JASA.FULL.BARAvatar border
TS
JASA.FULL.BAR
Rp 230 triliun uang pemerintah menganggur, kenapa masih utang?
Reporter : Wisnoe Moerti
Jumat, 11 Januari 2013 07:27:00





Uang pemerintah yang tidak terpakai dan hanya terparkir di Bank Indonesia jumlahnya sangat besar. Dari tahun ke tahun jumlahnya semakin besar seiring dengan tidak maksimalnya kinerja penyerapan anggaran belanja pemerintah.

Pada akhir 2011, uang pemerintah yang parkir di Bank Indonesia hanya mencapai sekitar Rp 90 triliun. Jumlahnya semakin bertambah besar menjelang akhir tahun lalu. Pada November 2012, jumlah uang pemerintah yang menganggur di Bank Indonesia mencapai Rp 230 triliun.

Direktur eksekutif Indef Ahmad Erani Yustika menuturkan, jumlah tersebut semakin besar karena merupakan akumulasi dari belanja pemerintah yang tidak terserap setiap tahun. "Jadi terakumulasi dari tahun-tahun sebelumnya," ungkap Erani kepada merdeka.com, Jumat (11/1).

Besarnya jumlah uang pemerintah yang hanya tersimpan di BI itu disayangkan oleh kalangan ekonom. Sebab, seharusnya uang tersebut bisa digunakan secara maksimal untuk menggerakkan roda perekonomian nasional.

"Agak disesalkan kalau hanya terparkir saja. Sebab belanja bisa menjadi stimulus untuk pertumbuhan ekonomi," jelasnya.

Dengan jumlah uang menganggur yang sangat besar, seharusnya pemerintah mempertimbangkan tidak menggunakan pendekatan utang ke lembaga internasional maupun negara lain untuk pembangunan di dalam negeri.

Dana yang cukup besar dan selama ini hanya menganggur di BI bisa digunakan untuk belanja infrastruktur atau belanja produktif lain, tanpa harus mengandalkan utang.

"Perlu dipertimbangkan opsi itu, kalaupun utang ya itu dilakukan kalau dana pemerintah memang tidak cukup. Misalnya di pertengahan tahun. Kalau uangnya masih besar ya jangan utang dulu," tegasnya.

Besarnya jumlah uang pemerintah yang hanya parkir di bank sentral juga diyakini memberatkan Bank Indonesia. Sebab, BI harus memberikan bunga yang cukup besar.

Kalaupun ada uang pemerintah yang tersimpan di BI, jumlahnya seharusnya tidak terlalu besar. Karena tujuannya hanya untuk berjaga-jaga, untuk kebutuhan mendesak.

Kepala ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa menambahkan, tahun-tahun sebelumnya, jumlah uang pemerintah yang terparkir di BI tidak pernah melebihi Rp 100 triliun.

Semisal, pada 2008 hanya Rp 50 triliun dan 2011 hanya Rp 90 triliun. Jika sampai November 2012 mencapai Rp 230 triliun, artinya uang pemerintah sebesar itu sangat tidak produktif.

"Artinya banyak sekali uang yang tidak terpakai," kata Purbaya.

Menurutnya, pemerintah berkewajiban menyerap anggaran belanja secara maksimal, bukan malah menumpuk dan menyimpannya di Bank Indonesia. Sebab, semakin banyak uang negara yang tidak terpakai untuk belanja produktif, Indonesia kehilangan potensi pertumbuhan ekonominya.

Komite Ekonomi Nasional juga pernah menyinggung besarnya dana pemerintah yang menganggur di Bank Indonesia. Dari perhitungan KEN, setiap Rp 100 triliun uang pemerintah yang menganggur di BI, Indonesia kehilangan potensi pertumbuhan ekonomi sebesar 0,7 persen.




sumber : http://www.merdeka.com/uang/rp-230-t...sih-utang.html


comment :
astagfirullah ......
kalo orang lupa kalo masih punya duit simpenan seribu / dua ribu rupiah , itu masih wajar gan ,,

lah ini , pemerintah lupa kalo punya duit negara di BI sampe 230 Trilyun , kelewat waras ini mah namanya , jangan2 tuh duit di depositoin lagi di BI , mayan bunganya buat bagi2 sesama parpol penguasa kandang hewan senayan.
0
7.6K
131
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.9KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.