SMAN 84: 'Di-Blacklist' karena Ulah Siswa Tahun Lalu
Quote:
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - SMA Negeri 84 Jakarta membenarkan bahwa para siswa kelas XII di sekolahnya tidak dapat mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013. Hal ini dikarenakan ada satu siswa yang diketahui memasukkan nilai yang tidak sesuai dengan rapor asli.
Kepala Sekolah SMA Negeri 84 Jakarta, Puji Raharjo, mengatakan bahwa siswa tersebut didapati menuliskan nilai yang tidak sama dengan rapor asli saat mendaftar SNMPTN pada 2012 lalu. Sementara pihak sekolah mengaku bahwa data yang dimasukkan untuk kemudian diverifikasi siswa tersebut sesuai dengan rapor aslinya.
"Prosedur yang ada kami jalankan dengan baik. Tapi memang anak ini saat diminta menuliskan nilai, yang dimasukkan berbeda dengan rapor asli,"kata Puji kepada Kompas.com.
Kendati demikian, ia menyayangkan sikap dari Panitia SNMPTN dan pihak universitas yang tidak mengidentifikasi hal tersebut saat daftar ulang. Padahal semestinya, saat proses daftar ulang universitas yang bersangkutan dapat memeriksa ulang data asli dengan yang dimasukkan melalui online sehingga tidak berlarut-larut seperti ini.
"Harusnya kan bisa klarifikasi di awal saat anak tersebut daftar ulang. Tapi ini tidak," jelas Puji.
"Siswa ini bahkan sudah menjalani perkuliahan selama setahun dan sampai saat ini masih," tandasnya.
Satu Siswa Curang, Jangan Satu Sekolah Dikorbankan
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 diminta meninjau lagi aturan sanksi larangan ikut SNMPTN jalur undangan untuk seluruh siswa di satu sekolah terhadap kecurangan dalam pendaftaran. Pengamat Pendidikan, Darmaningtyas, mengatakan bahwa aturan tersebut dapat ditegakkan jika memang yang diketahui berbuat curang adalah pihak sekolah.
Misalnya, saat mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), kepala sekolah melakukan katrol nilai kepada para siswanya.
"Jika kesalahan ada di pihak sekolah itu, layak satu sekolah tidak ikut SNMPTN," kata Darmaningtyas kepada Kompas.com,Rabu (6/2/2013).
Sementara peristiwa yang menimpa SMA Negeri 84 Jakarta baru-baru ini, tindak kecurangan justru dilakukan oleh oknum siswa. Akibat dari ulah satu siswa tersebut, para siswa kelas XII di sekolah tersebut tak bisa mengikuti SNMPTN 2013.
"Nah ini tidak benar. Jika kesalahan tersebut dilakukan oleh murid, tidak boleh semua siswanya jadi kena juga. Yang kena sanksi satu siswa itu saja," ujar Darmaningtyas.
"Kan yang melanggar satu siswa saja. Dia tidak jujur. Yang dilarang ikut satu saja. Jangan semuanya,"tandasnya.
Seperti diketahui, Panitia SNMPTN 2013 mengungkapkan bahwa jumlah sekolah yang masuk daftar hitam dan dilarang ikut SNMPTN pada tahun ini meningkat dua kali lipat. Pada tahun sebelumnya, jumlah sekolah yang dilarang ikut seleksi ini sebanyak 12 sekolah dari seluruh Indonesia.
Salah satu sekolah yang diketahui masuk daftar hitam tersebut adalah SMA Negeri 84 Jakarta. Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi dan informasi yang diterima oleh salah satu orangtua murid, kecurangan dilakukan oleh salah seorang siswa, bukan sekolah. Namun, seluruh siswa Kelas XII di sekolah tersebut yang menanggung akibatnya.
Berita Terkait :
Hadeh... gara2 satu orang, yang nanggung satu sekolah
, siswa yg dulu curang malah gak kena sanksi dan status masih mahasiswa aktif