- Beranda
- The Lounge
Light Novel ( The Secrets Of The World - Chapter 2 )
...
TS
Schawnz
Light Novel ( The Secrets Of The World - Chapter 2 )
Spoiler for Chapter 1 Baca dlu Gan:
Spoiler for Chapter 2:
Chapter 2 – Another World : Rin and Crelf
“Dimana aku ?” Diriku sempat tak sadarkan diri dan ketika tersadar diriku sudah terdampar di pinggiran sungai dekat air terjun yang sangat indah. Pemandangan air terjun ini sempat membuatku lupa kenapa aku bisa ada disini. Tempat ini adalah tempat terindah yang pernah ku lihat anehnya tempat ini nampak tidak asing lagi bagiku, rasanya pernahku lihat entah dimana, setelah kupikir-pikir ternyata mirip dengan tempat yang ku idam-idamkan dalam manga favorit ku.
Tampak keindahan alam yang masih sangat asri, Beberapa kunang-kunang yang bersinar di pinggir sungai yang airnya tampak sangat jernih bahkan dari tempat ku berdiri saja ikan-ikan nampak sangat jelas di sungai itu. Tidak hanya itu saja tempat ini dikelilingi pohon-pohon raksasa yang cukup membuat mata ku terpaku, ditambah dengan indahnya pantulan sinar bulan membuat pemandangan disini sangat indah.
Setelah memandangi sekeliling, tak lama kemudian terdengar olehku beberapa suara seperti benturan beberapa besi atau semacamnya, suara itu cukup membuatku terkejut. Semakin lama semakin mendekat ke arahku yang tadinya tidak begitu jelas sekarang sudah sangat jelas ditelingaku, suara ini seperti suara seseorang yang sedang bertarung dengan pedang atau semacamnya. Karena penasaran ku coba mendekati suara itu. Benar dugaanku ada beberapa orang yang sedang bertarung disini. Terlihat olehku tiga orang pria berbaju hitam seperti ninja menyerang seorang gadis.
Sekitar 1 menit ku amati pertempuran itu. Hal ini cukup membuatku gila , bagiku semua ini sungguh tidak masuk akal. Kutepuk-tepuk wajahku berkali-kali dan ku coba tutup mataku sambil berkata ”Ini tuh cuman mimpi, ayo bangun , ayo bangun !” Namun tidak ada yang berubah. Tak lama kemudian, dari kejauhan ku lihat seseorang berbaju hitam dengan secepat kilat berlari lalu melompat ke arah gadis yang sedang sibuk bertarung dengan tiga laki-laki berbaju hitam itu. Tentu sajah respon pertamaku adalah terkejut ketika melihat hal itu. Bagaimana tidak, laki-laki itu melompat tinggi sekali seperti ninja-ninja di anime. Melihat hal itu diriku refleks menundukan kepala di belakang batu besar dimana aku bersembunyi. “Aww !” desah ku kesakitan karena kepalaku terbentur batu dengan keras. Dari situ ku kuketahui sesuatu, Rasa sakit ini jelas membuktikan bahwa ini bukanlah mimpi.
*Slash* batu tempatku bersembunyi pun terbelah. Dan beberapa dari pria berbaju serba hitam itu menatapku seakan-akan ingin membunuhku.Keringat dingin mulai bercucuran dari sekujur tubuhku karena tatapan mereka yang begitu tajam, berlagak bodoh dan dengan sedikit tertawa yang dipaksakan ku berkata “Oh, Haii..” Salah seorang dari mereka mengatakan sesuatu dengan pedang menunjuk ke arahku. Pikirku, Matilah aku. Belum sempat kuketahui alasan kenapa aku ada disini dan sekarang aku akan mati disini.
*****
Gadis itu tampak kelelahan dan beberapa luka di tubuhnya membuatku tidak tega. Diriku sudah terlanjur ketahuan dan pasrah jika harus mati disini, Tapi setidaknya aku harus kelihatan cool sebelum mati apa lagi di hadapan gadis secantik dia. *cool* Lalu ku teriaki mereka dengan nada sedikit menggertak “Hei Ninja-ninja bodoh!” Pertempuran itu pun berhenti sesaat dan semua orang menatap ke arahku. Hanya membayangkan apa yang akan terjadi saja kakiku sudah bergetar merusak pose cool ku.
