TS
putrachan
Keep It Simple Slide (Teknik Slide Presentasi)
Pada kesempatan ini kita akan bicara sedikit tentang filosofi KISS, bukan artinya ciuman ataupun Keep It Simple Stupid yah. Gak ada yang suka dibilang Stupid kan? Baiklah, KISS disini saya artikan sebagai Keep It Simple Slide. Sebelum masuk ke teknik membuat slide presentasi anda menjadi simple, saya akan mengupas terlebih dahulu filosofi Simplicity ini.
Setiap hari rasanya kita berhadapan dengan kompleksitas, mulai dari berangkat kerja dihadapkan pada macet di jalan raya, kemudian sampai di kantor harus lihat laporan atau informasi yang terkadang sangat rumit, belum lagi harus menyelesaikan tugas-tugas yang tidak kalah rumitnya. Kompleksitas sudah menjadi makanan sehari-hari, sementara kesederhanaan (baca: simplicity) menjadi hal yang sangat jarang ditemui.
Okay, hidup memang rumit, tapi lebih rumit lagi kalau dibuat rumit! Kenapa kita selalu sulit membuat sesuatu yang sederhana? Menurut psikolog John Collard dari Institute of Human Relation di Yale University, ada 7 (tujuh) ketakutan utama manusia:
Takut gagal
Takut pada seks
Takut membela diri
Takut mempercayai orang lain
Takut berpikir
Takut berbicara
Takut sendirian
Nampaknya, ketakutan berpikirlah yang membuat orang-orang sulit sekali untuk menjadi sederhana. Kita cenderung mengikuti kerumitan otak kita dan tidak mau berpikir untuk menyederhanakan suatu hal. Saya sendiri pernah mengalami suatu kasus dimana saya diminta untuk menyederhanakan manual dari produk yang sudah beredar di pasar. Dan memang untuk menyederhanakan manual tersebut dibutuhkan proses berpikir yang cukup keras. Inilah yang menyebabkan banyak orang yang enggan menjadi sederhana. Takut berpikir!
Jadi, apa arti sebenarnya sebuah kesederhanaan (simplicity)? Apakah menjadi sederhana itu sama dengan menjadi bodoh? Dungu [simpleminded] atau tolol [simpleton] adalah sebutan yang negatif tentunya. Tapi menjadi sederhana tidaklah seperti itu, dimana dibutuhkan proses berpikir untuk membuat sesuatu menjadi sederhana.
Dasar dari kesederhanaan adalah menjadi minimalis untuk mendapatkan kesan mewah yang maksimal. Tidak heran, sekarang banyak yang menyukai jenis rumah dengan konsep minimalis
"Kata kuncinya adalah LESS IS MORE!"
3 Langkah Mencapai Kesederhanaan
Bagaimana caranya untuk mencapai kesederhanaan? Ada 3 langkah yang efektif untuk mewujudkannya, dimana saya singkat menjadi 3R sbb:
Reduce
Reorganize
Research
Kita akan membahas satu per satu untuk 3 langkah mencapai kesederhanaan ini.
Coba jujur pada diri sendiri, lebih suka melihat gambar iMac di sebelah kiri atau PC di sebelah kanan? Saya pribadi lebih suka iMac, bukan karena saya fans berat produk Apple lho, Dengan tampilan yang simple dan sleek, iMac tentu sangat menggoda jika diletakkan diatas meja. Sementara PC, tampil dengan kerumitan kabel yang berserakan yang membuat kamar menjadi lebih sumpek.
Belajar dari Apple, kesederhanaan bisa berarti melakukan Reducing atau pengurangan terhadap hal-hal yang tidak perlu, tanpa mengurangi fungsinya. Apple tidak mengurangi fungsi iMac sebagai desktop computer dengan mengurangi kabel yang tidak diperlukan. Bukankah iMac masih berfungsi sama dengan PC tanpa kabel-kabel yang rumit? Bahkan jauh lebih baik dan praktis karena kesederhanaannya.
