Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

vrockaholicAvatar border
TS
vrockaholic
Sejarah Unik Kue Keranjang
Izin buat thread mimin momod dan tolong buat agan agan untuk kasih rate thread ane kalau bermutu menurut agan ane berterima kasih kalo dikasih cendol emoticon-Ngakak (S)

No Repost gan !
Spoiler for No Repost:


Keberadaan kue keranjang memang identik dengan perayaan tahun baru Imlek. Bahkan, kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula ini, menjadi salah satu panganan khas atau wajib saat perayaan. Dibalik rasanya yang manis,ternyata kue yang juga akrab disebut dodol Cina atau Nian Gao, juga memiliki sejarah yang unik.

Sejarah Unik Kue Keranjang

Kue ini memiliki nama asli Nian Gao atau Ni-Kwe yang disebut juga kue tahunan, karena hanya dibuat setahun sekali pada masa menjelang tahun baru Cina. Kata Nian sendiri berarti tahun, dan Gao berarti kue dan juga terdengar seperti kata tinggi. Oleh sebab itu, kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat. Kue yang disusun itu memberikan makna peningkatan dalam hal rezeki atau kemakmuran.

Sejarah Unik Kue Keranjang

Pada zaman dahulu, banyaknya atau tingginya kue keranjang menandakan kemakmuran keluarga si pemilik rumah. Biasanya, kue keranjang disusun ke atas dengan kue mangkok berwarna merah di bagian atasnya. Ini merupakan simbol kehidupan manis yang kian menanjak dan mekar seperti kue mangkok.

Menariknya, kue keranjang sendiri bukanlah sekadar tradisi semata, namun ada kisah yang melatarbelakanginya. Menurut ulasan yang dirangkum dari Info Jajan dan Wikipedia, di zaman dahulu, rakyat Tiongkok percaya bahwa anglo (tempat masak) dalam dapur di setiap rumah ada dewanya yang dikirim oleh Yik Huang Shang Ti (Raja Surga).  Dewa itu juga sering dikenal dengan sebutan Dewa Tungku, yang ditugaskan untuk mengawasi segala tindak tanduk dari setiap rumah dalam menyediakan masakan setiap hari.

Sejarah Unik Kue Keranjang

Setiap akhir tahun, tanggal 24 bulan 12 Imlek (atau h-6 tahun baru), Dewa Tungku akan pulang ke surga serta melaporkan tugasnya kepada Raja Surga. Jadi, demi menghindarkan hal-hal yang tidak menyenangkan bagi rakyat, timbullah gagasan untuk memberikan hidangan yang menyenangkan atau hal-hal yang dapat membuat Dewa Tungku tidak murka.

Bagaimana caranya agar Dewa Tungku tidak murka? Hal inilah yang akhirnya membuat warga pun mencari bentuk sajian yang manis, yakni kue yang disajikan dalam keranjang. Maka disebutlah kue keranjang, yang sudah mentradisi setiap tahun disajikan untuk merayakan tahun baru Imlek.

Saat menyajikan kue untuk Dewa Tungku, kue keranjang juga ditentukan bentuknya. Bentuk bulat dipilih karena memiliki makna keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat berkumpul, setidaknya satu tahun sekali, serta tetap menjadi keluarga yang bersatu, rukun, bulat tekad dalam menghadapi tahun baru yang akan datang. Uniknya, secara turun-menurun tradisi ini pun dibawa terus hingga saat ini.

sumber
Diubah oleh vrockaholic 07-02-2013 12:45
0
2K
13
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread83.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.