Iran adalah satu-satunya negara yang saat ini ingin menghapuskan budaya barat dari negaranya sendiri. Iran menilai bahwa pengaruh budaya barat yang telah populer dan menyebar dikalangan anak muda diseluruh dunia membawa dampak yang tidak baik bagi perkembangan jiwa dan mental masyarakat dinegaranya. Ini terbukti dengan banyaknya kasus penculikan, pemerkosaan dan juga penghinaan dari berbagai website atau situs baik dari situs media sharing dan juga situs jejaring sosial. Terbukti keseriusan pemerintah Iran saat ini untuk menghilangkan budaya barat di dinternet, Pemerintah Iran mulai memblokir semua website yang banyak memberikan pengaruh budaya barat sangat besar seperti Google, Youtube, Facebook dan Twitter.



Pelan tapi pasti, Iran mulai sedikit-sedikit memblokir semua situs dan website yang berasal dari luar negeri. Terbukti baru-baru ini selain memblokir semua website besar seperti diatas tadi, Iran mulai membatasi penggunaan layanan surat elektronik dari Yahoo, GMail, dan sebagainya. Warga dihimbau pakai layanan surat elektronik buatan lokal, yaitu Iran Mail. Perbuatan pemerintah Iran ini tentu saja tidak asal dilakukan, mereka melakukan survey dan memang banyak pengaruh dari website tersebut yang malah memberikan dampak buruk kepada masyarakatnya sendiri. Disamping itu, situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter malah mengundang perilaku maksiat bagi sesama penggunanya. Saat ini untuk menaggapi hal serius seperti ini presiden Iran yaitu Mahmoud Ahmadinejad ini menyensor ketat dan mengawasi penggunaan internet oleh warganya, dengan larangan penggunaan peranti lunak virtual private network (VPN).

Pelarang ini tentu saja memang memberatkan para warganya yang ada disana. Tapi dengan pelarangan dan pemblokiran ini, bukan berarti para masyarakat iran tidak bisa menikmati layanan video sharing seperti youtube dan search engine seperti Google yang sangat penting sob. Pemerintah Iran mulai membuat Youtube dan Google versi mereka sendiri. Sebelumnya alasan Iran memblokir Youtube dan Google ini adalah karena ada video yang menjelekkan islam dan budayanya. Kantor Berita Mahasiswa Iran (Iranian Students' News Agency/ISNA) melaporkan, larangan penggunaan Google itu ada hubungannya dengan film anti-Islam yang dipublikasi di situs web berbagi video YouTube milik Google. Sampai sekarang ini, Iran tercatat sebagai negara yang paling banyak melakukan pemblokiran situs web di internet. Pemerintah Iran berpendapat, situs web yang diblokir itu berpotensi menyinggung perasaan umat Islam atau memicu kriminalitas.



Namun, banyak warga Iran percaya bahwa pemblokir terhadap situs web, seperti Facebook, Twitter, dan YouTube, disebabkan jejaring sosial ini kerap digunakan untuk menyalurkan wacana protes anti pemerintah setelah Presiden Mahmoud Ahmadinejad terpilih kembali pada 2009. Situs web yang dianggap mengekspresikan pandangan anti pemerintah secara rutin diblokir. Dengan demikian, banyak warga yang merasa terisolasi dari dunia internet. Untuk mengakalinya, banyak warga yang menggunakan software virtual private network (VPN). Hal ini membuat komputer pribadi seakan berada di negara lain.



Wah bagaimana jika hal yang sama dilakukan di negara kita ya? Pastinya masyarakat di negara kita akan teriak-teriak nih sob karena memang kita sudah terlalu jauh terpengaruh oleh budaya barat. Banyak kasus seperti penculikan, nikah dibawah usia karena pengaruh Facebook menghiasi berita di tanah air. Jika kalian kalian menjadi pemerintah di Indonesia, apakah kalian akan melakukan hal yang sama?

News Powered By Indonesiaamers.