Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Andrew Darwis : "Kaskus ini kayak kutukan buat gue, tapi ... ..."

pendisaharaAvatar border
TS
pendisahara
Andrew Darwis : "Kaskus ini kayak kutukan buat gue, tapi ... ..."
Permisi para kaskuser dan senior sekalian. Ane masih newbie total, dan ini thread pertama ane. Ane kutip beberapa wawancara U Magz tahun 2011 dengan Andrew Darwis, Si Juragan Kaskus. Mohon masukan dan bimbingan dari senior sekalian. emoticon-Malu (S)emoticon-Blue Guy Peace

Andrew Darwis : "Kaskus ini kayak kutukan buat gue, tapi ... ..."

Andrew Darwis menciptakan Kaskus di Amerika Serikat pada 1999. Ide membuat situs lahir saat dia tengah mengerjakan tugas kuliah membuat program dari free software.

Sempat kuliah tiga semester di Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Andrew melompat ke Seattle Art Institute Amerika Serikat untuk meneruskan studi. Kembali ke Jakarta pada 2008, dia memboyong server kaskus. Dia merekrut tim baru untuk mereposisi situs ini. Terseok seok di awal, Kaskus kini Berjaya: pengikutnya bertambah, bisnisnya menjulang-dari tadinya nol, bahkan minus. Sederet prestasi pun direbut.

Tapi Andrew tetaplah Andrew yang geeky, gugupan, dan benci berpidato walau Kaskus sudah kaya dan terkenal. Di antara berbagai label yang disematkan orang, dia lebih suka disebut penggila internet saja.

Penampilannya saat ditemui U Magz amat bersahaja: kemeja tangan panjang abu abu, celana hitam dan sepatu hitam Hush Puppies.“Dari atas sampai bawah dibelikan orang, karena saya malas belanja,” Kata Andrew Darwis.

Berikut ini beberapa petikan wawancara antara Juragan Kaskus dan U Magz :


Spoiler for Tentang Kaskus:


Ayah Andrew Darwis adalah pemasok besi untuk untuk pabrik. Ibunya mengurus rumah tangga. Namun mereka, mengerti betul kegemaran anaknya pada computer. Ayahnya membelikan computer Macintosh saat Andrew di Sekolah Dasar. Ibunya memanggil guru game ke rumah. Meski Andrew sempat disemprot gara gara menghabiskan pulsa telepon rumah untuk internet, orangtuanya amat memperhatikan minatnya. Dengan dana pas-pasan, mereka setuju mengirim Andrew ke Seattle-dengan uluran bantuan seorang paman.

Kini setelah sang anak sukses, giliran ibunya menagih: calon istri. Sang mama agaknya cemas juga melihat anaknya terlalu mesra dengan computer. Di akhir pecan, saat teman temannya bergaul, Andrew lebih suka mengeram di depan layar. Menurut Andrew, mamanya sudah “pasrah” soal pacar. Yang jumpalitan justru teman-temannya di kantor. Mereka giat menyodorkan calon, tapi tak satu pun tercantol di hati Andrew.

Sejatinya dia pernah dekat dengan seorang wanita, teman semasa sekolah menengah pertama. Tapi, tiap kali mereka keluar bareng, Andrew merasa tidak nyambung mengobrol. “kalau ketemu, kami malah diem-dieman. Setiap mau ketemu, gue malah jadi beban,”katanya. Maka kini dia kembali berkencan dengan pacar lamanya: server. “Server, kalau ada masalah, pasti (munculnya) di weekend. Dia pencemburu sekali, enggak rela gue pergi dengan orang lain. Ha ha ha ha…”

Spoiler for Tentang Andrew Darwis:


Sumber : Majalah U Edisi April 2011
0
12.6K
260
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.