Korban: Bapak Mengancam, Saya Jadi Takut!
Astagaa! Seorang Ayah rudapaksa Anak Kandung Selama 5 Tahun
Editor: Anggi Tiar | Selasa, 19 Februari 2013 18:48 WIB, 1 menit yang lalu


lensaindonesia..com: Lagi-lagi pemerkosaan ayah terhadap anak kandung di Jakarta Timur kembali terkuak. Seorang Ayah bejat diamankan kepolisian Resort Jakarta Timur, setelah merudapaksa putri kandungnya selama 5 tahun.

Aksi bejat sang ayah yang berinisial DP (42) akhirnya berakhir di balik jeruji besi Polres Jakarta Timur, pasalnya anak sulungnya yang berinisial DI (18) sudah tidak kuat lagi dengan perbuatan sang ayah yang menjadikan dirinya sebagai budak seks sejak berusia 13 tahun. DI akhirnya, memberanikan diri melaporkan hal itu ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Timur.

Menurut pengakuan DI, aksi bejat sang ayah pertama kai dilakukan saat dirinya berusia 13 tahun di rumah yang mereka tempati di kawasan Cibubur Gang Mawar RT 01 RW 10, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, sekitar pukul 01.00 WIB Dini hari. Ketika itu, dia dan dua adik perempuannya tengah tidur di kamar sang ibu yang sedang tidak ada di rumah, tiba-tiba DP masuk ke dalam kamar dengan kondisi tidak mengenakan celana.

“Bapak langsung buka celana saya, saya kaget, dan langsung berontak. Saya bilang, pak jangan pak. Tapi dia malah membekap mulut saya dengan menggunakan tangan kanan. Sedangkan tangan kiri ayah saya memegang kaki sebelah kanan, dan dia langsung menindih saya,” ungkap DI di Mapolres, Jakarta Timur.

DI menuturkan, usai melakukan aksinya, DP sempat mengancam PU agar dia tidak menceritakan peristiwa itu kepada siapapun. Sang ayah mengancam jika dia bercerita kepada orang lain, DP mengancam akan menghancurkan seisi rumahnya.

“Bapak mengancam kalau saya bercerita, dia akan mengamuk. Saya jadi takut dengan ancaman bapak,” jelasnya.

Sejak kejadian pertamnya itu, sang ayah terus melakukannya hingga berulang-ulang kali di saat rumah dalam kedaan tidak ada orang ataupun dalam semua orang yang ada dirumah sedang tertidur di malam hari.

Sementara itu, Kepala unit Perlindungan Perempuan dan Anak AKP Endang mengatakan, korban yang berinisial DI, anak pertama dari tiga bersaudara ini berani mengadukan perbuatan orang tuanya karena merasa tidak tahan terhadap perbuatan ayahnya.

“Dia pertama yang mengadu sama kakeknya, karena korban merasa sudah besar kenapa masih dimanfaatin oleh ayahnya,” kata Endang di Polres Metro Jakarta Timur, Selasa (19/2/13).

Endang menjelaskan, korban selama 5 tahun selalu di jadikan pelampiasan nafsu sang ayah. pelaku yang sehari hari bekerja di sebagai sales mobil ini mengaku telah menyetubuhi anak kandungnya sebanyak lebih dari enam puluh kali.

“Pengakuannya telah terangsang kemolekan tubuh sang putri dan juga sering menonton film porno. Kini pelaku berhasil kita tangkap setelah korban melaporkan kepolisi,” jelasnya.

Dirinya menambahkan, sehabis korban melapor ke Polres Jakarta Timur korban langsung di rujuk untuk melakukan pemeriksaan visum. “Habis melapor langsung kita antar untuk di visum ke RS.Sukanto Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk, usai visum kita langsung melakukan penjemputan terhadap ayah korban yang sehari-hari berprofesi sebagai pekerja serabutan,” pungkasnya.

Atas perbuatannya, DP dijerat dengan pasal 294 KUHP terkait perbuatan cabul terhadap anak sendiri dan pasal 81 UU Perlindungan Anak Pasal 81 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak karena menyetubuhi anak di bawah umur dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.@winarko

hxxp://www.lensaindonesia..com/2013/02/19/astagaa-seorang-ayah-rudapaksa-anak-kandung-selama-5-tahun.html

Biadab, rudapaksa Anak Kandung Empat Kali Seminggu
Dibaca: 942 kali Selasa, 19 Februari 2013 | 14:50 Wita


BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Pemerkosaan yang dilakukan DP (42) terhadap putri sulungnya sendiri yang berinisial DI (18) rupanya juga disertai dengan ancaman. Takut terhadap si ayah, sang putri terpaksa mengikuti perintah DP.

"Iya ngancem, rumah ini gue berantakin semua," ujar DP kepada penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur, Senin (18/2/2013).

DP mengakui, perbuatan amoralnya pertama dilakukan saat DI duduk di bangku SMP. Suatu malam, DP masuk ke kamar tiga anak gadisnya. DP menarik tangan DI dan langsung melampiaskan nafsunya dengan membekap mulut dan kaki sang putri.

DP mengulangi perbuatannya itu beberapa hari kemudian. Sejak saat itulah, DP selalu menyertakan berbagai ancaman kepada DI, mulai dari mengacak-acak seisi rumah hingga mengancam akan melakukan kekerasan terhadap DI jika perbuatan asusilanya diketahui oleh orang lain.

"Istri juga enggak ada di rumah," ujar DP saat ditanya tentang kapan waktu pemerkosaan itu.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, intensitas aksi amoral DP diketahui meningkat beberapa bulan terakhir. Menurut pengakuannya, ia melakukan aksinya tiga hingga empat kali setiap minggu, dan bulan-bulan terakhir diketahui lebih dari jumlah tersebut.Salah satu aksinya diduga menyebabkan sang putri hamil satu bulan.

Kepala Unit PPA Polres Jakarta Timur Ajun Komisaris Endang mengungkapkan, faktor di bawah tekanan yang menyebabkan korban enggan memberi tahu perbuatan asusila ayahnya kepada orang lain.

Namun, belakangan tekanannya semakin kuat sehingga ia memberanikan diri melaporkannya kepada sang kakek hingga berujung ke kantor polisi.
"Mengapa tidak lapor sejak dulu karena korban masih kecil dan takut ancaman pelaku. Namun, belakangan dia memutuskan untuk mengadu karena sudah tidak tahan lagi," ucap Endang.

hxxp://banjarmasin.tribunnews.com/2013/02/19/biadab-rudapaksa-anak-kandung-empat-kali-seminggu

Pedofil dan incest mania parah nih, potong otongnya.!