Saya tertarik membeli Lumia 920 setelah melihat beberapa review baik dari dalam maupun luar negeri yang memuji-muji performa handset ini.

Kira-kira sekitar bulan lalu, saya iseng mencoba untuk membongkar handset saya sendiri untuk memeriksa apakah bagian dalamnya sesuai dengan salah satu review yang saya baca di internet. Sayangnya, saat saya ingin memasang kembali handset yang baru saya bongkar, ternyata dua buah sekrup yang digunakan untuk merekatkan casing dengan mesin hilang.

Untuk memperoleh sekrup pengganti, saya mengajukan pembelian sekrup ke Nokia Care WTC Surabaya lantai 2pada tanggal 22 Februari 2013. Saya belum membaca TOS Nokia Care, namun saya paham bahwa kemungkinan saya telah melanggar TOS dengan melakukan pembongkaran sendiri (walaupun tidak ada segel / parts apapun yang tersambung ke mainboard yang saya sentuh). Karenanya, saya menyetujui semua biaya yang dikenakan kepada saya (biaya sekrup sebesar Rp 100,000 dan biaya servis yang akan di-charge kemudian).

Petugas Nokia Care mengatakan bahwa sekrup akan datang dalam jangka waktu tiga minggu, dan saya harus membayar DP sebesar Rp 50,000 (saya telah setuju dengan dua kondisi ini). Namun demikian, kemarin, 25 Februari 2013, saya mendapatkan telepon dari Nokia Care yang mengatakan bahwa sekrup baru akan datang dalam dua bulan. Karena bulan depan saya akan pindah domisili ke Tangerang, saya menanyakan soal kemungkinan saya mengambil sekrup di Tangerang / Jakarta saja. Karena tidak bisa, saya menanyakan kembali, apakah mungkin DP saya dikembalikan - yang dijawab bisa.

Hari ini (26 Februari 2013), saya pergi ke Nokia Care yang dimaksud, dengan tujuan membatalkan servis dan memperoleh DP saya kembali. Saya terkejut ketika petugas mengatakan bahwa DP tidak dapat kembali karena servis dibatalkan oleh pihak saya, bukan pihak Nokia. Saya mencoba menjelaskan kondisi saya yang akan pindah ke Tangerang dan fakta bahwa orang yang menghubungi saya pada tanggal 25 telah menyatakan bahwa DP saya bisa kembali, namun petugas di Nokia Care bersikukuh bahwa DP tetap tidak bisa kembali.

Pada dasarnya, Nokia Care merubah kesepakatan servis (tanggal spare part tiba - dari tiga minggu menjadi dua bulan) yang telah disetujui seenaknya, berbohong bahwa DP yang telah saya bayarkan dapat kembali, kemudian menolak mengembalikan DP ketika saya mengunjungi Nokia Care. Saya dipaksa untuk tidak membatalkan servis yang saya pesan dengan cara seperti ini.

Saya sudah tidak peduli dengan DP yang saya bayarkan, namun apakah memang kebohongan dan perubahan kesepakatan seenaknya seperti ini memang merupakan SOP standar Nokia? Sayang sekali kalau ponsel sebagus ini terhambat penjualannya hanya karena layanan purna jual kelas teri yang ditunjukkan oleh Nokia Care.