Dahlan: Pengendara motor harus diperhatikan

“Menurut saya golongan atas harus bisa memahami ini. Jangan golongan atas mengeluh karena sepeda motor banyak. Karena sepeda motorlah alat mobilitas golongan bawah,”

Menteri BUMN Dahlan Iskan menganggap motor adalah migrasi kelas bawah menjadi kelas menengah. Oleh karena itu, tak ada salahnya bila motor diberikan perhatian lebih.

Dahlan mengatakan, tanpa ada motor, pertumbuhan masyarakat kelas menengah Indonesia tidak akan secepat sekarang. “Tanpa sepeda motor pertumbuhan kelas menengah baru di Indonesia tidak akan secepat ini. Kalau orang biasa naik angkutan umum kemudian pindah ke motor rangsangan ekonominya berbeda sekali,” ucapnya akhir pekan lalu.

Dahlan melanjutkan, jika zaman dulu golongan bawah selalu kalah dengan golongan menengah karena sarana dan ekonomi mereka kalah, dengan sepeda motor golongan bawah mempunyai kecepatan mobilitas sama dengan kelas menengah.

“Menurut saya golongan atas harus bisa memahami ini. Jangan golongan atas mengeluh karena sepeda motor banyak. Karena sepeda motorlah alat mobilitas golongan bawah,” jelasnya.

Bahkan untuk lebih memanjakan pengendara motor, Dahlan sudah meminta salah satu BUMN yakni Jasa Marga untuk melakukan kajian pembuatan jalur motor di dalam jalan tol. Pembuatan jalur motor ini bisa dilakukan dengan menambah sayap sayap jalan di tol yang digunakan untuk jalur motor.

“Saya sudah meminta Jasa Marga untuk melakukan study, karena pengendara motor ini masih akan terus tumbuh dan tidak akan bisa dibendung,” tutupnya.

[rin]

sumber

Dahlan: Saya Prediksi Angkutan Umum Kelas Bawah Mati!

“Saya prediksi angkutan umum kelas bawah itu mati. Kalau anda naik bemo, dan harus ganti dua angkutan umum, sebulan bisa habis Rp500 ribu,”



JAKARTA – Kemacetan yang menghiasi keseharian masyarakat Jakarta, telah membuat masyarakat enggan menggunakan sarana transportasi massal. Orang-orang bahkan lebih memilih membeli motor ketimbang naik angkutan umum.

Menteri BUMN Dahlan Iskan memprediksi angkutan umum seperti Metro Mini dan Kopaja nantinya tidak akan beroperasi. Hal ini bisa terjadi karena migrasi masyarakat kelas bawah untuk membeli dan mengendarai motor meningkat terus setiap tahunnya.

“Saya prediksi angkutan umum kelas bawah itu mati. Kalau anda naik bemo, dan harus ganti dua angkutan umum, sebulan bisa habis Rp500 ribu,” jelas Dahlan ketika ditemui wartawan di Nusa Dua Bali, Jumat (1/2/2013) malam.

Dahlan menghitung secara rinci, pengeluaran transportasi yang mencapai Rp500 ribu per bulan membuat orang akan berpikir untuk membeli motor. “Dengan hanya sepeda motor anda bisa mencicil sepeda motor, tapi tiga tahun kemudian anda mempunyai motor,” jelas dia.

Oleh karena itu, dia menilai selama tidak ada jalan keluar untuk membuat angkutan umum yang tereintegrasi, angkutan umum saat ini akan mati karena orang akan pindah ke sepeda motor.

“Ini yang membuat nanti migrasi golongan bawah ke menengah lebih cepat, dan angkutan umum selama tidak ada kebijakan kendaraan umum tereintegrasi orang akan pindah ke sepeda motor,” tukas dia.

sumber



baca juga:
[ impian para bikers ] Motor Masuk Tol, Akankah Terwujud?
Yamaha Bayar V.Rossi Pake Duit Rakyat Indonesia