"Jadi, kurangi elemen atau hal yang tidak perlu, tanpa mengurangi fungsi"
Buat anda yang suka membaca dan koleksi buku di rumah, siapa yang sampai hari ini bukunya masih berantakan dan tidak tertata dengan rapi di rak buku? Apa yang terjadi jika begitu? Buku-buku terlihat banyak sekali dan susah untuk mencari buku yang diinginkan.
Satu-satunya jalan untuk memperbaiki adalah dengan Reorganized atau mengatur kembali buku-buku pada tempatnya. Dengan melakukan Reorganized, tentunya buku-buku terlihat lebih sedikit dan rapi. Akibatnya pencarian terhadap suatu buku menjadi lebih sederhana alias mudah. Jadi, being organized itu penting untuk membuat segala sesuatu menjadi sederhana. Got the point?
Bayangkan seandainya Wright Bersaudara tidak pernah menemukan pesawat terbang, apa yang terjadi dengan kehidupan umat manusia? Perjalanan antar kota, bahkan antar benua menjadi sangat jauh dan susah tentunya. Pengetahuan (knowledge) membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah dan sederhana. Untuk itulah dibutuhkan Research, supaya kita mempunyai pengetahuan yang memadai untuk memecahkan suatu masalah dengan sederhana.
Dengan melakukan Research, kita tidak terjebak dalam kebodohan yang tidak diperlukan sehingga membuat suatu hal menjadi rumit. Bayangkan jika kita tidak tahu bahwa untuk membuka pintu harus dengan kunci? Sampai unta berpunuk 10 pun, pintu itu tidak akan terbuka bukan? Dengan pengetahuan yang memadai, kita bisa membuat hidup ini menjadi lebih sederhana. Kalau sudah begini, HIDUP INI INDAH toh, kata mas Narko dalam salah satu acara di TransTV
Jadi, apakah masih ada yang takut untuk berpikir dan membuat segala sesuatu menjadi sederhana jika tahu caranya? Terapkan 3 langkah diatas, maka hidup anda pun akan menjadi lebih mudah. Saya juga menyiapkan slide presentasi tentang filosofi kesederhanaan ini yang dapat anda lihat di bagian bawah.
Lalu, bagaimana hubungan filosofi kesederhanaan ini dengan sebuah presentasi? Nantikan di chapter berikutnya, dimana saya akan berbagai tips-tips sederhana untuk membuat slide menjadi lebih sederhana (kok jadi kayak sinetron-sinetron itu yah).
Dunia ini penuh dengan kompleksitas seperti yang pernah saya bahas di tulisan sebelumnya, bahkan kompleksitas ini pun terlihat di dalam slide presentasi kita sehari-hari. Buat anda, profesional ataupun marketer di perusahaan anda, seberapa sering anda melihat presentasi yang seperti gambar di bawah ini?
Ya, slide-slide diatas seringkali kita lihat dalam keseharian kita. Bullet points, templates dan chart yang berwarna-warni menjadi sangat biasa dan lumrah dalam presentasi yang kita temui setiap hari. Tapi sadarkah sesungguhnya audiensi anda menginginkan slide seperti dibawah ini?
Siapa yang tidak kenal Steve Jobs? Seorang genius dibalik produk Apple yang selalu ditunggu oleh penggemarnya. Steve Jobs bukanlah sekedar seorang CEO Apple, bisa dibilang beliau adalah The Best Presenter yang presentasinya selalu ditunggu-tunggu jutaan umat Apple di bumi ini. Bahkan saya pun tersihir oleh presentasi Steve Jobs dan akhirnya membeli iPad yang diluncurkan pada awal tahun 2010 ini. Presentasi Steve Jobs sangat sederhana tapi memberikan dampak yang besar. Siapa yang mau punya slide presentasi seperti Steve Jobs?
Mengacu pada konsep simplicity , maka tidak dibutuhkan tips yang rumit untuk membuat presentasi anda menjadi lebih sederhana dan mengesankan. Untuk membuat slide anda menjadi sederhana tentunya keyword utama adalah REDUCE, dimana kita mencoba mengurangi hal-hal yang tidak diperlukan. Mari kita mengupas tips sederhana untuk presentasi anda berikutnya.
