Kantor klub sepak bola Israel, Beitar Yerusalem, dibakar di tengah ketegangan yang terjadi terkait penentangan terhadap pembelian dua pemain Muslim.

Serangan terjadi Jumat (08/02) sehari setelah empat pendukung Beitar didakwa karena meneriakkan ejekan rasis terhadap pemain Muslim asal Chechnya selama pertandingan dan latihan.

Tidak ada korban dalam kebakaran yang menyebabkan hangusnya sejumlah barang di kantor Beitar termasuk piala dan seragam tim.

Ketegangan meningkat sejak Beitar mengumumkan akan mengontrak Zaur Sadayev dan Gabriel Kadiev dari klub Rusia Terek Grozny.

Dalam pertandingan tanggal 26 Januari lalu, sejumlah pendukung Beitar meneriakkan slogan anti-Arab dan memasang tulisan, "Beitar -murni selamanya."

Setelah pertandingan, polisi menahan tiga tersangka karena dianggap memicu tindakan rasis.

Namun pemilik Beitar, Arkady Gaydamak, warga Rusia keturunan Israel menyatakan kontrak dua pemain Muslim itu akan tetap dilakukan.

Gaydamak mengatakan penentangan itu hanya muncul dari sejumlah kecil pendukung.

Juru bicara polisi Micky Rosenfeld mengatakan tengah menyelidiki kemungkinan kaitan antara kebakaran dan penentangan terhadap dua pemain asal Chechnya itu.

Walikota Yerusalem, Nir Barkat, mengatakan polisi akan "bersikap tegas untuk menangani masalah ini".

Barkat memuji Beitar atas apa yang ia sebut mengambil langkah "memerangi rasisme dan kekerasan."

Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) mengatakan FIFA telah memiminta klarisikasi terkait teriakan rasis oleh sejumlah pendukung terhadap pemain Muslim tersebut.

Beitar Yerusalem memiliki sejumlah pendukung garis keras anti-Arab.

Banyak pendukung yang menyatakan bahwa klub itu tidak boleh mengontrak pemain Arab walaupun sejumlah pemain Muslim pernah bermain di klub itu.

(bbc/bbc)

sumber: [URL="http://sport.detik..com/read/2013/02/08/175424/2165245/935/kantor-klub-beitar-yerusalem-dibakar?s991101935"]detiksport[/URL]

Kick Racism Out!