Jakarta - Dua kali sudah jagoan yang diusung Partai Golkar di Pilgub DKI dan Jawa Barat justru keok di urutan bawah. Golkar dinilai tidak memahani apa yang diinginkan publik terhadap sosok sebuah pemimpin.

Belum sampai setahun, Golkar memang dua kali mengalami kekalahan telak. Di Pilgub DKI, cagub Alex Noerdin hanya berada di urutan nomor 2 paling buncit. Bahkan suara Alex kalah dibanding calon independen Faisal Basri.

Kali ini giliran Jawa Barat yang menjadi saksi kekalahan Golkar. Jagoan Golkar, Irianto MS Syafiuddin (Yance), lagi-lagi keok di Jawa Barat.

"Kesalahannya tidak mau belajar psikologi politik, memahami perilaku pemilih, itu yang tak dipahami," kata pengamat politik LIPI Siti Zuhro, saat berbincang, Senin (25/2/2013).

Menurut Siti, Golkar gagal dalam mencari tahu kebutuhan warga Jawa Barat. Para elit Golkar juga dianggap tidak kritis membaca kondisi Jawa Barat.

Dan dua kekalahan itu menjadi bukti kesalahan Golkar dalam menentukan pilihannya.

"Kalau (pilgub DKI dan Jabar) itu dijadikan tolak ukur, sangat jelas sekali (salah memilih calon)," lanjut Siti.

Kondisi ini mencerminkan jika kondisi demokrasi negeri ini masih bersifat elitis. Aspirasi justru datang dari kaum penguasa.

"Bukannya bottom up. Harusnya dengarkan dong suara rakyat," tutupnya.

[url]http://news.detik..com/read/2013/02/25/085802/2178444/10/yance-keok-di-jabar-pengamat-golkar-tak-paham-psikologi-politik?n991102605[/url]