Sejarah Pulau Jawa (Hanya segelintir orang yang tahu)
TS
eragon41
Sejarah Pulau Jawa (Hanya segelintir orang yang tahu)
Sejarah ini ane ketik ma rangkum sendiri gan, setelah ane dapet crita dari 'tiyang2 sepuh' di Desa ane. Langsung aja gan.....
Quote:
Kalau lagi males baca ngejunk boleh, ane lebih menghargai junker daripada silent reader.
Kalau mau baca, silahkan baca sampai habis, agar tidak menimbulkan kesalah pahaman
Isuk diisi, sore mati
Quote:
"isuk diisi, sore mati", adalah simbol untuk pulau Jawa dahulu kala. Jauh sebelum ajaran Hindu masuk ke pulau Jawa, pulau Jawa banyak berisi makhluk2 gaib, dan yang paling berkuasa adalah makhluk gaib yang mungkin agan sudah tau, yaitu Semar, Togog, Bagong, Petruk, ama Gareng. Karena kesaktian dan keserakahan kelima makhluk gaib inilah pulau jawa dapat sebutan isuk diisi sore mati, yang maksudnya pulau jawa tidak bisa dihuni oleh manusia, jikalaupun dihuni akan terjadi pertumpahan darah diantaranya, baik karena perang ataupun bencana alam. Kelima makhluk ini berhuni mulai dari ujung barat sampai ujung timur pulau jawa, yang ane tau cuma satu tempat, tempatnya Semar, yaitu di pulau Ismoyo, pantai Balekambang,Malang.
Spoiler for Tempat Semayam Semar, Pulau Ismoyo:
Ismoyo adalah nama asli Semar sebelum turun ke bumi (cerita pewayangan)
Aji Saka
Quote:
Pasti agan taulah siapa Aji Saka dan bagaimana ceritanya, bagi yang dari luar jawa, Aji Saka adalah penemu Huruf Jawa (honocoroko) seperti kata2 sugeng rawuh diatas.
Nah ini sejarah yang ane yakin kagak semua orang tau, yaitu ketika Aji Saka menumbali tanah Jawa agar bisa dihuni manusia. Singkat cerita Aji Saka datang ke pulau jawa dan sudah menciptakan huruf Jawa. Dalam pengembaraannya dia sadar bahwa tanah Jawa tidak stabil, sering sekali darah manusia bercucuran dan akhirnya beliau tau kalau penyebabnya adalah kelima makhluk gaib diatas. Akhirnya tanah jawa ditumbali (diberi rajah dan doa) untuk bisa dihuni. Untuk tempatnya ane kagak tau gan.
Spoiler for huruf jawa:
Syekh Subakir
Quote:
Sebuah rajah juga memiliki tanggal kadaluarsa. Dalam perkembangannya, seiring dengan waktu dan semakin ramai pulau Jawa, rajah Aji Saka tidak bisa bertahan lama dan menjadi kadaluarsa. Kembalilah keadaan dimana Jin berkuasa, hujan darah dimana-mana, bencana merajalela. Lalu pada suatu ketika datanglah waliyulloh pertama di Jawa, yaitu Syekh Subakir. Mengetahui kondisi pulau Jawa yang sulit dihuni manusia, beliau menumbali tanah Jawa dengan rajah Kolocokro di gunung Tidar (sekarang rajah ini juga banyak digunakan). Dan menjadi damai lagilah pulau Jawa kita tercinta ini. Namun seperti rajah Aji Saka, jelasnya rajah Syekh Subakir juga memiliki tanggal Kadaluarsa, pertanyaannya kapankah itu terjadi? semoga Alloh senantiasa melindungi kita semua.
Spoiler for Rajah Kolocokro:
Spoiler for Gunung Tidar:
Spoiler for Syekh Subakir bersama Semar dan Togog dalam Pewayangan:
Sunan Kalijogo
Quote:
Jauh setelah Syekh Subakir meninggalkan pulau jawa dan kembali ke Turki, terdapat Waliyulloh2 penerusnya, salah satunya adalah Kanjeng Sunan Kalijogo. Dalam cerita ini Sunan Kalijogo memiliki peran dalam merubah persepsi rakyat tanah Jawa tentang Semar, Togog, dan yang lain. Beliau merubah persepsi yang buruk tentang makhluk gaib tersebut menjadi persepsi yang bagus melalui kisah pewayangan. (Asal agan tau aja, kisah asli pewayangan dari india tidak ada namanya Semar beserta kawan2nya, itu hanyalah tambahan yang ditambahkan di pulau Jawa) Merubah persepsi dari jelek ke baik ini penting, karena setiap angan, setiap perkataan adalah doa. Jadi secara tidak langsung, Kanjeng Sunan Kalijogo mengajak semua penikmat wayang untuk berdoa agar tanah jawa terhindar dari kebengisan makhluk2 gaibnya.
Spoiler for Kanjeng Sunan Kalijogo:
Spoiler for Pewayangan, Punokawan sebagai abdi:
Sekian yang bisa ane sampein, semoga bermanfaat
Kalo ada pendapat sejarah yang berbeda mohon maaf, ane cuma nyampein apa yang ane dapet
Thanks buat momod mimin dan agan2 sekalian
Thanks juga buat ijo2nya
Jawaban dari pertanyaan agan2 sekalian
Quote:
Maaf atas kesalahan ane buat judul, sebenarnya cerita ini masih mitos, belum bisa dikatakan sejarah, karena tidak ada bukti otentik, namun masyarakat jawa kebanyakan masih percaya akan cerita ini.
sumber yang ane dapet adalah dari berbincang2 dengan sesepuh2 di desa ane
rajah adalah jimat yang biasanya ditulis dalam huruf arab
0
270.7K
Kutip
2.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!