Spoiler for Everyday we facing complexity:
Setiap hari rasanya kita berhadapan dengan kompleksitas, mulai dari berangkat kerja dihadapkan pada macet di jalan raya, kemudian sampai di kantor harus lihat laporan atau informasi yang terkadang sangat rumit, belum lagi harus menyelesaikan tugas-tugas yang tidak kalah rumitnya. Kompleksitas sudah menjadi makanan sehari-hari, sementara kesederhanaan (baca: simplicity) menjadi hal yang sangat jarang ditemui.
Okay, hidup memang rumit, tapi lebih rumit lagi kalau dibuat rumit! Kenapa kita selalu sulit membuat sesuatu yang sederhana? Menurut psikolog John Collard dari Institute of Human Relation di Yale University, ada 7 (tujuh) ketakutan utama manusia:
Takut gagal
Takut pada seks
Takut membela diri
Takut mempercayai orang lain
Takut berpikir
Takut berbicara
Takut sendirian
Nampaknya, ketakutan berpikirlah yang membuat orang-orang sulit sekali untuk menjadi sederhana. Kita cenderung mengikuti kerumitan otak kita dan tidak mau berpikir untuk menyederhanakan suatu hal. Saya sendiri pernah mengalami suatu kasus dimana saya diminta untuk menyederhanakan manual dari produk yang sudah beredar di pasar. Dan memang untuk menyederhanakan manual tersebut dibutuhkan proses berpikir yang cukup keras. Inilah yang menyebabkan banyak orang yang enggan menjadi sederhana. Takut berpikir!
Spoiler for Maximum effect with minimum means:
Jadi, apa arti sebenarnya sebuah kesederhanaan (simplicity)? Apakah menjadi sederhana itu sama dengan menjadi bodoh? Dungu [simpleminded] atau tolol [simpleton] adalah sebutan yang negatif tentunya. Tapi menjadi sederhana tidaklah seperti itu, dimana dibutuhkan proses berpikir untuk membuat sesuatu menjadi sederhana.
Dasar dari kesederhanaan adalah menjadi minimalis untuk mendapatkan kesan mewah yang maksimal. Tidak heran, sekarang banyak yang menyukai jenis rumah dengan konsep minimalis
"Kata kuncinya adalah LESS IS MORE!"
3 Langkah Mencapai Kesederhanaan
Bagaimana caranya untuk mencapai kesederhanaan? Ada 3 langkah yang efektif untuk mewujudkannya, dimana saya singkat menjadi 3R sbb:
Reduce
Reorganize
Research
Kita akan membahas satu per satu untuk 3 langkah mencapai kesederhanaan ini.
Spoiler for Reduce:
Coba jujur pada diri sendiri, lebih suka melihat gambar iMac di sebelah kiri atau PC di sebelah kanan? Saya pribadi lebih suka iMac, bukan karena saya fans berat produk Apple lho, Dengan tampilan yang simple dan sleek, iMac tentu sangat menggoda jika diletakkan diatas meja. Sementara PC, tampil dengan kerumitan kabel yang berserakan yang membuat kamar menjadi lebih sumpek.
Belajar dari Apple, kesederhanaan bisa berarti melakukan Reducing atau pengurangan terhadap hal-hal yang tidak perlu, tanpa mengurangi fungsinya. Apple tidak mengurangi fungsi iMac sebagai desktop computer dengan mengurangi kabel yang tidak diperlukan. Bukankah iMac masih berfungsi sama dengan PC tanpa kabel-kabel yang rumit? Bahkan jauh lebih baik dan praktis karena kesederhanaannya.
"Jadi, kurangi elemen atau hal yang tidak perlu, tanpa mengurangi fungsi"
Spoiler for Reorganize:
Buat anda yang suka membaca dan koleksi buku di rumah, siapa yang sampai hari ini bukunya masih berantakan dan tidak tertata dengan rapi di rak buku? Apa yang terjadi jika begitu? Buku-buku terlihat banyak sekali dan susah untuk mencari buku yang diinginkan.
