• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • JIWA SAYA TERANCAM,DIPUKUL DAN DIPERLAKUKAN OKNUM POLISI SEPERTI PENJAHAT

Travalgar LawAvatar border
TS
Travalgar Law
JIWA SAYA TERANCAM,DIPUKUL DAN DIPERLAKUKAN OKNUM POLISI SEPERTI PENJAHAT
TADI MALAM ANE CEK FB NYA KORBAN (SHAKA) UDAH GA KETEMU LAGI,TRUS TULISANNYA YG ANE SHARE JUGA HILANG SECARA MISTERIUS DARI TIMELINE ANE emoticon-Bingung emoticon-Bingung
ane bukan korbannya gan,ane share biar di blow up.

ane pikir baiknya di share di kaskus,biar lebih banyak yang tau.

Karena ada yang minta,ane translate bahasa minang ke indonesia.
BERITA NYA UDAH DITERBITKAN DI KORAN LOKAL PADANG (KORAN HALUAN). Link nya : http://harianhaluan.com/index.php?op...dang&Itemid=70

agan2,tolong bantu share ya,biar beritanya ga hilang begitu aja and polisi pelakunya bisa ditindak tegas. biasanya kalau oknum aparat,setelah di blow up media,baru ditindak.

sumber asli : http://www.facebook.com/notes/shaka-...89705584405174

Kepada Yth; Kepada Yth;
1) Bapak Kapolri RI di Jakarta
2) Bapak Kapolda Sumbar
3) Bapak Kapolresta Padang
4) Bapak Ketua DPRD I Sumbar
5) Bapak Ketua DPD RI Irman Gusman
6) Bapak Anggota DPRRI Taslim
7) Bapak Anggota DPR RI Nudirman Munir SH
8) Bapak Ketua LBH Padang
9) Bapak Ketua Komisi Kepolisian RI di Jakarta
10) Bapak Ketua Komisi Kejaksaan RI di Jakarta
11) Bapak Pimpinan Redaksi Posmetro Padang
12) Bapak Pimpinan Redaksi Haluan Padang
13) Bapak Pimpinan Redaksi Singgalang Padang
14) Bapak Pimpinan Redaksi Padangekspres Padang
15) Bapak-bapak Pimpinan Redaksi Media Nasional di Jakarta
16) Ketua PWI Pusat
17) Ketua PWI Sumbar
18) Ketua AJI Sumbar
19) Pimred Padangtv
20) Pimred Favorit TV
21) Kepsta TVRI Sumbar

Assalamu’alaikum WW
Salam damai di bumi Indonesia yang adil dan sejahtera dalam hukum yang senantiasa menjadi pelindung atas masyarakatnya.
Bapak-bapak yang saya hormati. Tidak kemana badan ini hendak mengadu, ketika mana saya diperlakukan seperti tidak diperlakukan bagaikan manusia. Saya ditekan,diancam, dipukul berkali-kali oleh oknum polisi Ipda Danial Partogi Simangunsong kanit Reskrim Polsekta Padangtimur Padang. Kemudian, beberapa milik saya disandra oleh oknum itu.Seperti motor orangtua saya dan dompet saya.
Dan yang membuat saya trauma adalah ketika mana, oknum itu mengancam saya berkali-kali, dan saya merasa keselamatan jiwa saya terancam.
Saya yakin, polisi adalah pelindung masyarakat. Hanya oknum yang membuat lembaga pelindung itu menjadi tergerus citranya.
Supaya kejadian serupa tak terulang kembali, saya berharap para oknum polisi yang menciderai saya tanpa alasan yang jelas tersebut dapat diusut secara hukum.

Terimakasih banyak.
Wassalam


Shakka Musti Diguna

Lampiran:
1) Surat Tanda Penerimaan Laporan Polisi
2) Potokopi KTP
3) Tulisan Pengakuan Saya

