Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

index13Avatar border
TS
index13
Cinta Seorang Angel
Mau Share novel yang keren yang pernah ane baca gan
Mungkin sulit untuk mengatakan apa yang bisa kusampaikan dalam kisahku, tapi percayalah apa yang terjadi dalam hidupku adalah sebuah pelajaran. Ya.. sebuah pelajaran untuk menghargai hidup dari seseorang yang telah memberikan kehidupan baru..

Aku masih ingat ! hal terakhir yang kulakukan dalam hidupku adalah sebuah kebodohan. Tanpa kusadari, tiba-tiba aku sudah berada dalam sebuah jembatan trotal yang membelah jalan. Seorang diri tanpa mengerti apa yang kulakukan, saat itu keadaan sudah malam. Bahkan mobil yang berjalan dibawah kakiku, masih bisa kuhitung dengan kepalaku. Anehnya , aku tidak sadar mengapa aku berada disini. Semakin aku berpikir tentang apa yang kulakukan, rasanya kepalaku semakin sakit.

Aku menyerah mencari tau keadaanku. Aku berjalan tanpa kejelasan dan terduduk disebuah halte bus yang mungkin sudah tutup.Aku tetap menunggu bus yang akan datang, berharap mereka bisa mengantarkanku pulang ke rumahku. Kusentuh saku celanaku, tidak ada satu koin dollar pun. Aku jadi bingung, mungkin saja aku baru dirampok ketika berjalan. Kepalaku sakit dan kuduga perampok itu memukulku dengan keras. Ya.. aku yakin itu yang terjadi.

Bus berhenti dihadapanku. Aku ragu untuk naik.Aku mundur selangkah membiarkan pintu itu tertutup rapat dan bus itu pun pergi dariku. Aku termenung, mencari tau yang terjadi. Dompet, telepon genggamku bahkan hilang.Saat aku tak berhenti berpikir, seseorang berjalan menatapku ia berpakain putih, rambutnya panjang. Wajahnya pucat, tapi bibirnya sangat merah dan membuatku bertanya-tanya? Mengapa gadis secantik ini ada di halte bus. Ia melihatku sejenak, terduduk tanpa ekpresi, aku melempar senyum khasku.

Tiba-tiba terpikir olehku untuk meminjam uang padanya.. aku ingat, namaku kan cukup terkenal di negeri ini. Sebagai seorang atlit, pasti dia tidak ragu meminjamkanku uang. Kudekati dia, menyapanya dengan hangat.

“ Hai.. malam..” panggilku dan dia melirikku.
“ Hai.. malam..” panggilku dan dia melirikku.

“ Ya..” jawabnya pendek, “ Maaf menganggu, boleh aku minta tolong sesuatu..?” pintaku.

“ Silakan saja..penduduk Singapura selalu ramah, kamu pasti tenaga kerja ilegar yang tersesat atau turis asing yang hilang..?” tebaknya.

“ Bukan.. bukan.. aku ingin orang singapura.. “

“ Lalu. Apa yang kamu lakukan dengan pakaian tidur ditengah jalan seperti ini..” katanya padaku yang saat itu hanya memakai celana pendek dan baju kaos bertuliskan Yonex berwarna putih selaras dengan celanaku.

“ Akupun tidak tau, aku rasa aku baru saja dirampok. Mereka memukul kepalaku, dan melemparkan ditengah jembatan.. dan aku pun tersesat disini..”

Gadis itu melirikku curiga, dan berkata “ Tingkat kriminalitas disini sedikit sekali, tidak mungkin itu terjadi..”

“ Ya. Aku pun tidak tau. Makanya aku ingin pulang, karena aku tidak punya uang. Bolehkan aku pinjam uangmu..” kataku dan dia tertawa.

“ Siapa namamu?” tanyanya padaku.

“ Ronald,kamu pasti tau kan?” kataku sombong.

“ Tidak, aku tidak tau..?”

“ Aku ini atlit Tenis terkenal disini, masa kau tidak tau..” kataku menyakinkan dan wajahnya hanya datar.

