- Beranda
- The Lounge
Sepuluh Pemain Bola Pemegang Rekor 1000 Laga
...
TS
Abid.Elobid
Sepuluh Pemain Bola Pemegang Rekor 1000 Laga
Langsung aja ya gan ane kasih urutannya dari yg ke 10
Cekidot
Seorang pemain yang telah mendulang segudang gelar dah penghargaan pribadi, Ryan Giggs menjadi pemain terakhir yang turut bergabung dalam daftar pemain yang sudah berlaga 1000 kali di lapangan kala Manchester United menghadapi Real Madrid. Catatan itu tentu menjadi tonggak sejarah buat pemain Wales tersebut.
Giggs, yang membuat debutnya sebagai pemain pengganti kontra Everton pada Maret 1991, telah memenangkan 12 titel Liga Primer Inggris, empat Piala FA, empat Piala Liga dan dua trofi Liga Champions. Sejumlah prestasi itu pun membuat Giggs dianggap sebagai pebola sejati yang mampu bertahan dalam dua dekade terakhir di ranah sepakbola Britania Raya.
Selain itu, sang winger mencatat 64 caps selama 16 tahun kariernya di kancah internasional.
"Dia sungguh pemain yang bagus, dan itu sungguh semakin membosankan," ujar rekan setimnya, Rafael, berkelakar, setelah meraih kemenangan 2-0 atas QPR - pertandingan di mana Giggs mencetak gol ketiganya dalam lima penampilan terakhir yang lantas membuat dirinya kini mengoleksi 168 gol untuk klub.
Andoni Zubizarreta memulai karier profesionalnya di Vitoria, kampung halamannya, sebelum kemudian dia bergabung dengan Athletic Bilbao, di mana bersama klub inilah dasar fondasi kegemilangan dia mulai mencuat.
Sang kiper telah memenangkan dua gelar liga secara beruntun pada 1983 dan 1984 selama periode lima tahunnya bermukim di San Mames. Berkat penampilan memikatnya bersama Bilbao, pada 1985 Zubi mulai mendapat pengakuan di level internasional. Tak lama setelah itu, Zubi pun menancapkan jejaknya ke raksasa Spanyol, Barcelona.
Di Barcelona Zubi mencatatkan raihan gelar La Liga sebanyak empat kali, sementara pada 1992, dirinya menjadi bagian tak terpisahkan dalam kesuksesan besar kubu Camp Nou mengecap gelar pertama European Cup -- sekarang berganti menjadi Liga Champions.
Roberto Carlos resmi gantung sepatu pada Agustus tahun lalu setelah malang melintang selama 21 tahun, catatan 1035 pertandingan adalah bentuk pengabdian dia di sepakbola.
Roberto Carlos memulai karier di Sao Paolo club Uniao Sao Jao, tak perlu waktu lama si bek kidal sukses mencuri perhatian. Timnas Brasil pun datang mengetuk pintu, dan Carlos memulai debut timnas di usia 19 tahun, sebelum kubu Palmeiras disusul FC Internazionale meminangnya.
Bersama komando Roy Hodgson di San Siro, di sinilah Carlos ditransformasi menjadi seorang bek kiri, meskipun sejatinya sang pelatih ragu dengan kapabilitas Carlos ketika bertahan, merujuk pada naluri menyerang dia yang amat besar. Di bawah kendali bendera Real Madrid bersama Fabio Capello, Carlos mencapai penampilan di atas angka 500 sebelum dia hijrah ke Corinthians lalu berlabuh di Anzhi Makhachkala.
Karier Carlos dihiasi dengan raihan empat gelar La Liga, tiga trofi Liga Champions dan satu gelar Piala Dunia 2002, torehan ini yang kemudian menjadikan si bek kidal sebagai salah satu pemain paling ikonik Brasil di masa modern ini.
Pemain lainnya yang tak hanya mampu melewati penampilan ke-1000 namun juga telah memberikan segalanya untuk klub besar dunia adalah Paolo Maldini.
Sepanjang periode 24 tahun, Maldini telah membuat 126 penampilan bagi timnas Italia, meskipun dia tidak pernah menganjung trofi Piala Dunia atau Piala Eropa.