TULISAN PENGAKUAN SAYA YANG TERANCAM JIWA
TIDAK BERHELEM
AKU DIPERLAKUKAN
OKNUM POLISI SEPERTI PENJAHAT
(Disiksa, diintimidasi,diancam,dipukul berkali-kali)
Aku seorang mahasiswa. Usiaku 20 tahun.Namaku Shaka Musti Diguna. Adikku satu orang. Namanya. Kami terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja. Kepada kedua orangtuaku, aku memanggil beliau Abi dan Ummy. Abiku seorang PNS.Umiku ibu rumah tangga. Keluarga kami adalah keluarga yang damai yang penuh dengan kasih sayang. Biarpun kurang ekonomi, kata Abi kita harus menyukuri nikmat Tuhan Allah swt. Karena kami hanya berdua bersaudara, Abi dan Ummy memasankan kepada kami bahwa kami harus sekolah tinggi-tinggi. Sesusah apapun Abi, kata Abi aku dan adikku Ranti harus bisa menjadi orang pintar. Orang yang bermanfaat bagi orang lain kelak. Ajaran Umi dan Abi; untuk hidup kita harus jujur dan taat. Sering Abi menasihati kami, bahwa berlakulah sesuai dengan alur dan patut berhukum pantas. Letakkan sesuatu pada tempatnya. Keadilan itu ada, begitu kata Abi. Dan Tuhan sayang pada umat yang menegakkan keadilan dan meruntuhkan kebhatilan. Dan hak harus ditegakkan. Karena hak adalah kebenaran. Begitulah didikan Abi pada kami, sampai kini.
Dan aku selalu sedih dan prihatin bilamana “keadilan” itu lenyap. Lalu menyiksa orang yang tidak berdaya.
***
PERISTIWA SATU
Hari itu, Selasa tanggal 22 Januari 2013, sekitar pukul 14.15 Wib.
Hari itu aku baru pulang membayar uang kuliah di Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK. Aku ditemani Agung Tirtayasa, sahabatku. Kami mengendarai sepeda motor Beat warna putih nopol BA 6814 WM. Motor itu atas nama Abiku. Motor itu pecah bodinya karena masuk lubang oleh adikku, Ranti. Motor itu belum sempat diperbaiki.
Karena terburu-buru, kami lupa pakai helem.
Di depan Polsek Padang Timur ada razia. Tapi jauh dari tempat razia—sekitar 50 meter---aku berhenti. Karena aku menyadari bahwa kami tidak mengenakan helem. Mendadak seseorang tergesa-gesa menghampiriku. Seseorang itu langsung menarik lenganku. Ia berkata: “ hoiiii....wa-ang ka tapi.Ka tapi ang!” (hei kamu, kepinggir kamu) . Saat dia berkata begitu dia menarik lenganku makin kuat. Mungkin dia mengira aku hendak lari. Lalu dia menarik keras stang motorku sebelah kiri.Saking kerasnya, karet pedal stang sebelah kiriku lepas dari gagangannya.
Aku takut. Orang ini siapa, aku tidak kenal. Sering terjadi perampasan motor di jalan raya, dengan cara mengaku-ngaku sebagai aparat atau polisi. Lalu kunci kontak motor aku lepaskan dan diam-diam aku masukkan ke dalam saku kantong celanaku. Sementara, orang itu tetap juga menarik motorku seraya mengatakan: “ malawan wa-ang ha? Wa-ang malawan?” (melawan kamu,kamu melawan). Dalam hati aku berpikir, yang aku lawan apa dan siapa.Aku tidak mengerti.Kejadiannya begitu cepat.
Sangat cepat. Orang berbadan gemuk, perutnya agak buncit dan memakai topi Baretta (topi yang sering dipakai seniman) itu langsung memukul ku dengan siku kanannya. Kuat sekali pukulan yang mengenai pipi kiriku itu. Kuat. Pipiku bagai diterjang batu. Aku terpekik: “Aduh...!”. Aku langsung turun. Motor oleng dan nyaris rebah.Agung masih duduk di belakang. Waktu aku menjerit kesakitan, oknum itu dengan suara tinggi berkata: “ Aden polisi ko mah...!” (saya ini polisi tau)
Aku tak sempat berpikir, karena sakit. Kulihat Agung turun dari motor memasang standar motor itu. Agung menepikan motor itu. Agung memasangkan karet pedal motorku itu. Aku berada di belakang Agung. Oknum yang menyikut aku tetap berdiri agak kesamping dariku. Ia seperti sangat marah pada kami.
