Penyakit Menular Seksual yang Belum Banyak Diketahui
TS
ReiraMoreloze
Penyakit Menular Seksual yang Belum Banyak Diketahui
Infeksi menular seksual (IMS) yang dulu lebih dikenal sebagai penyakit menular seksual (PMS) adalah suatu infeksi yang dapat menular melalui kontak seksual.
Beberapa dari Infeksi yang menular tersebut dapat disembuhkan dengan menggunakan antibiotik. Tapi, sebagian dari infeksi tersebut tidak dapat disembuhkan dan hanya bisa dikontrol.
Berbicara mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS), banyak orang yang mengetahui kalau HIV, Sifilis, Hepatitis B sebagai Infeksi yang dapat menular melalui kontak seksual.
Seperti dilansir redorbit, Sabtu (26/1/2013) ada beberapa Infeksi Menular Seksual (IMS) lainnya yang tidak diketahui oleh banyak orang:
1. Chlamydia
Chlamydia adalah infeksi menular seksual yang sangat umum di Amerika Utara yang memengaruhi baik pria maupun wanita.
Chlamydia disebabkan oleh bakteri yang disebut dengan Chlamydia trachomatis. Chlamydia sendiri mudah diobati dengan cara mengonsumsi antibiotik, namu terkadang dapat mengakibatkan komplikasi serius seperti infertilitas, pelvic inflammatory disease (PID) atau penyakit radang panggul.
Dan jika tidak tertangkap sejak dini maka akan terjadi sindrom Reiters atau kondisi seperti arthritis (suatu penyakit kronik yang terjadi pada sendi-sendi dan juga melibatkan organ lainnya)
Spoiler for CHLAMYDIA:
Chlamydia adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri yang disebut Chlyamidia trachomatis. Chlamydia adalah IMS yang paling umum, mempengaruhi lebih dari 1 juta orang – dan ini hanya jumlah orang yang telah didiagnosis. Jumlah orang yang terinfeksi kemungkinan lebih tinggi, karena banyak pria dan wanita yang terinfeksi tetapi tanpa menunjukkan gejala.
Arti
Chlamydia mudah untuk diobati tetapi sangat sulit untuk mendiagnosa pada pria. Sekitar 50 persen pria tidak akan menunjukkan gejala dan tidak teratur diperiksa untuk Chlamydia. Karena 75 persen wanita juga tidak akan menunjukkan gejala, ini berarti bahwa infeksi Chlamydia dapat dengan mudah menular di antara pasangan yang tidak tahu. Meskipun jarang, pria dapat menjadi steril atau mengembangkan komplikasi lain, termasuk radang sendi, jika infeksi Chlamydia tidak didiagnosis dan diobati.
Identifikasi
Gejala awal Chlamydia pada pria, ketika terlihat, termasuk keluarnya cairan keputihan atau berair dari penis dan sensasi terbakar ketika buang air kecil. Ujung penis mungkin menjadi merah dan sakit. Jika terinfeksi melalui seks anal, gejala termasuk perdarahan atau keluar cairan dari rektum dan sensasi terbakar. Infeksi Chlamydia dari seks oral dapat menyebabkan tenggorokan berwarna merah. Gejala terjadi satu sampai tiga minggu setelah infeksi. Gejala dari infeksi Chlamydia yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati yang telah berkembang melalui tubuh dapat termasuk radang sendi, ruam kulit dan peradangan mata dan infeksi (konjungtivitis).
Pencegahan / Solusi
Seperti dengan IMS apapun, pantang dari hubungan seks adalah cara paling efektif untuk mencegah infeksi, seperti melakukan hubungan seks dengan satu pasangan yang tidak memiliki Chlamydia. Kondom dapat membantu mengurangi risiko infeksi, tetapi tidak 100 persen efektif. Penggunaan dental dam (lembaran plastik kecil yang digunakan dokter gigi ketika mengisi gigi) selama seks oral dan kondom selama seks anal dapat membantu mencegah infeksi. Jika anda telah didiagnosa dengan Chlamydia, satu dosis atau antibiotik selama seminggu akan menyembuhkan infeksi.
