Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

youyeAvatar border
TS
youye
Menkominfo: ASEAN Bebas Roaming 2014
Spoiler for Menkominfo:


Metrotvnews.com, Batam: Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, mengatakan aturan bebas "roaming" di ASEAN akan diberlakukan pada 2014. "Saya maunya lebih cepat. Mungkin dua tahun ke depan tercapai," kata Tifatul usai menyerahkan Mobil Pelayanan Internet di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (11/8).

Tifatul mengatakan jika tak ada "roaming", biaya percakapan warga antarnegara ASEAN lebih murah. Juga akan memudahkan warga perbatasan yang kesulitan mendapatkan sinyal telepon selular Indonesia. Mengenai sinyal telepon di perbatasan, ia mengakui memang terjadi di beberapa daerah di perbatasan.

Menurut dia, sinyal perusahaan penyelia telepon selular di Singapura memperkuat sinyal, sehingga terasa hingga Batam. "Singapura membangkitkan power 3G, sedangkan kita baru 1G, sehingga melewati," kata Menteri.

Ia mengatakan akan meminta perusahaan penyelia telepon selular Indonesia untuk memperkuat jaringan di daerah untuk melindungi warga perbatasan. Menurutnya, hampir seluruh wilayah Indonesia sudah terlayani jaringan telepon selular. "Sebanyak 94 persen sudah tercover semua," kata Menteri.

Sebelumnya, warga Tanjung Memban, Awang mengatakan harus berlari ke Batu Besar yang berjarak sekitar satu kilometer untuk mendapatkan sinyal Indonesia karena di sekitar rumahnya hanya terlayani sinyal Singapura. "Bahaya kalau dapat sinyal Singapura, mahal betul," kata dia.

Awang mengaku bingung daerahnya masih dikuasai sinyal asing. Padahal, jarak tempat tinggalnya ke wilayah lain yang memiliki sinyal Indonesia hanya sekitar satu kilometer. "Awak serasa di Singapura kalau begini, padahal 67 tahun sudah kita merdeka," ujarnya.

Dia mengaku harus mematikan telepon genggamnya ketika berada di dalam rumah agar terhindar dari "roaming". "Asal-asal awak terima telepon, kena "roaming" pula," kata dia.

Beban "roaming" memang relatif lebih mahal ketimbang biaya normal. Contohnya saja, jika pada pengiriman pesan singkat normal hanya Rp100-Rp350 per pesan, maka jika menggunakan sinyal negara lain menjadi Rp2.000-Rp3.000 per pesan.

Manajer Teknis Telkomsel Batam, Andreas Saing mengatakan harus ada regulasi sinyal di daerah perbatasan agar tidak melampaui wilayah negara. Dengan begitu, sinyal provider Malaysia, juga Singapura tidak memasuki wilayah Indonesia.

Kebijakan itu, seharusnya didiskusikan oleh perwakilan dua negara agar tidak merugikan masyarakat. Ia mengatakan seharusnya ada batas internasional yang tegas agar sinyal tidak "menyeberang" ke wilayah negara lain. Jika regulasi itu ada dan diterapkan secara baik, maka warga negara Indonesia tidak perlu khawatir terbebani "roaming" bila berada di daerah perbatasan.(Ant/BEY)
0
1.3K
12
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread83.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.