Namun setidaknya, dia pernah nyaris meraih dua gelar prestisius tersebut ketika Piala Dunia 1994 dan Piala Eropa 2000 Gli Azzurri keluar sebagai runner-up.
Untungnya, nasib Maldini di kancah internasional tidak tertular di level klub. Bersama Milan, dia telah menyumbang tujuh gelar Serie A Italia, serta lima gelar Eropa. Catatan itu sudah cukup untuk membuat dirinya berbangga hati baik untuk klub maupun prestasi pribadi.
Ketika fans Arsenal dan Inggris melihat masa-masa ke belakang soal daftar kiper terbaik di tanah Britania Raya, tak seorang pun bisa menemukan sosok penerus sejati si kharismatik, David Seaman.
Penjaga gawang yang dikenal berambut gondrong ini akan selalu dikenang sebagai kiper berpenampilan eksentrik dan juga karena reflek-reflek sensasionalnya untuk membuat penyelamatan-penyelamatan gemilang di laga penting.
Debut profesionalnya dimulai di Peterborough United lalu perlahan-lahan dia menemukan jati dirinya ketika bergabung dengan Birmingham City, QPR lalu Arsenal.
Penampilan terakhir Seaman di Arsenal ditandai dengan raihan Piala FA 2003 sebelum dia bergabung ke Manchester City untuk tantangan terkahir. Seaman pensiun di usia 40 tahun dan menandai akhir yang luar biasa dalam 22 tahun kariernya di dunia sepakbola.
Pemain termuda dala skuat timnas Inggris ketika memenangi Piala Dunia 1966, Alan Ball tampil sebanyak 1054 kali untuk klub dan negaranya dalam perjalanan karir selama 23 tahun di lima benua yang berbeda.
Musim terbaik Ball ketika bermain di Everton, di mana ia memenangkan gelar juara lgia di 1970, Arsenal dan Southampton. Pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut juga pernah memperkuat Hellenic FC di Afrika Selatan, Floreat Athena di Australia, Philadelphia Fury & Vancouver Whitecaps di Amerika Utara, sebelum akhirnya bergabung ke Eastern AA di Hong Kong.
Ball dua kali memecahkan rekor transfer Inggris. Pertama ketika hengkang ke Goodison Park dengan banderol £110 ribu, sebelum pindah ke Highbury dengan banderol dua kali lipat lima tahun kemudian.
23 tahun karir Rogerio Ceni Sao Paulo diawali dengan hadiah dan juga sebuah kutukan. Ia harus berada di belakang idola tim Zetti selama enam tahun, sebelum akhirnya hengkang di 1996.
Dia adalah sosok yang menarik baik di dalam dan juga di luar lapangan. Ia seorang eksekutor tendangan bebas [dan penalti] yang handal, Ceni telah mencetak 109 gol selama berkarir, sebuah pencapaian luar biasa bagi seorang kiper, meski gayanya yang tidak biasa terkadang mencelakai dirinya.
Tentu saja, final Piala Dunia Antarklub menghadapi Liverpool dinilai sebagai salah satu momen terbaiknya, dengan melakukan beberapa penyelamatan gemilang atas tembakan Steven Gerrard dan memastikan Sao Paulo mempertahankan keunggulan 1-0 saat itu.
Sama seperti Ryan Giggs, Javier Zanetti masih memiliki peran krusial di salah satu kancah tertinggi sepakbola Eropa. Kapten Inter ini telah berkarir di Giuseppe Meazza selama 18 musim setelah mengawali kiprahnya bersama Talleres dan Banfield di Argentina, bermain sebanyak 1087 untuk klub dan timnas hingga saat ini (6/3).
Justru menjelang akhir karir Zanetti, pemain asal Argentina tersebut merasakan kesuksesan yang sangat luar biasa.
Dari 2006 hingga 2010, Inter memenangi lima gelar Serie A, yang diwarnai dengan treble winner sensasional dengan meraih juara Coppa Italia dan Liga Champions di bawah asuhan Jose Mourinho.
Di level internasional, dia mungkin belum meraih trofi juara bersama Albiceleste, tetapi dia adalah pemegang caps terbanyak negaranya, dengan total 145 kali penampilan dalam kurun waktu 1994-2011.