Satu-satunya jalan untuk memperbaiki adalah dengan Reorganized atau mengatur kembali buku-buku pada tempatnya. Dengan melakukan Reorganized, tentunya buku-buku terlihat lebih sedikit dan rapi. Akibatnya pencarian terhadap suatu buku menjadi lebih sederhana alias mudah. Jadi, being organized itu penting untuk membuat segala sesuatu menjadi sederhana. Got the point?
Spoiler for Research:
Bayangkan seandainya Wright Bersaudara tidak pernah menemukan pesawat terbang, apa yang terjadi dengan kehidupan umat manusia? Perjalanan antar kota, bahkan antar benua menjadi sangat jauh dan susah tentunya. Pengetahuan (knowledge) membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah dan sederhana. Untuk itulah dibutuhkan Research, supaya kita mempunyai pengetahuan yang memadai untuk memecahkan suatu masalah dengan sederhana.
Dengan melakukan Research, kita tidak terjebak dalam kebodohan yang tidak diperlukan sehingga membuat suatu hal menjadi rumit. Bayangkan jika kita tidak tahu bahwa untuk membuka pintu harus dengan kunci? Sampai unta berpunuk 10 pun, pintu itu tidak akan terbuka bukan? Dengan pengetahuan yang memadai, kita bisa membuat hidup ini menjadi lebih sederhana. Kalau sudah begini, HIDUP INI INDAH toh, kata mas Narko dalam salah satu acara di TransTV
Spoiler for Simple:
Jadi, apakah masih ada yang takut untuk berpikir dan membuat segala sesuatu menjadi sederhana jika tahu caranya? Terapkan 3 langkah diatas, maka hidup anda pun akan menjadi lebih mudah. Saya juga menyiapkan slide presentasi tentang filosofi kesederhanaan ini yang dapat anda lihat di bagian bawah.
Lalu, bagaimana hubungan filosofi kesederhanaan ini dengan sebuah presentasi? Nantikan di chapter berikutnya, dimana saya akan berbagai tips-tips sederhana untuk membuat slide menjadi lebih sederhana (kok jadi kayak sinetron-sinetron itu yah).
Spoiler for Typical Complect:
Dunia ini penuh dengan kompleksitas seperti yang pernah saya bahas di tulisan sebelumnya, bahkan kompleksitas ini pun terlihat di dalam slide presentasi kita sehari-hari. Buat anda, profesional ataupun marketer di perusahaan anda, seberapa sering anda melihat presentasi yang seperti gambar di bawah ini?
Ya, slide-slide diatas seringkali kita lihat dalam keseharian kita. Bullet points, templates dan chart yang berwarna-warni menjadi sangat biasa dan lumrah dalam presentasi yang kita temui setiap hari. Tapi sadarkah sesungguhnya audiensi anda menginginkan slide seperti dibawah ini?
Siapa yang tidak kenal Steve Jobs? Seorang genius dibalik produk Apple yang selalu ditunggu oleh penggemarnya. Steve Jobs bukanlah sekedar seorang CEO Apple, bisa dibilang beliau adalah The Best Presenter yang presentasinya selalu ditunggu-tunggu jutaan umat Apple di bumi ini. Bahkan saya pun tersihir oleh presentasi Steve Jobs dan akhirnya membeli iPad yang diluncurkan pada awal tahun 2010 ini. Presentasi Steve Jobs sangat sederhana tapi memberikan dampak yang besar. Siapa yang mau punya slide presentasi seperti Steve Jobs?
Mengacu pada konsep simplicity , maka tidak dibutuhkan tips yang rumit untuk membuat presentasi anda menjadi lebih sederhana dan mengesankan. Untuk membuat slide anda menjadi sederhana tentunya keyword utama adalah REDUCE, dimana kita mencoba mengurangi hal-hal yang tidak diperlukan. Mari kita mengupas tips sederhana untuk presentasi anda berikutnya.
mujahid2020 memberi reputasi
1
63.3K
Kutip
956
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
23KThread•15.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya