Duta Besar Korea Selatan (Dubes Korsel) untuk Indonesia, Kim Yeong Seon ikut peduli dengan banjir yang kerap menimpa Jakarta. Ia pun mengundang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melakukan studi banding penanganan banjir ke negaranya.

Hal ini disampaikannya kepada Jokowi dalam pertemuan di Balaikota, Jakarta, Jumat (15/2). Kunjungan Dubes Seon ini merupakan kali kedua. Pada kunjungan pertama lalu, wakil pemerintah Korsel itu, juga menyampaikan keinginannya membantu Jokowi memecahkan problema Jakarta.

“Pejabat-pejabat di Indonesia mau saya undang ke Korsel, agar mereka bisa melihat bagaimana sistem penanggulangan banjir di sana. Negara kami juga banyak hujan, makanya juga punya banyak pengalamannya,” kata Kim, usai pertemuan itu. Menurut dia, undangan itu juga bagian dari upaya untuk mempererat hubungan bilateral antarkedua negara.

"Selain masalah banjir, kami juga menawarkan penanggulangan masalah macet. Kerja sama ini juga kami harapkan akan makin mendekatkan kedua negara,” ujar Seon.

Pada kesempatan itu, Dubes Korea Selatan juga memberikan bantuan kepada korban banjir di Jakarta, berupa seragam sekolah, sepatu, dan alat tulis.

Kerja sama lainnya yang akan dilakukan, yakni membangun pembangkit listrik atau pure cell power plant di kawasan Ancol. Pembangkit listrik yang dibangun ramah lingkungan serta bebas polusi, bahkan memiliki efisiensi sangat tinggi.

Sedangkan Jokowi sendiri menyatakan bahwa dirinya ingin lebih fokus mengkonkretkan proyek yang akan dikerjakan oleh Korsel di Jakarta. Kedua hal itu berkaitan dengan penanganan banjir dan kemacetan. Untuk penanganan banjir, Korsel akan melakukan restorasi Kali Ciliwung yang berada di Pasar Baru.

“Proyek ini, desainnya selesai pada April nanti. Sedangkan Juni, kami harapkan sudah mulai di lapangan. Sedangkan untuk kemacetan, penanganannya dengan membangun angkutan massal kereta api yang menghubungkan Jabodetabek. Namun, pembicaraannya masih tahap awal. Masih perlu dibicarakan lebih lanjut,” tandas Jokowi.(nas)