Walau merinding ketakutan dengan berlagak cool ku berkata “Entah apa yang kupikirkan bergaya seperti pahlawan kesiangan seperti ini.” Mereka semua tampak kebingungan dengan tingkah laku-ku yang menurut mereka aneh. Sebelum melanjutkan perkata-kataan ku itu. Seorang dari laki-laki yang berada di arah barat laut berkata ,”Tidak ,tidak .. Sekarang itu bukan siang tapi malam.” Dalam sekejap postur ku hancur lagi karena kata-kata bodoh orang itu.Tentu aku tidak menyerah karena didepanku berdiri seorang gadis cantik yang perlu sosok seorang kesatria. Dengan berlagak cool aku berkata “ Ha .. ha .. ha .. , Hei Kalian ! Cepat hentikan semua kegilaan ini sebelum seseorang mati ditempat ini!” (Dalam hatiku, Ya benar cepat hentikan semua kegilaan ini sebelum aku mati. *ketakutan*)
Hanya bermodalkan nekat dan berharap keburuntungan memihak perdebatan ku lanjutkan namun tidak terlihat seorangpun dari mereka terpojokan oleh kata-kataku. Tapi gadis itu nampak menatapku dalam-dalam, ku pikir gadis itu menaruh harapan padaku. Belum sempat berkata-kata terdengar suara dari mulut nya “Hei, Jangan bodoh ! Cepat pergi dan selamatkan dirimu!” kata-kata itu seperti de javu bagi-ku. Kupikir itu hanya perasaan ku saja. Dengan keras ku tertawa lalu berkata “Ha.. ha.. ha.. Apa maksudmu ? dengar kata-kata ku ini baik-baik , aku tidak cukup bodoh untuk mati di tangan orang-orang seperti mereka!” (kata-kata itu terlontar begitu saja dari mulutku padahal sebelumnya diriku sudah pasrah kalau-kalau mati terlempar pedang nyasar.) Gadis itu pun membalasku dan berkata “ Kumohon, cepat lari dan selamatkan nyawa mu!” Kata-kata itu benar-benar berputar-putar dalam kepalaku , kepalaku terasa berat dan tiba-tiba saja aku mengingat semua yang terjadi padaku dan alasan kenapa aku bisa berada disini. Diriku mendadak histeris dan seketika itu juga aku kehilangan kesadaranku.
****
Terdengar suara air terjun dan sungai dari telingaku. Badan dan mataku terasa lelah sekali Disamping semua itu suasana yang menyejukan hati ini membuatku merasa de javu. Aku pun membuka mataku dan mengubah posisi tidurku menjadi posisi duduk. Kulihat sekelilingku dan rasa de javu ku semakin kuat bahwa aku pernah berada disini sebelumnya. Tak ku hiraukan perasaa de javu itu, bukan hanya itu sajah aku pun tenggelam dalam suasana nyaman ini tanpa sempat berpikir kenapa aku ada disini .
Setelah menikmati alam sekitar selama kurang lebih satu menit, diriku sangat terkejut ketika melihat tanganku yang penuh dengan darah yang mulai mengering. Tampak beberapa sobekan dan beberapa sayatan kecil ditubuhku yang mulai terasa sakitnya. Lalu terlintas olehku beberapa peristiwa yang sedikit blur di pikiranku. Ku coba untuk mengingat apa yang terjadi namun percuma saja hanya seorang gadis dan pedang yang ku ingat. Malam itu kuputuskan untuk tidur disana sesudah mencuci pakaian dan membasuh tubuhku di sungai itu.
