Tak Hadiri Pelantikan KAHMI, Akbar Tandjung Sindir Ical
Fiddy Anggriawan - Okezone
Rabu, 06 Februari 2013 02:03 wib


JAKARTA - Ketidakhadiran Ketua Umum sekaligus calon presiden dari Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dalam pelantikan Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) mendapat kritikan dari Ketua Majelis Penasehat KAHMI, Akbar Tandjung.

"Yang saya hormati Calon Presiden Bapak Wiranto, Kita juga punya Calon Presiden Pak Jusuf Kalla dan yang elektabilitasnya paling tinggi Koordinator Presidium KAHMI Mahfud MD. Sayangnya dari partai saya tidak bisa hadir malam ini. Tapi diwakilkan dulu saja lah dengan Pak Jusuf Kalla. Tapi diundang tidak? Seharusnya sih diundang, tapi tidak apalah," jelas Akbar diawal sambutannya di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (5/2/2013) malam.

Mantan Ketum Golkar ini juga menganggap KAHMI sebagai wadah yang bersifat kekeluargaan untuk membangun silaturahmi dan juga tukar menukar informasi.

"Karena banyak dari latar belakang profesi dan pendidikan yang berbeda. Tapi bagaimana bisa mensinergikan dan memberikan adik-adik HMI yang merupakan sumber mata air KAHMI," tegasnya.

Akbar menambahkan, pembinaan kualitas HMI sangat berpengarus dengan kemajuan dan nama baik KAHMI. "Kalau HMI maju, maka nama baik KAHMI pun akan maju," tandasnya.

Source

Akbar Tandjung: Survei Golkar Tinggi Bukan Karena Ical
oleh Silvanus Alvin
Posted: 05/02/2013 17:11

Liputan6.com, Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan tingkat elektabilitas tertinggi jatuh pada Partai Golkar dengan 21,3 persen. Ketua Dewan Pertimbangan Golkar, Akbar Tanjung mengaku bersyukur atas hasil itu.

"Bersyukur tentu, bisa pada posisi pertama tapi kami mau meneruskan kerja keras kami, karena ingin target kami yang di atas 30 persen bisa terpenuhi, seperti hasil Munas kemarin. Tapi ini hasil kerjasama semua, bukan satu orang, Ical," kata Akbar Tandjung di acara KAHMI, JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/2/2013).

Akbar akui hasil survei itu bisa mendongkrak elektabilitas capres Golkar, Aburizal Bakrie. Akbar menjelaskan bahwa elektabilitas calon presiden itu harus tinggi. "Karena kursi di atas 20 persen baru bisa mencalonkan presiden. Kami yakini bisa berdampak pada capres kami," terangnya.

SMRC merilis survei tingkat keterpilihan partai politik apabila dilakukan pemilu hari ini. Dari data yang didapat, SMRC menyimpulkan pemenangnya adalah Partai Golkar. Berikut hasil lengkap survei SMRC:

1. Golkar: 21,3 persen
2. PDIP: 18,2 persen
3. Demokrat: 8 persen
4. Gerindra: 7,2 persen
5. PKB: 5,6 persen
6. Nasdem: 5,2 persen
7. PPP: 4,1 persen
8. PKS: 2,7 persen
9. PAN: 1,5 persen
10. Hanura: 1,4 persen

Source

Disindir habis2an oleh AT.