Jakarta - Rencana Markas Besar Polri yang mengalokasikan Rp 16 miliar untuk pembelian ratusan satwa guna operasional kerja mendapat kritik dari masyarakat. Kapolri Jenderal Timur Pradopo memastikan akan membeli anjing dan kuda yang lebih murah.

"Ya harus, pasti, pasti," ujar Timur saat ditanya apakaah akan membeli satwa yang lebih murah. Hal itu dikatakan sebelum menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/1/2013). Timur mengatakan pihaknya akan menerima setiap masukan dari masyarakat. "Saya kira kita akan jadikan masukan," imbuhnya.

Sebelumnya Asisten Perencanaan (Asrena) Polri Irjen Sulistyo Ishak menjelaskan, di tahun 2013 ini, pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp 45,622 triliun. Dana sebesar itu kemudian dibagi ke dalam tiga kelompok belanja, yaitu pegawai sebesar Rp 29,859 triliun (65,45%), belanja barang sebesar Rp 8,940 triliun untuk belanja modal (19,60%), dan belanja modal sebesar Rp 6,821 triliun (14,95%).

Gelontoran Rp 45,622 triliun juga termasuk di dalamnya anggaran optimalisasi pengusutan tindak pidana korupsi yang dikerjakan Polri, yaitu sebesar Rp 250 miliar. "Dana sebesar itu, Polri dituntut mengoptimalkan pemberantasan korupsi," kata Sulistyo di Mabes Polri, Jumat (25/1/2013).

Kemudian, mengenai alokasi pembelian satwa anjing dan kuda yang digunakan untuk menunjang kerja kepolisian, pihaknya menganggarkan Rp 16,650 miliar. Jumlah tersebut digunakan untuk membeli 90 ekor anjing dengan anggaran Rp 13,5 miliar, dengan kisaran harga anjing dunia di harga USD 8-9 ribu.

"Jangan lihat anjingnya saja, tapi lihat juga perangkatnya," ujar Sulityo.

Perangkat yang dimaksudnya itu adalah PPH, biaya akomodasi, pelatih 2 orang, biaya transportasi pengiriman dari Belanda ke Indonesia, biaya karantina, pajak biaya masuk, dan transportasi lokal untuk distribusi anjing ke Polda-polda untuk pengamanan Pemilu 2014.

"Meski ini barang kepolisian tetap ada biaya masuk," paparnya.

Sementara sisanya sebesar Rp 3 miliar, Polri akan membelanjakan untuk pembelian 7 ekor kuda yang masing-masing seharga Rp 450-an juta.

"Seperti juga anjing tadi, jangan dilihat kudanya saja," kata Kadiv Humas Polri Suhardi Alius yang ikut mendampingi Sulistyo di tempat sama.

7 ekor kuda ini nantinya dialokasikan ke Polda Bali 2 ekor, Polda Jateng, 2 ekor, dan 3 ekor lainnya untuk Direktorat Satwa Baharkam Polri.

"Harga kuda itu sendiri sampai USD 20 ribu," papar Suhardi.

Menurut Suhardi, 90 anjing yang dibeli dari Belanda tersebut memiliki kualifikasi berbeda. Otomatis inilah yang membuat harga anjing tersebut berbeda dengan yang lainnya. Dia mencontohkan anjing yang mampu mengendus adanya bahan peledak atau narkotika.

Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) mengkritik anggaran 2013 yang digelontorkan pemerintah untuk Polri sebesar Rp 1,8 triliun. Selain untuk membeli kuda dan anjing untuk Direktorat Satwa Baharkam Polri, anggaran tersebut juga dialokasikan untuk membeli perahu karet Rp 156 juta/unit, laptop Rp 28 juta/unit, eksternal hardisk Rp 7 juta/unit, serta kendaraan SAR darat Rp 2,7 miliar/unit.

"Harga kuda yang sama dengan harga mobil mewah itu akan dibeli Polri sebanyak 20 ekor dan anjing 90 ekor. Sementara untuk perahu karet Polri akan membeli 200 unit," ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane.

Anggaran POPSP (Pemanfaatan Optimalisasi Untuk Penguatan Sarana Prasarana) tersebut di luar anggaran Polri tahun 2013 yang ditetapkan sebesar Rp 43,4 triliun, dan mendapat persetujuan DPR November 2012.

"Dalam waktu dekat akan dilakukan berbagai pelelangan untuk proyek POPSP ini. Diperkirakan ada 69 item proyek pengadaan di dalam POPSP," papar Neta.

(fdn/fdn)

[URL="http://news.detik..com/read/2013/01/25/212432/2152599/10/pembelian-anjing-dan-kuda-rp-16-m-kapolri-akan-dicari-yang-murah?nd771104bcj"]SUMBER[/URL]



Semoga gak
cuma lagi pengin sharing info, mohon

Kalo boleh minta ini gan