Jakarta - Polisi siap memproses pernikahan bocah dan pria beristri di Bangli, Bali. Mereka menduga ada unsur bujuk rayu atau pemaksaan dalam pernikahan tersebut.

Kapolres Bangli AKBP Sakeus Ginting enggan menyebut pihak-pihak yang telah diperiksa dalam kasus tersebut. Namun ia memastikan sudah turun tangan begitu mendengar informasi adanya pernikahan itu. Berdasarkan pemeriksaan, diduga ada unsur bujuk rayu dalam kasus tersebut.

"Ya kemungkinan ada unsur bujuk rayu. Nanti kita dalami. Yang jelas, kami akan memproses masalah ini," kata Sakeus ketika dikonfirmasi detikcom, Rabu (30/1/2013).

Saat ditanya soal jerat hukum, Sakeus menyebutkan polisi akan menggunakan Pasal 81 UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Menurut pasal tersebut, orang yang sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, akan dipidana.

Polisi memastikan akan memproses hukum masalah tersebut karena meski tidak melanggar adat, pernikahan itu dianggap menyalahi hukum positif. Agar proses hukum berjalan prosedural, polisi akan melibatkan LSM anak dan pihak terkait.

Seorang bocah berusia 13 tahun dinikahi pria beristri secara adat, Rabu, 23 Januari 2013 lalu. Kini ia hamil 6 bulan. Pernikahan tidak dirayakan besar-besaran, namun diketahui banyak orang. Sejauh ini, tidak ada protes, keberatan, atau pengaduan dari pihak mana pun.

[url]http://news.detik..com/read/2013/01/30/122528/2156218/10/bocah-dinikahi-pria-beristri-di-bali-polisi-duga-ada-unsur-bujuk-rayu?n991102605[/url]

bukan aceng, tapi mendekati aceng. bahkan lebih lebih hebat dari aceng, baca secara sex sama yang di bold. 7 hari menikah, langsung 6 bulan. ini bukan ter..laaa..lu..tapi terlambat.