****
Tak jauh dari tempatku membasuh pakaian terlihat sosok seseorang di balik batu. Karena penasaran ku dekati orang itu, terlihat olehku gadis berambut panjang lurus berwarna pirang dan berbaju putih yang sedang terduduk di batu besar itu. Dengan perlahan ku dekati gadis itu. Diriku sedikit terkejut ketika melihat wajah gadis itu, wajahnya nampak tidak asing bagiku(Seketika itu ingatanku kembali.) Ya ,aku mengingatnya sekarang , gadis ini .. adalah gadis yang ku temui tadi malam.
Gadis itu tampak tidak sadarkan diri, tidak tahu apa yang harus kulakukan akhirnya ku putuskan untuk memindahkannya ke rerumputan di pinggir sungai. Tubuhnya terasa sangat dingin akhirnya kubuat api unggun didekatnya. Tak lama setelah api menyala gadis itu pun terbangun. Tampak ekspresi bingung di wajahnya. , ku bertanya padanya “Kamu , apakah baik-baik saja ?” Tiba-tiba saja Ia berteriak histeris setelah melihatku, ekspresinya padaku seakan-akan seperti kelinci kecil yang sedang akan di makan oleh naga. Ku coba untuk menenangkannya dengan senyuman , namun di matanya senyum ku seperti Naga sudah kelaparan. Pasrah karena merasa serba salah akhirnya aku berbalik dan menatap kearah api unggun tanpa berkata-kata.
Beberapa jam berlalu, namun tidak ada seorangpun dari kami yang berkata-kata. Gadis itu nampak sangat memperhatikanku, bukan sebagai seorang pria tapi sebagai makluk yang aneh dimatanya. Diriku cukup risih karena diperhatikan seperti object penelitian. Keheningan pun terpecahkan ketika gadis itu bertanya “Kamu , kamu itu siapa ?” Mendengar pertanyaan itu diriku menjawabnya dengan berlagak cool “Sebelum bertanya nama seseorang , kamu seharusnya memperkenalkan diri dulu.” Gadis itu menjawab “Namaku Mikadzuki Rin (三日月凛) .” Lalu kujawab “Namaku Ryusei Yozora ( 流星夜空 ).” Walaupun gadis ini cantik namun bagiku gadis ini cukup aneh, tidak pernah kutemui gadis seperti ini sebelumnya.
*****
Sudah kurang lebih seminggu aku dan Rin berada di tempat ini, anehnya tidak ada sehari pun yang kulalui dengan pagi , siang dan sore. Setiap hari disini adalah malam. Hal ini sangat aneh bagiku namun Rin sepertinya tidak merasa aneh dengan fenomena ini.Tidak hanya itu saja, tidak jarang ku temui mantis raksasa yang sebesar gajah ataupun semut yang sebesar kuda.Hal ini cukup membuatku ketakutan pada awalnya namun melihat Rin yang selalu melindungiku, sebagai laki-laki aku pun merasa malu. Sekarang ini sudah lebih dari seminggu. Diriku tidak bisa terus-terusan ketakutan apa lagi di depan seorang gadis. Sangat di sayangkan tempat seindah ini di huni oleh macam-macam makluk raksasa yang mengerikan kataku dalam hati.
“Rin, tempat apa ini?” tanyaku kepada Rin yang sedang berjalan di sampingku. Rin pun menjawab “Tempat ini dulunya adalah desaku, namun semenjak Lord Belphegor datang dan menghancurkan desa kami, beberapa penduduk desa terpaksa melarikan diri keberbagai dunia melalui portal dimensi. Beberapa dari mereka berhasil ditangkap dan di jadikan budak untuk Lord of Lazines, Belphegor. Namun sekarang ini hanya sisa sekitar 4 orang termasuk aku yang bertahan.” Mendengar hal tersebut diriku cukup prihatin dengan keadaan Rin lalu ku bertanya kembali “Dimana portal dimensi itu ? Saat ini kita sedang di dunia apa ?” Rin pun menjawab “Portal dimensi hanya bisa di buka ketika tengah malam menggunakan crystal ini. Sedangkan nama tempat ini adalah Crelf atau dikenal juga sebagai Dunia para Elf.” Dengan sedikit terkejut aku bertanya kembali “Rin, jadi .. ka..mu.. itu adalah Elf ?”