Sementara itu, dari kejauhan, persis dari depan Mapolsek Padang Timur (tempat razia digelar) seseorang berlari---seperti mengejar ke arah kami. Lelaki berbadan tegap itu, begitu sampai ke arah kami—karena Agung di depan—langsung saja menyarangkan tinjunya ke Agung seraya mengatakan: “Malawan wa-ang tadi?Malawan wa-ang tadi?” (Melawan kamu tadi) .Kini, giliran Agung yang terpekik dan menjerit kesakitan. Agung hanya diam saja, tak berkata-kata.Selain menyimpan dan merasakan sakit sendiri. Bayangkan, oknum itu memukul Agung dengan gaya melompat dan seperti menghujam sekuat tenaga.
Aku makin bingung. Kejadiannya kok begini. Aku dan Agung kok mendadak diperlakukan seperti penjahat kelas kakap. Lelaki berbadan tegap itu, setelah memukul Agung langsung terkejar-kejar menuju ke arah aku. Dengan cepat pula ia berkata sambil memukulku yang tak jauh berdiri dari Agung: “ Wa-ang ciek !” (kamu juga). Prakk, tinjunya bersarang ke pipi sebelah kananku. Goyang rasanya dunia. Pemandanganku mendadak menjadi kelam. Tapi aku kuat-kuatkan, aku tetap berdiri. Jangan sampai rebah dan lalu terkapar. Karena, aku khawatir terhempas sendiri karena dipukul, lalu membentur aspal, sering menyebabkan kejadian yang sangat fatal. Sekuat apapun tinju itu, sesakit apapun, aku harus tetap bertahan. Ya, Allah; beri aku kekuatan. Aku terus berdoa dalam kejadian yang tak kumengerti benar. Yang aku tahu, kesalahan aku adalah tidak mengenakan helem. Tapi mengapa sebegini parahnya, jadinya?
Orang yang datang kemudian itu belakangan aku ketahui bernama Ipda Daniel Partogi Simangunsong (selanjutnya kusebut DPS) , jabatannya Kanit Reskrim Polsek Padang Timur .
Orang yang memukul saya dengan sikunya tadi yang berpakaian preman itu kemudian mendorong-dorong kami ke arah Mapolsek Padang Timur yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari TKP. Sementara, Agung didorong-dorong oleh oknum Kanit DPS.
Untuk mengusir rasa sakit dan menghilangkan ketegangan serta kecemasan yang amat sangat, sambil menuju Mapolsek Padang Timur , aku mengeluarkan sebatang rokok.Membakarnya. Menghisapnya. Ketika rokok hampir habis, Oknum Kanit DPS sambil jalan berkata: “ Marokok se lah wa-ang taruih, den injak-injak kapalo wa-ang tu?” (ngerokok aja terus, ntar gue injak2 kepala lo).
Spontan aku buang rokok itu. Tak bisa aku membayangkan ketika kepalaku diinjak-injak dengan sepatu. Tak sanggup aku menahan sakit. Sakit yang tadi ditinju dengan siku yang mengenai pipi kiri dan ditinju dengan pukulan yang mengenai pipi kananku, sakitnya yang kini berdenyut-denyut dan membuat mataku berkunang, bahkan perutku mual seperti hendak muntah, masih terasa. Apalah jadinya, badanku yang kurus ini ketika diinjak-injak. Membayangkan itu aku tak sanggup. Makanya juga, aku membuang lekas-lekas rokok itu. Jangan sampai gara-gara merokok nanti, aku benar-benar diinjak-injak. Itu mengerikan.Aku merasa, bahwa saat ini posisiku dan posisi Agung tak ubahnya bagaikan samsak, tempat empuk menyarangkan pukulan.
Bahkan sambil jalan itu pikiranku sampai kepada kematian. Bila aku mati karena sesuatu yang tak aku ketahui benar sebabnya, aku rela. Tapi sebelum itu, aku harus tahu, sebab apa aku dan Agung disiksa? Dan sebelum mati, aku ingin ada orang yang mengabarkan kepada Abi dan Umiku, bahwa aku mati bukan mati sebagai penjahat, tapi adalah sebagai rakyat yang ditangkap karena tidak berhelem lalu disiksa. Tapi, pada sisi lain aku juga tidak rela mati, karena mati yang begitu tentu mati dalam kesia-siaan. Dan apapun kejadiannya, aku tetap tidak akan pernah menerima perlakuan para oknum itu, memukul kami tanpa “pasal” yang jelas.
Diubah oleh Travalgar Law 27-01-2013 01:57
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
21.4K
234
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.