Gol Edison Arantes do Nascimento atau Pele dalam laga debutnya bersama Santos di laga persahabatan menghadapi Corinthians ketika berusia 15 tahun menjadi sinyal kedatangan sosok superstar. Dua tahun kemudian, Pele tampil impresif untuk membawa Brasil sukses di Piala Dunia dan memperlihatkan kelahiran seorang legenda.
Pele kemudian mengangkat trofi Piala Dunia tiga kali, berpartisipasi dan mencetak gol di empat turnamen, meskipun perannya pada 1962 dan 1966 terbatas karena cedera.
12 dari 1281 gol Pele, rekor dunia, lahir di Piala Dunia, dengan sisa golnya ia cetak sepanjang 18 tahun berkarir di Santon dari 1956-74 dan dua tahun di New York Cosmos dari 1975-77.
Dia mencetak lima gol dalam satu pertandingan sebanyak enam kali, 30 kali mencetak empat gol dalam satu laga, mencetak 92 hat-trick dan bahkan pernah mencetak delapan gol ketika menghadapi Botafogo di 1964. Pencapaiannya tersebut membuatnya menjadi pemain terbaik abad ini oleh FIFA, penghargaan yang dia bagi dengan Diego Maradona.
Pemain dengan penampilan terbanyak, yaitu 1390 kali, adalah mantan kiper tim nasional Inggris Peter Shilton. Pemain kelahiran Leicester ini memiliki karir sepanjang empat dekade dari 1966 hingga 1997, dengan menikmati 11 klub yang berbeda.
Bagaimanapun juga, Shilton paling banyak disorot ketika membela timnas Inggris. Dia adalah pemain yang paling banyak membela Inggris, dengan 125 caps, meskipun sayangnya, beberapa momen tak terlupakan Shilton untuk timnas adalah karena alasan yang salah.
Dia adalah kiper yang kemasukan oleh gol tangan tuhan Diego Maradona di perempat-final Piala Dunia Meksiko 1986, sementara dia juga gagal menahan Jerman Barat dalam adu penalti pada semi-final Piala Dunia 1990 di Italia.
Sekian dari ane nih gan
Ane ga nolak kalo ada yg mau ngasih
Cekidot
Spoiler for 10:
Quote:
1000
Seorang pemain yang telah mendulang segudang gelar dah penghargaan pribadi, Ryan Giggs menjadi pemain terakhir yang turut bergabung dalam daftar pemain yang sudah berlaga 1000 kali di lapangan kala Manchester United menghadapi Real Madrid. Catatan itu tentu menjadi tonggak sejarah buat pemain Wales tersebut.
Giggs, yang membuat debutnya sebagai pemain pengganti kontra Everton pada Maret 1991, telah memenangkan 12 titel Liga Primer Inggris, empat Piala FA, empat Piala Liga dan dua trofi Liga Champions. Sejumlah prestasi itu pun membuat Giggs dianggap sebagai pebola sejati yang mampu bertahan dalam dua dekade terakhir di ranah sepakbola Britania Raya.
Selain itu, sang winger mencatat 64 caps selama 16 tahun kariernya di kancah internasional.
"Dia sungguh pemain yang bagus, dan itu sungguh semakin membosankan," ujar rekan setimnya, Rafael, berkelakar, setelah meraih kemenangan 2-0 atas QPR - pertandingan di mana Giggs mencetak gol ketiganya dalam lima penampilan terakhir yang lantas membuat dirinya kini mengoleksi 168 gol untuk klub.
Spoiler for 9:
Quote:
1013
Andoni Zubizarreta memulai karier profesionalnya di Vitoria, kampung halamannya, sebelum kemudian dia bergabung dengan Athletic Bilbao, di mana bersama klub inilah dasar fondasi kegemilangan dia mulai mencuat.
Sang kiper telah memenangkan dua gelar liga secara beruntun pada 1983 dan 1984 selama periode lima tahunnya bermukim di San Mames. Berkat penampilan memikatnya bersama Bilbao, pada 1985 Zubi mulai mendapat pengakuan di level internasional. Tak lama setelah itu, Zubi pun menancapkan jejaknya ke raksasa Spanyol, Barcelona.
Di Barcelona Zubi mencatatkan raihan gelar La Liga sebanyak empat kali, sementara pada 1992, dirinya menjadi bagian tak terpisahkan dalam kesuksesan besar kubu Camp Nou mengecap gelar pertama European Cup -- sekarang berganti menjadi Liga Champions.