“Dimana aku ?” Diriku sempat tak sadarkan diri dan ketika tersadar diriku sudah terdampar di pinggiran sungai dekat air terjun yang sangat indah. Pemandangan air terjun ini sempat membuatku lupa kenapa aku bisa ada disini. Tempat ini adalah tempat terindah yang pernah ku lihat anehnya tempat ini nampak tidak asing lagi bagiku, rasanya pernahku lihat entah dimana, setelah kupikir-pikir ternyata mirip dengan tempat yang ku idam-idamkan dalam manga favorit ku.
Tampak keindahan alam yang masih sangat asri, Beberapa kunang-kunang yang bersinar di pinggir sungai yang airnya tampak sangat jernih bahkan dari tempat ku berdiri saja ikan-ikan nampak sangat jelas di sungai itu. Tidak hanya itu saja tempat ini dikelilingi pohon-pohon raksasa yang cukup membuat mata ku terpaku, ditambah dengan indahnya pantulan sinar bulan membuat pemandangan disini sangat indah.
Setelah memandangi sekeliling, tak lama kemudian terdengar olehku beberapa suara seperti benturan beberapa besi atau semacamnya, suara itu cukup membuatku terkejut. Semakin lama semakin mendekat ke arahku yang tadinya tidak begitu jelas sekarang sudah sangat jelas ditelingaku, suara ini seperti suara seseorang yang sedang bertarung dengan pedang atau semacamnya. Karena penasaran ku coba mendekati suara itu. Benar dugaanku ada beberapa orang yang sedang bertarung disini. Terlihat olehku tiga orang pria berbaju hitam seperti ninja menyerang seorang gadis.
Sekitar 1 menit ku amati pertempuran itu. Hal ini cukup membuatku gila , bagiku semua ini sungguh tidak masuk akal. Kutepuk-tepuk wajahku berkali-kali dan ku coba tutup mataku sambil berkata ”Ini tuh cuman mimpi, ayo bangun , ayo bangun !” Namun tidak ada yang berubah. Tak lama kemudian, dari kejauhan ku lihat seseorang berbaju hitam dengan secepat kilat berlari lalu melompat ke arah gadis yang sedang sibuk bertarung dengan tiga laki-laki berbaju hitam itu. Tentu sajah respon pertamaku adalah terkejut ketika melihat hal itu. Bagaimana tidak, laki-laki itu melompat tinggi sekali seperti ninja-ninja di anime. Melihat hal itu diriku refleks menundukan kepala di belakang batu besar dimana aku bersembunyi. “Aww !” desah ku kesakitan karena kepalaku terbentur batu dengan keras. Dari situ ku kuketahui sesuatu, Rasa sakit ini jelas membuktikan bahwa ini bukanlah mimpi.
*Slash* batu tempatku bersembunyi pun terbelah. Dan beberapa dari pria berbaju serba hitam itu menatapku seakan-akan ingin membunuhku.Keringat dingin mulai bercucuran dari sekujur tubuhku karena tatapan mereka yang begitu tajam, berlagak bodoh dan dengan sedikit tertawa yang dipaksakan ku berkata “Oh, Haii..” Salah seorang dari mereka mengatakan sesuatu dengan pedang menunjuk ke arahku. Pikirku, Matilah aku. Belum sempat kuketahui alasan kenapa aku ada disini dan sekarang aku akan mati disini.
*****
Gadis itu tampak kelelahan dan beberapa luka di tubuhnya membuatku tidak tega. Diriku sudah terlanjur ketahuan dan pasrah jika harus mati disini, Tapi setidaknya aku harus kelihatan cool sebelum mati apa lagi di hadapan gadis secantik dia. *cool* Lalu ku teriaki mereka dengan nada sedikit menggertak “Hei Ninja-ninja bodoh!” Pertempuran itu pun berhenti sesaat dan semua orang menatap ke arahku. Hanya membayangkan apa yang akan terjadi saja kakiku sudah bergetar merusak pose cool ku.
