REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kontroversi video "patroli muslim" membuat pusing kepala komunitas Muslim. Video itu dikhawatikan memberi dampak negatif terhadap komunitas Muslim. Lebih dari itu, kontroversi ini membuat komunitas Muslim harus bekerja ekstra keras lagi meluruskan kesalahpahaman tersebut.

"Apa yang dilakukan bukan suara komunitas tapi cenderung kepada suara pribadi," kata Imam muda Inggris, Sheikh Shams Ad Duha, seperti dikutip The Independent, Selasa (29/1).

Menurut dia, tidak seorangpun menginginkan perspektif ini. Apalagi membenarkan apa yang ditampilkan dalam video tersebut.

Ia mengatakan umat Islam hanya bisa meminta maaf kepada kalangan non-Muslim. "Kami hanya bisa meminta maaf kepada saudara kami dari kalangan non-Muslim," kata dia.

Fiyaz Mughal dari Faith Matters memuji sikap pemimpin komunitas Muslim atas hal tersebut. Sikap itu tentu akan mendinginkan suasana. Apalagi, video itu sangat rentan memicu kebencian terhadap komunitas Muslim.

"Saya pikir video ini akan berdampak buruk," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah video berjudul "The Truth About Saturday Night" ini memperlihatkan seorang pria dan Muslimah berjilbab berjalan-jalan di kota London. Kemudian mereka memaksa pejalan kaki untuk menyerahkan minuman keras yang dimiliki mereka.

Dewan Muslim Inggris (MCB) telah mengecam video tersebut dan berjanji akan menyelidiki kasus itu sebelum situasi terus memburuk.

Kepolisian Inggris juga tengah melakukan penyelidikan. Namun, untuk saat ini mereka belum memberikan komentar terkait perkembangan kasus tersebut.

http://www.republika.co.id/berita/du...patroli-muslim

nih videonya


cikal bakal fpinya inggris nih

ga tau diri