“ Sudahlah..” ujarku pasrah meyakinkan.

Gadis itu bangkit dan melihatku.

“ Kamu tau, aku rasa bus terakhir sudah lewat. Jadi percuma kita menunggu disini, dimana tempatmu tinggal?”

“ Di Orchard..”
“ Kamu tau jalan untuk pulang?” tanyanya

“ Kalau dengan mobil aku tau, tapi jalan kaki, aku tidak tau..”

“ Manja sekali kamu.. kalau begitu.. ikutlah denganku sampai jarak terdekat dan kita naik kereta MRT..”

Entah mengapa aku percaya padanya, kami pun berjalan. Langkahnya cepat sekali, aku sampai berkali-kali tertinggal beberapa meter darinya. Kakiku terasa lelah ketika berjalan lebih dari satu jam lamanya tanpa henti. “ Stop.. stop.. aku cape, istirahat dulu boleh?” kataku padanya. Ia mendekatiku..” Katanya atlit, baru jalan segini saja sudah cape..”.aku membela diriku.

“ Aku baru saja mengalami perampokan dan kepalaku sakit, makluminlah..”

“ Ok.. ok..” katanya.

Perutku terasa lapar dan mulutku terasa haus,aku tidak menduga kalau gadis itu bisa menebakku. Wajahnya seolah meledekku, aku ingin memanggilnya dengan sebutan apa? Aku pun lupa bertanya namanya.

“ Hei.. namamu siapa?” tanyaku. “ Angel.. “ jawabnya.

“ Kok kamu malam-malam gini keluyuran di jalan, orang tua kamu ga cari?”

“ Astaga, aku sudah 24 tahun, bagaimana mungkin mereka peduli..”

“ Benar juga sih, tapi untuk apa kamu keluyuran malam-malam seperti ini..”

Iya melihatku dengan aneh” kamu sungguh ingin tau?” tanyanya padaku.

“ Tentu saja kalau kamu tidak keberatan..”

“ Menyelamatkan orang seperti kamu..” katanya

Aku tertawa bahkan nyaris terjungkal karena lucu mendengar jawabannya.

“ Halo.. aku ini 30 tahun, jangan membuat aku tertawa dengan kata-katamu barusan..”

“ Ya kalau menurut kamu lelucon, jalan saja sendiri pulang…” ujarnya marah dan meninggalkanku.

“ Hei.. Hei. Tunggu, jangan marahlah Angel. Aku hanya bercanda..” kataku mengejar dan terpaksa kehilangan waktu untuk beristirahat..

Kami berjalan dan berhenti di sebuah supermarket 24 jam. Aku terhenti karena melihat barisan softdrink yang menggoda imanku. Angel melihatku berhenti, ia sudah bisa menebak maksudku.

“ Kamu haus..?” tanyanya..” Iya, haus sekali. Pinjamkan aku uang dong, nanti kubayar kalau tiba dirumah..”

Angel melirikku, wajahnya tajam menatapku..” Kamu pernah mencuri?” tanyanya padaku.

“ Tidak.. kenapa berkata begitu?” tanyaku.

“ Kalau gitu mencurilah..?” katanya.

Aku terdiam dan berpikir, untuk orang sekaya aku. Untuk apa mencuri, bodohlah rasanya.

“ Tidak mau ah.. itukan dosa..”

Ia tertawa ketika mendengarkanku “ Dosa katamu hehehe?” ledeknya.

“ Ya berdosalah, mencuri itu kan sudah pasti perbuatan criminal..”

“ Lihat aku..”

Angel berjalan memasuki supermarket itu, aku melihatnya dari luar. Seorang penjaga tampak tertidur tak menyadari kedatangan Angel. Ia mengambil satu botol minum jeruk dan muncul dihadapanku. Aku terkejut melihat aksinya, ini adalah pencurian..“ Hei, kamu mencuri..”

“ Ya, kenapa? “ ujar Angel sambil membuka minuman yang membuatku menelan ludah.

“ Minta sedikit dong..”

