JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mempertanyakan alasan penangkapan Ketua Umum Gerakan Indonesia Baru (GRIB) Hercules Rozario Marcal. Menurutnya, alasan polisi menangkap Hercules hingga kini tidak jelas dan cenderung mengada-ada.

"Saya sampai hari ini belum menangkap alasan yang sebenarnya Hercules dan kawan-kawan ditangkap. Saya belum menangkap alasan sebenarnya," ujar Muzani di Jakarta, Sabtu (9/3/2013).

Jika alasannya memecahkan kaca ruko, ia mempertanyakan urgensinya Hercules ditangkap. "Katanya lagi Hercules mengganggu Kamtibmas, kapan dan di mana? Kenapa baru sekarang terjadi? Apa iya pantas ditangkap ramai-ramai ini seperti mau pemberontakan," kata dia.

"Kok kayaknya polisi jadi terkesan mengada-ada. Sikap Gerindra mendukung siapa pun yang melanggar hukum ditindak, tapi kalau alasan diada-ada, itu yang kami tidak mau," ucap anggota Komisi I DPR ini.

Ormas GRIB yang dipimpin Hercules menyatakan dukungannya kepada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju dalam Pilpres 2014. GRIB pun kerap membantu Gerindra dalam berbagai kegiatan politiknya, salah satunya adalah Pilkada DKI Jakarta.

Hercules Rozario Marcal dan 50 orang pengikutnya ditangkap Polres Metro Jakarta Barat bersama dengan Polda Metro Jaya. Hercules dan kawan-kawan ditangkap pada Jumat (8/3/2013) karena dianggap mengancam warga. Hercules bahkan sempat membubarkan apel petugas Polres Metro Jakarta Barat di kompleks pertokoan di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (8/3/2013) sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, petugas kepolisian melakukan apel di lokasi dekat ruko milik PT Tjakra Multi Strategi lantaran adanya laporan tentang aksi pemerasan disertai premanisme oleh kelompok Hercules.

Beberapa anggota Hercules dilaporkan melempar kaca-kaca ruko milik perusahaan itu. Sekitar 30 menit kemudian, kelompok Hercules datang kembali membawa senjata tajam. Bantuan dari Polda Metro Jaya kemudian datang menyisir dan mengamankan Hercules dan 50 teman-temannya. Mereka digelandang ke Mapolda Metro Jaya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menuturkan, penyerangan ini sebenarnya buntut dari permasalahan yang terjadi antara kelompok Hercules dan PT Tjakra Multi Strategi terkait dengan pembangunan ruko di lokasi itu. Rikwanto menduga perselisihan itu dijadikan alasan bagi kelompok Hercules untuk melakukan pencurian material, mengintimidasi, dan memeras