Sudah 11 hari, Aida Khori Fadilla (16) tak kunjung pulang ke rumahnya di Jalan Karanggawang Barat RT 15 RW 14, Tandang, Tembalang, Kota Semarang, Jateng. Dilla diduga pergi dari rumah gara-gara permintaannya untuk dibelikan motor Satria F tidak dikabulkan oleh orangtuanya.

Sejak kepergian pelajar kelas X SMKN 9 Semarang, pada Selasa (15/1) lalu, kedua orang tuanya Susilo Joko Atmojo (39) dan Sundari (37) cemas. Bahkan, hingga saat mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, Sabtu (26/1), tetes air mata sang ibu, Sundari tak bisa tertahan ketika bercerita kepada polisi saat melapor.

Joko dan Sundari menceritakan Dilla pamit main ke rumah neneknya untuk bermalam di sana. Hanya beberapa saat, anak bungsu dari dua bersaudara itu sudah terlihat memainkan handphone di teras rumah.

"Waktu itu kami di dalam rumah. Sama sekali tak ada pikiran curiga," ujar Joko kepada polisi.

Namun hanya sejenak, gadis yang hanya memakai hotpant(jeans pendek), berkaos putih itu kemudian beranjak, dengan masih memegang HP di tangannya. "Terakhir itu, Dilla jalan lewat gang depan rumah. Kami pikir tidak sampai seperti ini," tuturnya.

Ketika hari beranjak malam, kecemasan mulai muncul di benak bapak, ibu, dan kakak Dilla. Setiap kali dihubungi, nomor ABG yang biasa dipanggil Aida itu enggan menjawab. Namun, ketika dikirim short message service (sms) gadis berambut lurus itu begitu aktif membalasnya.

"Ditelepon tidak diangkat, tapi di SMS, dia bales. Pertama dia bilang berada di Jawa Barat, beberapa hari setelahnya di Surabaya, saya jadi tambah bingung," kata Sundari.

Kecemasan semakin bertambah, ketika pencarian informasi menemukan jalan buntu. "Saat kami tanya ke teman-teman di sekolah, mereka bilang juga mencari anak saya. Sama, kalau ditelepon tak diangkat, tapi sms dibalas," terangnya.

Kepada teman-temannya, Dilla mengaku berada di rumah, padahal kenyataannya, orangtua Dilla sibuk mencari keberadaannya.

"Mamah bisa enggak belikan Dilla motor Satria F. Itulah salah satu isi sms Dilla kepada Ibunya yang kemudian disambut dengan perasaan sedikit lega. "Saya lalu balas, pulang dulu, nanti mama belikan. Tapi dia tetap tidak mau. Dia balas, Pulange nanti, pesenke dulu," kata Sundari sambil menunjukkan isi SMSnya.

Dengan kemauan anaknya itu, bujuk rayu pun dilakukan pasangan suami-istri itu supaya anaknya pulang ke rumah. Namun Dilla tetap bersikeras tak mau pulang sebelum keinginannya terpenuhi.

"Aku belikan dulu, minggu depan aku pulang, mama tidak usah nyari, aku baik-baik saja. Dia juga bilang maunya sepeda motor itu warna hijau putih atau biru putih," tandas Sundari sambil menunjukkan foto anaknya.

"Saya juga sudah ke sekolahnya tadi, tapi gurunya sedang sakit. Kalau dia dikeluarkan dari sekolah bagaimana, eman-eman pendidikannya, masa depannya. Dilla, pulang ya sayang," pungkas Sundari sambil mengusap air matanya.

Bagi yang mengetahui, bisa melaporkannya ke polisi atau menghubungi nomor telepon 085727645745 dan 0248444444. Anak itu memiliki ciri-ciri tinggi badan 150 cm, kulit sawo matang, rambut panjang sebahu, saat pergi menggunakan celana jeans pendek(hotpants), kaos putih serta kacamata hitam bergagang warna pink.

merdeka


biar bisa pulang bagi agan sekalian mungkin ada yang mau bantu untuk membelikan dia motor