“ Tidak, kalau kamu mau. Ambilah ke dalam. Mumpung penjaganya tertidur.”

“ Tidak mau. .aku tidak akan mencuri seumur hidupku..”

“ Lalu apa kamu pernah berjudi?” tanyaku.

Aku terdiam dan aku bisa ingat kalau saja aku baru kehilangan sebagian besar tabunganku karena kalah judi, itu membuatku sakit hati.

“ Judi dan mencuri itu berbeda kok..” aku membela diri.

“ Jangan sok tau kamu. Mencuri itu tidak ada bedanya sama berjudi. Sama-sama menikmati hasil uang panas. Ujung-ujungnya juga masuk ke perut kamu kan?”

Mungkin Angel benar, aku berjudi dan mencuri apa bedanya? Aku jadi kehilangan prinsip hatiku. Angel berkata padaku..” Kalau kamu mau ambil cepat, kalau tidak kita harus berjalan. Aku tidak mau berjalan sebelum matahari bangkit.. “. “ Ok.. ok, akan kulakukan.. “. Melihatku terus menguruiku, hatiku terasa panas dan akhirnya aku pun mencuri sebotol softdrink dan roti berisi keju, anehnya petugas itu masih saja tertidur. Aku rasa sudah banyak pencuri yang mencuri bila melihatnya tidur seperti beruang kutub di musim dingin.

ngel melihatku dengan tersenyum ketika melihatku muncul dengan curianku.

“ Nah, selamat. Kamu sudah bergabung dengan pencuri.. nikmatilah hasilmu..”

Aku tertawa, mungkin ini hal yang lucu. Tiba-tiba Angel bilang padaku, “ Hei petugas itu bangun, ayo lari, dia melihat kita..”. mendengar itu aku panik, Angel pun ikutan berlari. Aku berlari sangat cepat tidak menoleh ke belakang. Dan kami terhenti di sebuah pohon dengan minuman dan makananku yang telah hilang dalam gengamanku. Aku marah melihat kejadian itu.

“ Kamu gimana sih? Apa yang aku curi sia-sia dong. Semua hilang kan..”

Angel tersenyum padaku sambil meledek.

“ Bukannya ini sudah biasa dalam perjudian, terkadang bisa menang, kadang bisa kalah. Kenapa harus protes..”

“ Itukan judi, inikan makanan..bedalah..” kataku kesal.

Angel tiba-tiba marah padaku.
“ Kamu itu manja banget sih, atlit tapi manja. Tidak makan juga kamu tidak akan mati. Percaya deh padaku.”

Kami terdiam, saling melirik. Rasanya aku marah padanya, Angel terduduk ditaman. Kini ia yang merasa lelah dan terduduk. Aku pun merasa jantungku nyaris copot karena terlalu lelah berlari.Aku pun terduduk disampingnya, disamping pohon besar yang sama. Malam itu dingin, tapi aku tidak merasa kulitku mempunyai epidermis untuk merasakannya. Angel terdiam, dia tiba-tiba menangis. Aku terheran, apakah aku telah melukainya hatinya.

“ Kamu kenapa nangis,?” tanyaku padanya.

“ Bukan urusanmu..?” katanya. “ Ceritalah, aku paling tidak tahan bila perempuan menangis disampingku..”

“ Kalau begitu, menjauhlah. Gitu saja kok repot..”.

Aku kehilangan kata-kata melihatnya melawan semua kalimatku yang mencoba peduli.

“ Aku tidak bisa menjauh dari kamu, karena saat ini. Cuma kamu yang aku tau bisa membawaku pulang ke rumah.” Kataku padanya.

Angel menatapku ketika dengan jelas ia mendengar kalimatku.

“ Sekarang kamu baru sadar, kalau benar aku adalah penyelamatmu..”
Sepertinya begitu, jadi penyalamatku. Ceritakanlah mengapa kamu menangis..”

“ Kamu sungguh ingin mendengarkan kisahku..”

“ Tentu saja, dengan senang hati..”

“ Baiklah Ronald.. inilah kisahku..”

Quote:
0
1.4K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.