Ever felt lost?
we all have scars, we all have stories.. and this is mine!!





Bunyi bel menandakan usainya sekolah siang hari itu dan kami siap untuk melakukan ritual dengan bergosip atau nongkrong di sekolah dengan berbagai alasan salah satunya stalker-in gebetan masing-masing. Tapi ada satu anak yang asik dengan dunianya, May dia sering dipanggil oleh teman-teman dikelas dan itu aku.


Tuuutss!!, suara sms tak terkirim mengubah raut wajahku. “kau kenapa? banyak kerutan disana”, diletakkan jari arin tepat diantara kedua alisku. Tanpa sadar aku tertawa keras dan mulai dengan kutukan-kutukan sekaligus memukul dan merangkul secara bergantian semua teman-temanku, tidak semua tapi enam sahabatku. “kalian sedang lihat apa? gebetanku ada tidak? kyaaaaaaaaa~ ketiga gebetanku dalam satu tim ya, mereka memang keren!!”, tatapanku pun beralih ke HP kembali. Yaps, aku memang punya lebih banyak gebetan daripada ke-enam sahabatku hampir setiap kelas ditingkat atas , satu kelas ada satu gebetan tapi aku selalu melakukan seleksi dengan mengandalkan debaran dan rasa suka.


“udah sore nih,kenapa sih kita ga pulang? Katanya mau mampir ke pasar”, sewot nhanha sambil bangkit dan menarik kami. “iya aku jg mau beli pernak pernik ah buat bsk”, timpal ulan dengan merapikan roknya. Kami kembali kedalam kelas untuk ambil tas dan pulang kerumah tanpa lupa bergosip, tertawa dan merencanakan besok akan ngelakuin apa lagi setelah pulang sekolah. Rumah kami saling berbeda yang terbagi dalam tiga jalur arah rumah, jadi kami selalu berpisah di angkot station alias terminal angkot hehe. Aku searah dengan ati-arin-nhanha, diarah yang berlawanan dengan kami bertiga ada ulan dan inda sedangkan siti kadang pulang sendiri atau dijemput orangtuanya karena rumah yang terlampau jauh dari sekolah

-- cont --