Spoiler for 8:
Quote:
1035
Roberto Carlos resmi gantung sepatu pada Agustus tahun lalu setelah malang melintang selama 21 tahun, catatan 1035 pertandingan adalah bentuk pengabdian dia di sepakbola.
Roberto Carlos memulai karier di Sao Paolo club Uniao Sao Jao, tak perlu waktu lama si bek kidal sukses mencuri perhatian. Timnas Brasil pun datang mengetuk pintu, dan Carlos memulai debut timnas di usia 19 tahun, sebelum kubu Palmeiras disusul FC Internazionale meminangnya.
Bersama komando Roy Hodgson di San Siro, di sinilah Carlos ditransformasi menjadi seorang bek kiri, meskipun sejatinya sang pelatih ragu dengan kapabilitas Carlos ketika bertahan, merujuk pada naluri menyerang dia yang amat besar. Di bawah kendali bendera Real Madrid bersama Fabio Capello, Carlos mencapai penampilan di atas angka 500 sebelum dia hijrah ke Corinthians lalu berlabuh di Anzhi Makhachkala.
Karier Carlos dihiasi dengan raihan empat gelar La Liga, tiga trofi Liga Champions dan satu gelar Piala Dunia 2002, torehan ini yang kemudian menjadikan si bek kidal sebagai salah satu pemain paling ikonik Brasil di masa modern ini.
Spoiler for 7:
Quote:
1040
Pemain lainnya yang tak hanya mampu melewati penampilan ke-1000 namun juga telah memberikan segalanya untuk klub besar dunia adalah Paolo Maldini.
Sepanjang periode 24 tahun, Maldini telah membuat 126 penampilan bagi timnas Italia, meskipun dia tidak pernah menganjung trofi Piala Dunia atau Piala Eropa.
Namun setidaknya, dia pernah nyaris meraih dua gelar prestisius tersebut ketika Piala Dunia 1994 dan Piala Eropa 2000 Gli Azzurri keluar sebagai runner-up.
Untungnya, nasib Maldini di kancah internasional tidak tertular di level klub. Bersama Milan, dia telah menyumbang tujuh gelar Serie A Italia, serta lima gelar Eropa. Catatan itu sudah cukup untuk membuat dirinya berbangga hati baik untuk klub maupun prestasi pribadi.
Spoiler for 6:
Quote:
1047
Ketika fans Arsenal dan Inggris melihat masa-masa ke belakang soal daftar kiper terbaik di tanah Britania Raya, tak seorang pun bisa menemukan sosok penerus sejati si kharismatik, David Seaman.
Penjaga gawang yang dikenal berambut gondrong ini akan selalu dikenang sebagai kiper berpenampilan eksentrik dan juga karena reflek-reflek sensasionalnya untuk membuat penyelamatan-penyelamatan gemilang di laga penting.
Debut profesionalnya dimulai di Peterborough United lalu perlahan-lahan dia menemukan jati dirinya ketika bergabung dengan Birmingham City, QPR lalu Arsenal.
Penampilan terakhir Seaman di Arsenal ditandai dengan raihan Piala FA 2003 sebelum dia bergabung ke Manchester City untuk tantangan terkahir. Seaman pensiun di usia 40 tahun dan menandai akhir yang luar biasa dalam 22 tahun kariernya di dunia sepakbola.
Spoiler for 5:
Quote:
1054
Pemain termuda dala skuat timnas Inggris ketika memenangi Piala Dunia 1966, Alan Ball tampil sebanyak 1054 kali untuk klub dan negaranya dalam perjalanan karir selama 23 tahun di lima benua yang berbeda.
Musim terbaik Ball ketika bermain di Everton, di mana ia memenangkan gelar juara lgia di 1970, Arsenal dan Southampton. Pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut juga pernah memperkuat Hellenic FC di Afrika Selatan, Floreat Athena di Australia, Philadelphia Fury & Vancouver Whitecaps di Amerika Utara, sebelum akhirnya bergabung ke Eastern AA di Hong Kong.
Ball dua kali memecahkan rekor transfer Inggris. Pertama ketika hengkang ke Goodison Park dengan banderol £110 ribu, sebelum pindah ke Highbury dengan banderol dua kali lipat lima tahun kemudian.
