok berlayar ke Jakarta. Kedatangannya ke Jakarta adalah untuk berziarah ke makam kramat Luar Batang. Tetapi, kata Rizal, sebelum kapal yang ditumpanginya melepas jangkar di Tanjung Priok, Mbah Priok meninggal dunia.
“Kapal yang ia tumpangi mendarat di pelabuhan Tanjung Priok, bukan di pasar ikan.
Kalau pun dibilang Mbah Priok merupakan asal usul dari penamaan Tanjung Priok , fakta sejarah membuktikan itu suatu hal yang mustahil.Pada 1880-an itu pembangunan Tanjung Priok sebagai pelabuhan sudah dilakukan. Dan namanya sudah Tanjung Priok,” ungkapnya.
Mbah Priok kemudian dimakamkan di TPU Pondok Dayung. Setelah itu dipindahkan ke TPU Dobo. Dan pada 21 Agustus 1997 dipindahkan ke TPU Semper. Kemudian, oleh ahli waris
nisan Mbah Priok yang berada di TPU dipindahkan kembali ke lahan eks TPU Dobo. Eks TPU Dobo itu direncanakan untuk terminal peti kemas.
Lalu bagaimana dengan ggapan masyarakat bahwa makam Mbah Priok merupakan makam yang kramat? Rizal menjelaskan peristiwa bentrokan 14 April 2010 memilik andil besar mengangkat pamor Mbah Priok.” Setelah peristiwa itu Mbah Priok yang awalnya sebagai tokoh biasa menjelma sebagai tokoh kramat. Jadi orang biasa menjadi orang kramat,” katanya.
Padahal, lanjut Rizal,
nama Mbah Priok sama tidak ada dalam peta sejarah ulama-ulama yang berperan besar dalam pengembangan dakwah Islam di tanah Betawi.
Menurut Rizal mitos makam kramat Mbah Priok ini memang sengaja diciptakan. “Nah, ini penyimpangan-penyimpangan historis yang sengaja dibuat, direkayasa sedemikian rupa. Ini kebohongan publik yang banyak menipu dan menyesatkan pandangan masyarakat tentang ketokohan orang yang disebut Mbah Priok itu,” kata Rizal.
Lebih lanjut Rizal memberikan bukti otentik yang terdapat dalam peta tempat-tempat suci di Batavia terbitan tahun 1823. Dalam peta itu tidak disebut makam Mbah Priok. Kemudian empat tahun kemudian, pada terbitan kedua juga tidak disebut makam Mbah Priok.
“Jadi, makam Mbah Priok itu bukan makam suci yang memang historis dan terkenal di Batavia. Bukan makam yan dianggap masyarakat memiliki karomah,” tandasnya.
Sementara, terkait ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta bekerjasama dengan Madani Institute telah menerbitkan sebuah buku yang berjudul, “Kasus “Mbah Priok”: Studi Bayani wa Tahqiq Terhadap Masalah Makam Eks TPU Dobo”. Dalam buku setebal 174 halaman itu terungkap fakta-fakta baru tentang Mbah Priok. Salah satunya seperti yang disebutkan olah JJ Rizal, yakni MUI lebih melihat almarhum Mbah Priok sebagai pelaut Palembang yang shaleh daripada sebagai dai yang menyebarkan Islam di tanah Betawi.
Sengketa makam Mbah Priok yang melibatkan ahli waris dengan pengelola pelabuhan Tanjung Priok memang sudah berlangsung lama. Persoalan ini mengakibatkan terrjadinya bentrokan warga dengan aparat Satpol PP pada 14 April 2010. Sedikitnya tiga anggota Satpol PP tewas dan puluhan warga luka-luka.*
http://www.hidayatullah.com/read/167...dayatullah.com
Pasti nanti ada komen: TS nya Hasud, antek Wahabi, Yahudi, menghujat Wali Allah dsb
menunggu komen dari
adoel01,
jakutboy,
wanted115,
kaskusforall,
zulf4hmi serta
JhonPreston
Kalau di bawah ini screenshot korban cuci otak
http://www.facebook.com/permalink.ph...d=258666351159
testimoni salah satu kaskuser yang pernah dipaksa kesana dan jadi muak dengan kondisi di sana
Quote:
Original Posted By ruriuwie► bener ini gan, dulu gue pernah di ajak paksa ke sana ikutan haul sama emak ane
selesai haul, orang2 pada berebutan ngambil aer yg katanya aer berkah (katanya loh yaa)
lebih2 lagi, pada berebutan nyium tangan habib, belom tentu tangannya bersih