Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

traxes_01Avatar border
TS
traxes_01
Kasihan, Simpanan Pemerintah Zimbabwe di Bank Tinggal Rp 2 Juta
Harare - Setelah membayar upah pegawai negeri setempat, pemerintah Zimbabwe hanya punya sisa uang sebanyak US$ 217 atau sekitar Rp 2,06 juta (Rp 9.500/US$) yang tersimpan di bank. Dana tersebut merupakan anggaran pemerintah untuk kepentingan publik tahun ini.

"Minggu lalu, setelah kami membayar gaji pegawai negeri, simpanan pemerintah tersisa US$ 217," kata Menteri Keuangan Zimbabwe Tendai Biti kepada wartawan di Ibukota Zimbabwe, Harare, dikutip AFP, Rabu (30/1/2013).

"Anggaran pemerintah sedang lumpuh saat ini. Kami (pemerintah) telah gagal memenuhi target-target kami," tambahnya.

Kondisi ekonomi Zimbabwe memang sedang terpuruk sejak pergantian millenium baru. Sejak dimulainya penyitaan ladang, kebun dan sawah yang dimiliki orang kulit putih oleh Presiden Robert Mugabe.

Langkah tersebut merusak kepercayaan investor akan negara yang berada di Afrika tersebut. Produksi pun lumpuh, negara internasional melakukan pemblokiran dan tidak ada wisatawan yang mau masuk ke negara tersebut.

Setelah lebih dari satu dekade, Zimbabwe beberapa mengalami situasi ekonomi yang buruk, seperti inflasi hebat yang menembus 231% dan berhentinya pembangunan gara-gara harga barang yang melambung tinggi pasca inflasi. Situasi di negara itu kini lebih secara perlahan mulai stabil.

Sayangnya, anggaran publik pemerintah masih kacau dan bisnis warga lokal dihadapi dengan berbagai ketidakpastian, seperti masalah suplai listrik, keringanya likuiditas dan tingginya upah buruh.

Bahkan, pemerintah Zimbabwe sendiri sudah blak-blakan memperingatkan rakyatnya bahwa mereka tidak punya uang yang cukup untuk menggelar pemilu yang tadinya diharapkan bisa berjalan tahun ini.

Biti mengatakan, satu-satunya yang bisa dilakukan pemerintah adalah meminta bantuan dana dari negara-negara lain. "Kami akan mulai mendekati komunitas internasional," katanya.

Sedikitnya, dibutuhkan dana US$ 104 juta (Rp 988 miliar) untuk bisa menyelenggarakan pemilu sederhana demi memilih pemimpin yang baru.

Anggaran pemerintah untuk tahun ini ditargetkan US$ 3,8 miliar (Rp 36,1 triliun), sedangkan ekonomi diprediksi tumbuh 5%. Negara kaya aneka bahan tambang ini sekarang memakai mata uang US$ dan rand Afrika Selatan.

[url]http://finance.detik..com/read/2013/01/30/075728/2155902/4/kasihan-simpanan-pemerintah-zimbabwe-di-bank-tinggal-rp-2-juta?f9911013[/url]

gila tabungan negara cuman 2 juta emoticon-Turut Berduka

ini ada update terbaru gan:

[url]http://finance.detik..com/read/2013/01/30/104001/2156031/4/jual-berlian-rp-65-triliun-di-2012-zimbabwe-tetap-miskin?f9911023[/url]

Jual Berlian Rp 6,5 Triliun di 2012, Zimbabwe Tetap Miskin

Harare - Zimbabwe berhasil menjual berlian hasil tambang di negaranya sebesar US$ 685 juta (Rp 6,5 triliun) sepanjang 2012. Sayangnya, pemerintah setempat tidak mendapat hasil maksimal. Apa alasannya?

Komisaris perusahaan tambang milik negara Zimbabwe, Zimbabwe Mining Development Corporation (ZMDC), Goodwills Masimirembwa menuduh Amerika Serikat (AS) menjadi penyebabnya. Ia menilai, langkah AS yang memblokir perdagangan berlian Zimbabwe membuatnya dijauhi oleh para pembeli potensialnya.

"Pelarangan yang diberlakukan (AS) tahun lalu (kepada perusahaan asal Zimbabwe) sangat merugikan. AS mengancam para pembeli berlian kami sehingga tingkat penjualan ke India yang biasanya tinggi pun turun," katanya kepada AFP, Rabu (30/1/2013).

Selain itu, kata dia, penjualan lebih banyak dilakukan oleh perusahaan swasta. Sehingga, kata Menteri Keuangan Zimbabwe Tendai Biti, dari nilai penjualan berlian sebanyak US$ 685 juta itu, hanya sekitar US$ 40 juta (Rp 380 miliar) yang masuk ke kantong pemerintah.

"Saya tidak mengerti kenapa menteri keuangan (Zimbabwe) berkata seperti itu, setahu saya perusahaan tambang berlian selalu membayar 15% royalti kepada pemerintah," kata Masimirembwa.

Pengamat tambang yang bermarkas di Ottawa, Kanada, Partnership Africa Canada tahun lalu menyatakan berlian senilai US$ 2 miliar dibawa keluar dari Zimbabwe dalam empat tahun terakhir. Berlian-berlian itu dibawa oleh sebuah jaringan yang melibatkan menteri-menteri dan militer Zimbabwe di bawah kepemimpinan Presiden Robert Mugabe.

Sertifikasi perdagangan berlian yang mengatur perdagangan di seluruh dunia atau dikenal dengan The Kimberley Process Certification Scheme sudah melakukan pengawasan ketat di industri berlian Zimbabwe. Pasalnya, banyak keluhan tambang berlian di negara itu masih jauh di bawah standar.

Aktivis hak asasi manusia setempat sudah melaporkan meninggalnya 200 pekerja tambang ketika terjadi kecelakaan pada 2008 silam. Zimbabwe pun disuspen oleh negara-negara pembeli berlian 'bebas konflik'.
Diubah oleh traxes_01 30-01-2013 03:53
0
7.9K
68
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.2KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.