Walau merinding ketakutan dengan berlagak cool ku berkata “Entah apa yang kupikirkan bergaya seperti pahlawan kesiangan seperti ini.” Mereka semua tampak kebingungan dengan tingkah laku-ku yang menurut mereka aneh. Sebelum melanjutkan perkata-kataan ku itu. Seorang dari laki-laki yang berada di arah barat laut berkata ,”Tidak ,tidak .. Sekarang itu bukan siang tapi malam.” Dalam sekejap postur ku hancur lagi karena kata-kata bodoh orang itu.Tentu aku tidak menyerah karena didepanku berdiri seorang gadis cantik yang perlu sosok seorang kesatria. Dengan berlagak cool aku berkata “ Ha .. ha .. ha .. , Hei Kalian ! Cepat hentikan semua kegilaan ini sebelum seseorang mati ditempat ini!” (Dalam hatiku, Ya benar cepat hentikan semua kegilaan ini sebelum aku mati. *ketakutan*)
Hanya bermodalkan nekat dan berharap keburuntungan memihak perdebatan ku lanjutkan namun tidak terlihat seorangpun dari mereka terpojokan oleh kata-kataku. Tapi gadis itu nampak menatapku dalam-dalam, ku pikir gadis itu menaruh harapan padaku. Belum sempat berkata-kata terdengar suara dari mulut nya “Hei, Jangan bodoh ! Cepat pergi dan selamatkan dirimu!” kata-kata itu seperti de javu bagi-ku. Kupikir itu hanya perasaan ku saja. Dengan keras ku tertawa lalu berkata “Ha.. ha.. ha.. Apa maksudmu ? dengar kata-kata ku ini baik-baik , aku tidak cukup bodoh untuk mati di tangan orang-orang seperti mereka!” (kata-kata itu terlontar begitu saja dari mulutku padahal sebelumnya diriku sudah pasrah kalau-kalau mati terlempar pedang nyasar.) Gadis itu pun membalasku dan berkata “ Kumohon, cepat lari dan selamatkan nyawa mu!” Kata-kata itu benar-benar berputar-putar dalam kepalaku , kepalaku terasa berat dan tiba-tiba saja aku mengingat semua yang terjadi padaku dan alasan kenapa aku bisa berada disini. Diriku mendadak histeris dan seketika itu juga aku kehilangan kesadaranku.
****
Terdengar suara air terjun dan sungai dari telingaku. Badan dan mataku terasa lelah sekali Disamping semua itu suasana yang menyejukan hati ini membuatku merasa de javu. Aku pun membuka mataku dan mengubah posisi tidurku menjadi posisi duduk. Kulihat sekelilingku dan rasa de javu ku semakin kuat bahwa aku pernah berada disini sebelumnya. Tak ku hiraukan perasaa de javu itu, bukan hanya itu sajah aku pun tenggelam dalam suasana nyaman ini tanpa sempat berpikir kenapa aku ada disini .
Setelah menikmati alam sekitar selama kurang lebih satu menit, diriku sangat terkejut ketika melihat tanganku yang penuh dengan darah yang mulai mengering. Tampak beberapa sobekan dan beberapa sayatan kecil ditubuhku yang mulai terasa sakitnya. Lalu terlintas olehku beberapa peristiwa yang sedikit blur di pikiranku. Ku coba untuk mengingat apa yang terjadi namun percuma saja hanya seorang gadis dan pedang yang ku ingat. Malam itu kuputuskan untuk tidur disana sesudah mencuci pakaian dan membasuh tubuhku di sungai itu.
****
Tak jauh dari tempatku membasuh pakaian terlihat sosok seseorang di balik batu. Karena penasaran ku dekati orang itu, terlihat olehku gadis berambut panjang lurus berwarna pirang dan berbaju putih yang sedang terduduk di batu besar itu. Dengan perlahan ku dekati gadis itu. Diriku sedikit terkejut ketika melihat wajah gadis itu, wajahnya nampak tidak asing bagiku(Seketika itu ingatanku kembali.) Ya ,aku mengingatnya sekarang , gadis ini .. adalah gadis yang ku temui tadi malam.
