Dalang adalah orang yang tidak bisa dilepaskan dari wayang golek, dialah orang yang menjadikan wayang-wayang itu hidup dengan karakternya masing-masing. Seperti halnya selebritis atau penyanyi dalangpun mempunyai kelebihan masing-masing, denga kelebihannya itu sang dalang bisa memikat penggemar wayang golek seperti saya.
Intinya dalang tersebut harus bisa menjiwai lakon yang sedang dibawakannya, harus bisa tembang pupuh, suluk, berfilsafat dan bisa memberikan wejangan bagi penonton. Ada beberapa dalang yang menurut saya sangat memikat saya, kalau saja dibuatkan peringkat mungkin akan saya buat seperti ini:
Spoiler for 1:
* Abeng Sunarya
Spoiler for foto:
atau biasa dikenal juga dengan sebutan Abah Sunarya, lahir di Manggahang, Bandung 2 Januari 1920. Ayahnya, Juhari bin Artasim, adalah seorang dalang wayang golek. Abeng Sunarya belajar dalang dari ayahnya (1938), kemudian setelah ayahnya meninggal, belajar kepada dalang Atmaja di Cigebar. Tahun 1940, Sunarya pindah ke Tegallega agar berdekatan dengan dalang R.U Partasuanda untuk belajar lebih lanjut. Tahun 1944, ia mulai tampil sebagai dalang dan namanya kian dikenal. Tahun 1950-an, Abeng Sunarya sudah menjadi salah seorang dalang wayang golek terkenal. Pada tahun 1970-an dan tahun 1980-an, ia berkali-kali diundang untuk mendalang di luar negri, a.l di Prancis dan Swedia (1985).
Disamping sebagai dalang, Sunarya juga membuat wayang golek. Pada tahun 1957, ia mendirikan Padepokan Pusaka Giri Harja sebagai tempat kursus pedalangan wayang golek purwa. Padepokan itu terletak di kampung Jelekong, Ciparay, Bandung. Banyak muridnya yang kemudian menjadi dalang yang berhasil, diantaranya adalah anak-anaknya sendiri. Dari 13 orang anak, 5 diantaranya menjadi dalang wayang golek purwa terkemuka, yaitu Ade Kosasih Sunarya (Giriharja 2), Asep Sunandar Sunarya (Giriharja 3), Ugan Sunagar Sunarya (Giriharja 4), Iden Subasrana Sunarya (Giriharja 5) dan Agus Supangkat Sunarya (Giriharja 6). Abeng Sunarya pernah menjadi anggota pengurus Yayasan Pedalangan dan PEPADI Kabupaten Bandung.
Spoiler for 2:
* DEDE AMUNG SUTARYA
Spoiler for foto:
Beliau adalah dalang yang menurut saya memiliki kemampuan yang paling komplet, diantara dalang-dalang lainnya beliaulah dalang yang paling panadai nembang dengan berbagai macam pupuh. Kalau tidak salah seluruh pupuh bisa beliau bawakan dengan baiknya sehingga jauh dari rasa bosa jika melihat atau mendengarkan cerita wayang yang dibawakannya.
Disamping filsafat kehidupan yang disampaikannya selalu mengena dan dengan cara yang halus dan sangat baik. Kekuatan filsafat inilah yang menurut saya menjadikan daya tarik tersendiri darinya.
Spoiler for 3:
* ADE KOSASIH SUNARYA
Spoiler for foto:
Spoiler for foto:
Cara membawakan wayang golek yang elegan dan sangat dinamis, sehingga orang akan terpukau dan merasakan seakan-akan yang menari itu bukanlah wayang yang terbuat dari kayu, melainkan orang yang sedang menari. Jika terjadi peperangan antar wayang jelas-jelas terlihat sangat indah setiap gerkannya, seolah-olah benar-benar sedang terjadi perang tanding dua jawara di atas panggung.
Spoiler for 4:
* ASEP SUNANDAR SUNARYA
Spoiler for foto:
Spoiler for foto:
Spoiler for foto:
Harus diakui memang beliau adalah pelopor wyang golek modern, bentuk-bentuk wayang yang tidak lagi terpaku dengan pakem lama tetapi dimodifikasi sedemikian rupa sehingga orang akan lebih tertarik melihat bentuk wayang yang dimainkannya. Disamping itu humor-humor segar dan terkadang menggelitik para pemimpin cukup dikeluarkan dengan media Cepot sebagai senjata andalannya. Tidak salah memang jika orang mengatakan beliau adalah Profesor wayang golek.
1975 – sekarang : Dalam 1 (satu) tahun minimal 120 kali pertunjukan, bahkan dari tahun 1976 s/d 1987 pernah mengisi pertunjukan wayang golek selama 6 (enam) kali perbulan berturut-turut.
1978 : Juara Pinilih 1 Binojakrama se-Jawa Barat.
1982 : Juara Pinilih 1 Binojakrama se-Jawa Barat.
1984 – 2001 : Dewan Pendiri Yayasan Pedalangan Giri Harja.
1985 : Juara Umum Binojakrama se-Jawa Barat.
1989 : Kunjungan ke Amerika dalam rangka pementasan wayang golek.
1992 : Mengikuti Festival Wayang (Teater Boneka) di Prancis.
1993 : Menjadi Dosen Kehormatan di Institut International de La Marionnette di Charleville Prancis.
1994 : Keliling Eropa dalam rangka pementasan wayang golek.
1994-2004 : Mengisi Program Acara ASEP Show di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), dengan tokoh si Cepot setiap bulan Ramadhan.
2001 : Kunjungan ke Inggris dalam rangka pementasan wayang golek di 12 Kota bersama Asian Music Circuit (AMC).
2005 : Mengisi Program Acara Pementasan Wayang Golek setiap malam minggu di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) sebanyak 39 Episode.
2006 : Pagelaran Wayang Golek dalam rangka Sosialisasi program Visi dan Misi Pemerintah Propinsi Jawa Barat.
2006 : Pagelaran Wayang Golek dalam rangka Sosialisasi program Visi dan Misi Pemerintah Propinsi Jawa Barat bersamaan dengan ulang tahun Radio Republik Indonesia Pusat.
2006 : Bersama American Music Circuit (AMC) mengadakan pagelaran serta work shop wayang golek di Inggris selama 40 hari.
Giri Harja 3 telah mendapat penghargaan dari beberapa instansi, dan penghargaan yang paling tinggi diberikan oleh Presiden Soeharto yaitu Tanda Kehormatan Satyalencana Kebudayaan.
Spoiler for 5:
* CECEP SUPRIADI
Spoiler for foto:
Beliau adalah salah satu dalang senior dengan pembawaan khas dan kekuatan pada pendalaman cerita yang dibawakannya penonton ataupun pendengar akan dibawa serius untuk mendengarkan setiap kata yang diucapkan para tokoh wayang yang sedang tampil. Dengan penghayatan yang sangat mendalam terhadap alur lakon yang ditampilkan, cukup mudah orang menebak akan seperi apa akhir lakon yang dibawakannya.
Spoiler for 6:
* ASEP TRUNA
Menurut saya ini adalah dalang wayang bobodoran sejati, karena kekuatan yang ada sesungguhnya ada dalam banyolan yang dibawakannya. Dengan kekuatannya itu beliau terasa sangat menyatu dengan para tokoh punakawan. Baik itu Cepot, Dawala ataupun Gareng.
Disamping dalang-dalang tersebut sebenarnya masih banyak lagi yang lainnya dengan segala kelebihan yang dimilikinya. Sebut saja Jojo Hamjah yang sempat menyabet gelar Binojakrama Padalangan, Wawan Dede Amung Sutarya, Endang Amung Sutarya, Deden Suntara anak dari Ade Kosaih Sunarya, Adi Konthea cucunya Ade Kosasi Sunarya dan lain-lain.
Harapan saya sebagai penikmat wayang golek semoga penerus dalang wayang golek selalu hadir, dan semoga makin banyak juga yang mencintai wayang golek ditengah gempuran superhero dan cerita-cerita kartun dari bangsa lain.