Crying Freeman adalah sebuah manga karya Kazuo Koike & Ryoichi Ikegami yang sudah diterjemahkan dalam anime dan live action movies. Crying Freeman mengisahkan seorang pembunuh bernama Yoh Hinomura yang dilatih oleh organisasi rahasia bernama 108 dragons. Yoh tak pernah gagal dalam membunuh targetnya dan yang menjadi ciri khasnya setelah membunuh Yoh selalu meneteskan air mata yang menggambarkan penyesalan mendalam atas korbannya. Selain itu Yoh juga memiliki ciri khas tato naga di tubuhnya yang membuatnya dijuluki sebagai sang naga.

Dalam sebuah tugas di Jepang untuk pertama kalinya Yoh bertemu dengan seorang pelukis cantik yang kesepian. Wanita ini menjadi saksi atas pembunuhan yang dilakukan oleh Yoh dan dia mengetahui yoh pasti akan segera membunuhnya. Namun kenyataan berkata lain, untuk pertama kalinya Yoh tak mampu membunuh wanita yang ada di hadapannya. Tanpa disadari ia jatuh cinta kepada wanita itu dan di suatu malam mereka memutuskan untuk bercinta. Kepada wanita yang bernama Emu Hino tersebut Yoh akhirnya menceritakan latar belakangnya sebagai seorang pembunuh.
Pihak Yakuza yang menjadi korban dari Yoh menuntut balas, mereka telah mengendus keberadaan Yoh di mansion milik Emu. Akhirnya gerombolan Yakuza menyerbu masuk dan dalam penyerangan itu Emu terluka. Yoh berhasil membawa pergi Emu dan membawanya kepada pimpinan organisasi 108 Dragons. Awalnya sang pimpinan sempat menentang niat Yoh, tapi dengan keteguhannya akhirnya Emu berhasil menunjukan bahwa ia mampu mendampingi Yoh dalam tugasnya. Akhirnya Yoh dan Emu dikenal sebagai pasangan pembunuh dan sebagai identitas baru Emu mendapatkan tato harimau dan sebilah Katana bernama Muramasa. Inilah yang menjadi awal perjalanan dari pasangan pembunuh Crying Freeman dalam menghadapi kelompok Mafia,Yakuza & berbagai organisasi teroris di seluruh penjuru dunia.


Crying Freeman pernah diangkat menjadi film dengan Marc Dacascos sebagai Yoh Hinomura.