TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang satu tahun lebih sisa masa jabatannya, kepuasan masyarakat bukannya bertambah menyikapi kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, seperti terekam dalam survei Lingkaran Survei Indonesia 22-25 Januari 2013.

Peneliti LSI, Adrian Sopa mengatakan kepuasan masyarakat terhadap SBY di angka 35,91 persen pada survei Januari 2013. Berbeda pada pemerintahan periode kedua SBY, bersama Boediono, di mana survei Juni 2011 merekam tingkat kepuasan masyarakat di angka 47,20 persen.

"Jadi kepuasan terhadap kepemimpinan SBY turun 11,29 persen," ujar Adrian saat memaparkan hasil riset LSI bertema, 'Publik Makin Khawatir dengan Kinerja Kabinet di Tahun Politik,' di kantor LSI, Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Selasa (29/1/2013).

Dari 1200 responden yang diwawancarai LSI lewat quick poll, 57,72 persen mengaku tidak puas terhadap kepemimpinan SBY, dan hanya 35,91 persen yang mengatakan puas. Sedang sisannya, 6,38 persen memilih menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sama sekali.

Memudarnya kepemimpinan SBY sampai rasa suka publik berkurang, lanjut Adrian, turut menyumbang jatuhnya citra kinerja Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Ini tak lain karena SBY tak tegas dalam memimpin para menterinya sehingga kurang bekerja untuk rakyat.

Di sisa masa jabatannya, 66,55 responden menilai kepemimpinan SBY tidak akan berubah alias sama saja dengan kepemimpinan sebelumnya. Mereka yang menjawab SBY akan memimpin lebih baik berada di angka 13,10 persen, dan sisanya 20,34 persen menilai justru akan menjadi lebih buruk.

Solusinya, kata Adrian, di akhir jabatannya SBY harus memberikan warisan yang baik dan kokoh. Jika tidak, maka SBY akan meneruskan tradisi buruk semua presiden Indonesia yakni mendapat tepuk tangan di awal pemerintahan dan mendapat cemooh di akhir jabatannya.
Sumber
Yang Sabar Pak jngan Sedih, Tinggal 1 Tahun lgi koq