Pertimbangan
Jika Chlamydia yang tidak diobati pada laki-laki, hal ini dapat menyebabkan kombinasi gangguan yang dikenal sebagai sindrom Reiter. Sindrom Reiter meliputi arthritis yang mempengaruhi sebagian besar lutut, kaki dan tangan, serta konjungtivitis. Sindrom Reiter juga mencakup ruam kecil, benjolan keras pada telapak kaki atau telapak tangan,atau luka kecil tanpa sakit pada penis. Dapat menyebabkan peradangan pada kelenjar prostat serta masalah kardiovaskular (termasuk radang selaput jantung) pada beberapa pria. Sindrom Reiter jarang tetapi tidak mempengaruhi laki-laki lebih dari perempuan.
Peringatan
Jika tidak diobati, Chlamydia dapat menyebabkan peradangan kronis dari uretra pada pria serta epididimis (disebut epididimitis). Epididimis adalah tabung yang terletak di dalam skrotum di sebelah testis dimana sperma matang dan disimpan sebelum ejakulasi. Epididimitis dapat menyebabkan demam serta pembengkakan dan nyeri ringan sampai berat pada skrotum. Semakin lama infeksi ini tidak diobati, semakin besar risiko infertilitas. Infeksi Chlamydia adalah penyebab paling umum dari epididimitis pada pria di bawah usia 35.
2. Gonorrhea
Gonorrhea merupakan Infeksi Menular Seksual (IMS) yang hampir sama seperti Chlamydia. Gonorrhea dapat mengakibatkan komplikasi yang cukup serius pada wanita seperti halnya ketidak suburan dan PID.
Gonorrhea disebabkan oleh bakteri dan dapat diobati dengan antibiotik. Penyakit ini sendiri dapat mempengaruhi lapisan mukosa pada vagina, leher rahim, penis, rektum, tenggorokan, dan mata.
Gonorrhea juga dikenal sebagai 'the clap'
Spoiler for GONORRHEA:
Salah satu Gejala Gonorrhea pada wanita adalah adanya gangguan pada reproduksinya. Biasanya berupa sakit panggul dan terkadang merusak siklus haid.
Gonorrhea adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae yang menginfeksi lapisan dalam saluran kandung kemih, leher rahim, rektum, tenggorokan, serta bagian putih mata. Penyakit gonore ini dapat menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya terutama pada kulit dan persendian.
Bila penyakit gonorrhea ini menyerang wanita, maka wanita tersebut bisa merasakan nyeri panggul serta gangguan reproduksi. Penyakit gonorrhea ini tidak hanya menyerang pria dan wanita dewasa. Namun bayi yang baru lahir sekalipun bisa terinfeksi gonorrhea dari ibunya bila selama proses kelahiran terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan mengeluarkan nanah. Bila tidak segera ditangani dan diobati, bisa menyebabkan kebutaan pada bayinya.
Penyebab penyakit gonorrhea adalah bakteri yang disebut bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri inilah yang menyebabkan timbulnya gejala gonorrhea.
Gejala Gonorrhea
Pada pria, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi. Gejala gonorrhea berawal dari rasa tidak enak pada uretra, yang beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih dan keluarnya nanah dari penis.
Penderita sering berkemih dan merasakan desakan untuk berkemih, yang semakin memburuk ketika penyakit kelamin ini menyebar ke uretra bagian atas. Lubang penis tampak merah dan membengkak.
Sedangkan pada wanita, gejala gonorrhea bisa timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita wanita seringkali tidak menunjukkan gejala gonorrhea selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit ini hanya setelah mitra seksualnya tertular.
Jika timbul gejala gonorrhea, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina dan demam.
Infeksi bisa menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra dan rektum; menyebabkan nyeri pinggul yang dalam atau nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seksual melalui anus (lubang dubur) bisa menderita gonorrhea pada rektumnya.
Penderita merasakan tidak nyaman di sekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah di sekitar anus tampak merah dan kasar, tinjanya terbungkus oleh lendir dan nanah. Pada pemeriksaan dengan anaskop akan tampak lendir dan cairan di dinding rektum penderita.
BERSAMBUNG DI BAWAH
Diubah oleh ReiraMoreloze 27-01-2013 15:28
1
2.9K
Kutip
18
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!