Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini, pada Januari lalu baru saja memperingati hari jadinya yang ke-40 tahun.

Entah apa sebetulnya yang terjadi di internal PDIP. Sebab bukan sekali dua kali PDIP ditinggal kader, padahal secara historis, partai ini sudah sangat berpengalaman. Pasca-berakhirnya kekuasaan Megawati Soekarnoputri sebagai presiden, pada 2004, Laksamana Sukardi yang diangkat sebagai Menteri BUMN, keluar dari PDIP bahkan mendirikan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP).

Keluarnya Laks, diikuti antara lain oleh Roy BB Janis, seorang kader yang mengobarkan api semangat perlawanan kepada rezim Soeharto, di saat ia menduduki kursi Ketua Cabang Jakarta Selatan.

Kini tercatat sudah enam Gubernur yang meninggalkan PDIP, semenjak partai ini mencipi kekuasaan selama 3,5 tahun (2001 - 2004).


Mereka yang melakukan akrobat "bajing loncat" itu adalah Mardiyanto (Jawa Tengah), Gamawan Fauzi (Sumatera Barat), Sinjo Hary Sarundajang (Sulawesi Utara), Fauzi Bowo (DKI Jaya), Mangku Pastika (Bali) dan kemungkinan menyusul sebentar lagi Bibit Waluyo (Jawa Tengah).

Tindakan mereka diibaratkan sebuah akrobatik, bukan karena para Gubernur itu merupakan atlit-atlit akrobat. Semata-mata karena cara mereka meninggalkan PDIP, seperti penumpang dari sebuah truk yang sedang melaju di jalan raya. Saat itu mereka melihat ada truk lain mau melewati truk yang mereka sedang tumpangi dan kebetulan menuju ke arah yang sama,

Tanpa permisi kepada pengemudi yang berada di bagian bawah, mereka meloncat ke truk barang lainnya. Hanya penumpang yang berani, yang bisa meloncat seperti itu.

Sejarah dan alasan masing-masing tidak sama.

sumber : http://nasional.inilah..com/read/detail/1954116/merah-nya-pdip-mirip-klub-arsenal



--------------------------

Komentar :
Ketua Umum PDI-P setelah Megawati siapa yah kira2 ?????
Menurut perkiraan saya, Anaknya, atau ponakan, atau saudaranya.