Gadis itu tampak tidak sadarkan diri, tidak tahu apa yang harus kulakukan akhirnya ku putuskan untuk memindahkannya ke rerumputan di pinggir sungai. Tubuhnya terasa sangat dingin akhirnya kubuat api unggun didekatnya. Tak lama setelah api menyala gadis itu pun terbangun. Tampak ekspresi bingung di wajahnya. , ku bertanya padanya “Kamu , apakah baik-baik saja ?” Tiba-tiba saja Ia berteriak histeris setelah melihatku, ekspresinya padaku seakan-akan seperti kelinci kecil yang sedang akan di makan oleh naga. Ku coba untuk menenangkannya dengan senyuman , namun di matanya senyum ku seperti Naga sudah kelaparan. Pasrah karena merasa serba salah akhirnya aku berbalik dan menatap kearah api unggun tanpa berkata-kata.
Beberapa jam berlalu, namun tidak ada seorangpun dari kami yang berkata-kata. Gadis itu nampak sangat memperhatikanku, bukan sebagai seorang pria tapi sebagai makluk yang aneh dimatanya. Diriku cukup risih karena diperhatikan seperti object penelitian. Keheningan pun terpecahkan ketika gadis itu bertanya “Kamu , kamu itu siapa ?” Mendengar pertanyaan itu diriku menjawabnya dengan berlagak cool “Sebelum bertanya nama seseorang , kamu seharusnya memperkenalkan diri dulu.” Gadis itu menjawab “Namaku Mikadzuki Rin (三日月凛) .” Lalu kujawab “Namaku Ryusei Yozora ( 流星夜空 ).” Walaupun gadis ini cantik namun bagiku gadis ini cukup aneh, tidak pernah kutemui gadis seperti ini sebelumnya.
*****
Sudah kurang lebih seminggu aku dan Rin berada di tempat ini, anehnya tidak ada sehari pun yang kulalui dengan pagi , siang dan sore. Setiap hari disini adalah malam. Hal ini sangat aneh bagiku namun Rin sepertinya tidak merasa aneh dengan fenomena ini.Tidak hanya itu saja, tidak jarang ku temui mantis raksasa yang sebesar gajah ataupun semut yang sebesar kuda.Hal ini cukup membuatku ketakutan pada awalnya namun melihat Rin yang selalu melindungiku, sebagai laki-laki aku pun merasa malu. Sekarang ini sudah lebih dari seminggu. Diriku tidak bisa terus-terusan ketakutan apa lagi di depan seorang gadis. Sangat di sayangkan tempat seindah ini di huni oleh macam-macam makluk raksasa yang mengerikan kataku dalam hati.
“Rin, tempat apa ini?” tanyaku kepada Rin yang sedang berjalan di sampingku. Rin pun menjawab “Tempat ini dulunya adalah desaku, namun semenjak Lord Belphegor datang dan menghancurkan desa kami, beberapa penduduk desa terpaksa melarikan diri keberbagai dunia melalui portal dimensi. Beberapa dari mereka berhasil ditangkap dan di jadikan budak untuk Lord of Lazines, Belphegor. Namun sekarang ini hanya sisa sekitar 4 orang termasuk aku yang bertahan.” Mendengar hal tersebut diriku cukup prihatin dengan keadaan Rin lalu ku bertanya kembali “Dimana portal dimensi itu ? Saat ini kita sedang di dunia apa ?” Rin pun menjawab “Portal dimensi hanya bisa di buka ketika tengah malam menggunakan crystal ini. Sedangkan nama tempat ini adalah Crelf atau dikenal juga sebagai Dunia para Elf.” Dengan sedikit terkejut aku bertanya kembali “Rin, jadi .. ka..mu.. itu adalah Elf ?”
Diubah oleh Schawnz 27-01-2013 04:17
0
1.7K
Kutip
12
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923KThread•83.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru