TJIANDJOER USAI DIOBRAK-ABRIK BELANDA.
Foto lama ini saya dapat dari seorang teman yang kerja di KITLV Belanda. Menurutnya, ini adalah susana kota Cianjur pasca dibombardir oleh pesawat Mustang militer Belanda (tahun 1947-an). Kemarin, saya sempat berkeliling ke orang-orang tua di Cianjur dan menanyakan kira2 posisi ini di mana? Mereka rata2 menjawab: itu di Jalan Mangunsarkoro dekat Gereja Kristen Pasundan (sebelah Toko Nuhun).Mungkin iya sih kalau melihat pemandangannya, agak2 sama dengan yang sekarang masih bisa kita lihat.
Konon dua hari setelah pemboman itu (yang juga merusak stasiun kereta api Cianjur), jalan-jalan di pusat kota dipenuhi oleh serdadu2 berpakaian loreng. Mereka menggedor dari rumah ke rumah, mencari anak-anak muda yang disebut mereka sebagai ekstrimis. Diantara anak-anak muda itu adalah A.Sucipta (kini dijadikan nama jalan di wilayah BRI) dan Soeroso (anak muda yang akhirnya kena tembak sniper di dekat pasar induk, kawasan yg sekarang ada jalan yang memakai namanya). ![I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iloveindonesias.gif)
![I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iloveindonesias.gif)
![I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iloveindonesias.gif)
![I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iloveindonesias.gif)
![I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iloveindonesias.gif)
![I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iloveindonesias.gif)
Quote:
Aswin Sucipta alias Acep Sutisna / Harimaoe Tjiandjoer
SALAH KAPRAH SEJARAH DALAM PENAMAAN JALAN?
Di Cianjur kota ada jalan bernama Jalan Adi Sucipta. Terletak antara Jalan Siliwangi dengan Jalan Mangunsarkoro dan Jalan Aria Cikondang, melintasi Gedung BRI Cianjur. Waktu saya duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar, pernah membaca sebuah buku karya Purnawan Tjandranegara yang menceritakan riwayat hidup legenda penerbangan tempur Indonesia: Komodor Adi Sucipto. Nah, saya pikir nama jalan tersebut mengacu pada nama pahlawan nasional tersebut.
Waktu pulang mudik, saat secara sengaja menelusuri sejarah beberapa tempat di kawasan Cianjur, saya menemukan kenyataan bahwa Adi Sucipta yang nama jalan di Cianjur itu ternyata tak ada hubungannya sama sekali dengan dunia penerbangan tempur kita. Nama ini malah murni merupakan nama pahlawan Cianjur kelahiran Banten yang bernama Aswin Sucipta alias Acep Sutisna. Lantas mengapa bisa berubah maksud? Tak ada satupun yang bisa menjawab pertanyaan itu.
Salah satu saksi sejarah sekaligus mantan anggota DPRD Kabupaten Cianjur yang bernama Rahmat Purnawinata (63) pernah mengoreksi soal ini kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur. Tapi alih-alih diindahkan, malah hingga kini nama jalan tersebut dicantumkan secara tegas sebagai Jalan Adi Sucipta.
Siapakah Aswin Sucipta alias Acep Sutisna?
Ia tak lain seorang anggota lasykar rakyat berpangkat Kapten. Acep dkenal sebagai salah seorang “Harimau Cianjur” yang dicari-cari NEFIS (intel tentara Belanda) karena kenekadannya melakukan perlawanan bersenjata terhadap para serdadu Ratu Wilhelmina tersebut.Pernah suatu siang bolong, di depan Pasar Bojongmeron, seorang serdadu Belanda bule terkapar hingga berdarah-darah kepalanya dipukul dengan botol kecap oleh Acep. Begitu berhasil mendapatkan senjatanya, ia lantas kabur dan berlindung di kawasan yang sekarang dikenal sebagai Gang Harmoni (terletak di kawasan Jalan Adi Sucipta).
“Itulah sebabnya kawasan itu pada 1960-an dinamakan oleh pemerintah saat itu sebagai Jalan A.Sucipta atau Aswin Sucipta,”ujar lelaki yang tak lain dari adik kandung Aswin tersebut.
![I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iloveindonesias.gif)
![I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iloveindonesias.gif)
![I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iloveindonesias.gif)
Acep juga yang menjadikan Cianjur kota menjadi “neraka” hampir tiap malam bagi para serdadu Belanda. Dari markasnya di wilayah Cisarandi (sekarang masuk Kecamatan Warungkondang), Acep beserta pasukannya meneror para serdadu yang berdiam di tangsi-tangsi tentara Belanda (sekarang menjadi Pusat Perbelanjaan Slamet, Markas Kodim dan Markas Corps Polisi Militer).
Namun memang nasib Aswin harus tak beruntung.
Dalam sebuah pembersihan di wilayah kota oleh para serdadu Belanda pada sekitar 1948, ia tertangkap dan diangkut ke Bogor. Beberapa hari kemudian, dalam sebuah eksekusi massal, ia ditembak mati di kawasan yang sekarang dikenal di Bogor sebagai Kampung Dereded
(berasal dari “dereded”, bunyi khas tembakan dalam telinga orang Sunda).
![Tjiandjoer Pasca Dibombardir Pesawat Mustang Belanda](https://dl.kaskus.id/sphotos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/285415_4481706004575_964636418_n.jpg)
sumber