Singkawang – Ketika memasuki Kota Singkawang, para pengunjung akan disuguhi taburan lampion di langit. Ratusan bahkan ribuan lampion berukuran sedang sengaja dipasang di atas ruas-ruas jalan di Kota Amoy ini.

Lampion warna merah yang dipasang berjejer melintang itu memanfaatkan bangunan di kiri dan kanan jalan raya. Letaknya tidak terlalu tinggi, tetapi tidak mengganggu para pengguna jalan.

Jarak antara lampion yang satu dengan yang lainnya dipasang tidak terlalu jauh. Alhasil, ketika malam hari, Kota Singkawang berlangitkan cahaya kemerahan dari lampion itu.

Salah seorang warga Setapuk, Shandi, yang kebetulan melintas di Jalan Diponegoro mengatakan kalau pada malam hari, Kota Singkawang tampak begitu semarak. “Terlihat sekali suasana penyambutan Imlek-nya,” katanya ketika ditemui Rakyat Kalbar di salah satu counter handphone, Jumat (25/1) malam.

Menurut dia, keberadaan rumah toko (ruko) di kiri dan kanan jalan raya itu tentunya sangat memudahkan untuk pemasangan lampion yang membutuhkan aliran listrik. “Kalau jalan di samping Hotel Mahkota hanya dipasang di pembatas jalan,” kata Shandi.

Dia mengatakan memang pemasangan lampion ini dilakukan setiap tahun menjelang Imlek dan Cap Go Meh. “Karena panitia memang mengkhususkan pemasangan lampion di atas jalan raya ini. Dengan ini Kota Singkawang tampak begitu indah pada malam hari,” aku Shandi.

Keberadaan lampion di atas ruas jalan raya itu memang kerap kali membuat para pengguna jalan terperangah, terutama bagi warga luar Singkawang yang kebetulan melintasi Kota Amoy ini.

Selain kekaguman, terdapat pula saran yang disampaikan salah seorang warga Sekiplama, Rudi. “Lampion memang banyak, kita lebih mengharapkan lebih banyak lagi, bukan hanya di pusat kota, pinggir-pinggirnya juga, terpenting panitia harus selalu mengontrol, jangan ada lampion yang mati, ndak enak dilihat,” katanya seraya menunjuk satu baris lampion yang tidak menyala di dekat Masjid Raya Singkawang. (dik)


http://www.equator-news.com/komunita...gitkan-lampion

ada yg punya fotonya?