Intro:
Menulis merupakan zat aditif bagiku.setiap orang punya pengalaman,setiap orang punya pandangan,setiap orang punya rasa.Ekspresi mudah meluap,dan mudah pecah,namun cinta lebih sulit dibaca.Tapi manusia harus mengkaji,karena tanpa kajian semua tabu.

Mereka bilang aku pelit dan peritungan.Aku tak pernah meminta dilahirkan pelit,tapi Maha Suci Tuhan yang menciptakanku setara dengan manusia biasa.

Aku cenderung suka menabung sejak kecil.Entah mengapa tabunganku selalu tewas ketika kubuka.Ibu kandungku selalu mengambilnya untuk makan sehari-hari keluarga.Aku tak terlalu kecewa,bahkan cenderung kubiarkan dan lanjut menabung walau aku tahu akan diambil,toh itu untuk kebutuhan pokok kan.Tapi,fungssi dari tabungan yang sebenarnya untuk kebutuhan mendadak jadi tak tersampaikan.Langkah yang sering dipakai adalah hutang.

Aku berusaha menjadi seorang realis di kisah ini.Ini adalah kisah cinta pertamaku di kaskus.Aku pernah tertariik pada seorang cewek.

Matanya bersinar,rambutnya lurus,wajahnya bersih,senyumnya manis.Aku jatuh cinta pada dirinya.Cinta monyet yang sangat nyata.Setiap aku terlentang di atas ranjang kamarku,aku merasakan desiran rambutnya yang halus dan lehernya yang sejuk sesejuk pepohonan cemara di puncak Trawas.Aku selalu membayangkan matanya yang indah dan bibirnya sebasah stroberi.

Penggambaranku nyata,karena itu yang kurasakan ketika jatuh cinta.Bukan malah puisi cinta yang membingungkan.

Aku ingin sekali melihat wajahnya seperti terakhir kali kulihat matanya.Dia selalu punya cerita indah tentang dirinya.Nyanyiannya semerdu hembusan angin siang hari.Aku selalu menjadi pendengar yang bodoh,pendengar yang selalu ingin tahu hati pencetusnya.

Rasa ini terlalu menekanku.Kuproklamirkan rasaku padanya.Pertemanan kami tewas.


{boleh mulai posting negatif positifnya saya jadikan masukan yang membangun,masih ada terusannya.......}