Spoiler for 4:
Quote:
1058
23 tahun karir Rogerio Ceni Sao Paulo diawali dengan hadiah dan juga sebuah kutukan. Ia harus berada di belakang idola tim Zetti selama enam tahun, sebelum akhirnya hengkang di 1996.
Dia adalah sosok yang menarik baik di dalam dan juga di luar lapangan. Ia seorang eksekutor tendangan bebas [dan penalti] yang handal, Ceni telah mencetak 109 gol selama berkarir, sebuah pencapaian luar biasa bagi seorang kiper, meski gayanya yang tidak biasa terkadang mencelakai dirinya.
Tentu saja, final Piala Dunia Antarklub menghadapi Liverpool dinilai sebagai salah satu momen terbaiknya, dengan melakukan beberapa penyelamatan gemilang atas tembakan Steven Gerrard dan memastikan Sao Paulo mempertahankan keunggulan 1-0 saat itu.
Spoiler for 3:
Quote:
1087
Sama seperti Ryan Giggs, Javier Zanetti masih memiliki peran krusial di salah satu kancah tertinggi sepakbola Eropa. Kapten Inter ini telah berkarir di Giuseppe Meazza selama 18 musim setelah mengawali kiprahnya bersama Talleres dan Banfield di Argentina, bermain sebanyak 1087 untuk klub dan timnas hingga saat ini (6/3).
Justru menjelang akhir karir Zanetti, pemain asal Argentina tersebut merasakan kesuksesan yang sangat luar biasa.
Dari 2006 hingga 2010, Inter memenangi lima gelar Serie A, yang diwarnai dengan treble winner sensasional dengan meraih juara Coppa Italia dan Liga Champions di bawah asuhan Jose Mourinho.
Di level internasional, dia mungkin belum meraih trofi juara bersama Albiceleste, tetapi dia adalah pemegang caps terbanyak negaranya, dengan total 145 kali penampilan dalam kurun waktu 1994-2011.
Spoiler for 2:
Quote:
1363
Gol Edison Arantes do Nascimento atau Pele dalam laga debutnya bersama Santos di laga persahabatan menghadapi Corinthians ketika berusia 15 tahun menjadi sinyal kedatangan sosok superstar. Dua tahun kemudian, Pele tampil impresif untuk membawa Brasil sukses di Piala Dunia dan memperlihatkan kelahiran seorang legenda.
Pele kemudian mengangkat trofi Piala Dunia tiga kali, berpartisipasi dan mencetak gol di empat turnamen, meskipun perannya pada 1962 dan 1966 terbatas karena cedera.
12 dari 1281 gol Pele, rekor dunia, lahir di Piala Dunia, dengan sisa golnya ia cetak sepanjang 18 tahun berkarir di Santon dari 1956-74 dan dua tahun di New York Cosmos dari 1975-77.
Dia mencetak lima gol dalam satu pertandingan sebanyak enam kali, 30 kali mencetak empat gol dalam satu laga, mencetak 92 hat-trick dan bahkan pernah mencetak delapan gol ketika menghadapi Botafogo di 1964. Pencapaiannya tersebut membuatnya menjadi pemain terbaik abad ini oleh FIFA, penghargaan yang dia bagi dengan Diego Maradona.
Spoiler for 1:
Quote:
1390
Pemain dengan penampilan terbanyak, yaitu 1390 kali, adalah mantan kiper tim nasional Inggris Peter Shilton. Pemain kelahiran Leicester ini memiliki karir sepanjang empat dekade dari 1966 hingga 1997, dengan menikmati 11 klub yang berbeda.
Bagaimanapun juga, Shilton paling banyak disorot ketika membela timnas Inggris. Dia adalah pemain yang paling banyak membela Inggris, dengan 125 caps, meskipun sayangnya, beberapa momen tak terlupakan Shilton untuk timnas adalah karena alasan yang salah.
Dia adalah kiper yang kemasukan oleh gol tangan tuhan Diego Maradona di perempat-final Piala Dunia Meksiko 1986, sementara dia juga gagal menahan Jerman Barat dalam adu penalti pada semi-final Piala Dunia 1990 di Italia.
Sekian dari ane nih gan
Ane ga nolak kalo ada yg mau ngasih
0
2K
Kutip
13
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya