Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

affraidtoshootAvatar border
TS
affraidtoshoot
Muak Di-bully, Siswi AS Operasi Plastik
Muak Di-bully, Siswi AS Operasi Plastik

Ketika memasuki tahun ajaran baru, lazimnya para siswa menenteng tas dan seragam anyar. Tapi tidak untuk Nadia Isle, tahun ajaran baru kali ini berarti rupa baru dan rasa percaya diri yang prima.

Siswi SMA di Georgia, Amerika Serikat, ini tampil dengan sumringah usai sukses menjalani operasi plastik untuk mengubah sedikit dari wajahnya. Gadis 16 tahun ini mengaku muak selalu di-bully oleh kawan-kawannya yang mengejeknya dengan sebutan "Dumbo" dan "Telinga Gajah."

Mendapat perlakuan seperti itu sejak umur enam tahun, Nadia memutuskan menjalani operasi plastik. Akhirnya, telinganya "dipangkas", diharapkan citra telinga lebar tidak lagi menempel pada dirinya.

"Saya merasa cantik, merasa lebih baik. Memang awalnya gugup, tapi saya yakin bisa melaluinya. Semoga mereka sadar dan berhenti mengejek saya," kata Nadia, dilansir Telegraph, Senin.

Sebenarnya, Nadia bukanlah orang berada yang mampu membayar US$40.000 (Rp381 juta) untuk operasi tersebut. Beruntung, dia adalah salah yang terpilih untuk operasi gratis yang digagas oleh Little Baby Face Foundation. Sebuah yayasan di New York yang memberi bantuan bagi anak-anak dengan cacat lahir wajah.

Kisah Nadia ini sempat diangkat oleh kantor berita CNN. Kendati banyak yang tersentuh, namun tidak sedikit yang mempertanyakan efektivitas operasi plastik untuk meredam bully.

Nadia tidak sendiri, dalam 15 tahun terakhir, Asosiasi Bedah Plastik Amerika memperkirakan jumlah remaja yang direkayasa wajah dan tubuhnya meningkat lima kali lipat. Operasinya bermacam-macam, mulai dari pembesaran payudara, membentuk hidung, bibir dan telinga.

Tahun lalu saja, sebanyak 230.000 remaja di AS dioperasi plastik. Presiden Asosiasi ini, Dr Malcolm Roth, mengatakan bahwa bedah plastik tidak cocok untuk remaja. Apalagi jika alasannya hanya menghindari bully.

"Ya, kami memang menerima banyak alasan seperti penindasan dan penghinaan, tapi melawan ini tidak harus melalui operasi. Mereka harus belajar mengabaikan ejekan," kata Roth.

sumber http://dunia.news.viva.co.id/news/re...perasi-plastik
0
2.8K
20
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.