Bojonegoro (beritajatim.com) - Kabar akan dibelinya saham Persibo sebesar 95 persen atau senilai Rp 10 miliar oleh mantan Manajer Timnas Indonesia, Habil Marati belum jelas hingga kini. Apalagi, hingga kini Habil belum pernah ke Bojonegoro untuk membicarakan lebih detail.

Manajer Tim Persibo, Nur Yahya mengatakan, hingga kini mantan majaer Timnas itu belum memberikan kejelasan sama sekali. "Pusing, hingga kini belum ada kejelasan dari pak Habil," jelas Yayak sapaan Akrab Nur Yahya, Senin (11/02/2013).

Minimnya dana dari Tim berjuluk Laskar Angling Dharma itu membuat Persibo masih tinggal di Padang usai menjalani laga Community Shield melawan Semen Padang FC, karena belum ada dana untuk membeli tiket kembali ke Bojonegoro. "Iya, ini masih di Padang karena belum bisa beli tiket balik," keluhnya.

Ia menambahkan, dana dari konsorsium senilai Rp 4 miliar tersebut hingga kini juga belum turun. Sehingga ia tidak bisa membayangkan jika kompetisi baik IPL maupun AFC Cup sudah bergulir belum ada dana. "Saya tidak tau apa jadinya Persibo nanti jika tidak ada dana hingga kompetisi bergulir," pungkasnya. [uuk/kun]

Kasihan Persibo



Ya ga usah memaksa ikut kompetisi paling profesional di Indonesia drpd nanti ga kuat bayar gaji

========================================================

Sesuatu yang tak terpikirkan sebelumnya oleh pengurus tim Persibo,adalah keterbatasan biaya.
Dalam rangka memenuhi kewajiban dalam acara pembukaan Kompetisi IPL,meski dengan persiapan yang singkat dan dengan biaya seadanya maka berangkatlah tim Persibo ke Padang untuk meladeni Tim Semen Padan yan sudah lama mempersiapkan pasukanya dengan beberapa kali uji coba.
Maka hasilnya tak mengejutkan dimana Persibo kalah telak.
Bak sudah jatuh tertimpa tangga pula,sampai sekarang tim Persibo kebingungan mau pulang karena tak ada duit untuk beli tiket…?
Waduh Cek Apese Rek…!
Sing sabar mawon pasti ada uluran tangan dermawan…

Persibo Kapan Pulang


Setelah membaca artikel Sdr. Wonk Kelink ini , saya merasa amat menyayangkan apa yang terjadi di klub Persibo Bojonegoro. Membeli tiket pulang dari Padang saja tak mampu, tetapi klub ini tetap memaksakan diri untuk menjalani kewajiban bertanding melawan Semen Padang di Kota Padang, pada ajang Community Shield.

Belum hilang keheranan saya tentang berita tersebut, ada lagi berita miris yang melanda Persibo. Pengkab PSSI Bojonegoro terpaksa akan menjual bus, yang selama ini dipergunakan oleh Persibo, untuk membayar tunggakan pajak sebesar Rp. 225 juta. Bus yang digunakan Persibo adalah milik Pengkab PSSI yang disewa Persibo sejak tahun 2010. Tetapi Persibo belum pernah membayar sama sekali sewanya. Sehingga terpaksa Pengkab akan menarik bus dan menjualnya untuk membayar tunggakan pajak.

Hal itu terungkap pada Rapat Dengar Pendapat yang diselenggarakan oleh komisi C DPRD Kabupaten Bojonegoro, Senin (11/02/2013).

Tulisan ini tidak saya maksudkan untuk menghina sebuah klub, tetapi atas dasar keprihatinan saya tentang permasalahan yang menimpa klub sepakbola di tanah air. Kenapa harus memaksakan diri kalau memang tak mampu?

Persibo Terpaksa Menjual bus