Assalamualaikum wr.wb . Maaf sebelumnya dengan trit gak penting ini, silahkan close dan cari thread lain yang lebih bermanfaat.

Thread ini saya buat untuk menjawab beberapa orang yang debat tentang 100 hari jokowi kemarin malem di tv one. Dan saya memposisikan sebagai yang pro jokowi dan ahok, bukan karena saya pro dalam arti sebenarnya (karena sebagai orang awam saya belum tau jiwa kedua orang tersebut), yang dilihat mata orang awam seperti saya, yaitu sampai sekarang jokowi dan ahok menurut saya, melakukan tugasnya memakai hati.

Pertama tama, saya akan mengutip perkataan bapak j. Sahetapi : "orang orang itu pandai sekali berbicara, tapi semuanya tidak pake hati" . Yah, itu juga menurut saya, kepintaran mereka bicara memakai teori, hukum, dll. Tapi mereka tidak bicara dari sisi hati.

Dan disini saya akan bicara dari segi umum, dan tidak spesifik, dan tentu dengan hati.

Okay saya akan mulai.

1. Perkataan ahli ekonomi yang tinggi,dan botak yang saya lupa namanya, saya akan langsung menyimpulkannya :

*Ahok itu arogan sehingga tidak bisa membangun hubungan yang baik secara struktual keatas (pemerintah pusat) dan kebawah ( bawahannya ahok), padahal ahok butuh dukungan mereka semua. Pernyataan ini dibuat untuk kritikan kemarahan ahok yang diunduh diyoutube, yang dia sebut arogan.

>Jawaban saya : bapak ahli ekonomi ini sepertinya cuman pintar dibidang dia, tapi tidak pintar dimasalah kepemimpinan. Saya sangat paham sekali bapak ahok marah2 dibeberapa rapat, karena dia memang berlatar belakang pengusaha, dan biasa memimpin suatu perusahaan. Saya paham karena saya sendiri seorang pemimpin suatu usaha. Jika kita diminta me manage suatu badan yang banyak banget yang busuk, dari atas sampe kebawah, kalau kita seseorang yang bersih, kita pasti gerah dan cepat marah melihat borok2 itu, karena kita yang biasanya bersih, lihat orang orang coba bersiasat dan ingin meneruskan kebiasaan lama, yang asal sama sama tau, kita akan sangat sangat sensi, saya kira orang yang pernah memanage sesuatu, pasti tau rasanya. Nah apa ahok harus seperti orang orang sebelumnya, yang mengikuti arus kebusukan yang sudah lama membatu di negara ini? Pasti banyak cacing cacing kepanasan atas situasi ini, yang gerah banget ama ahok, apa ahok harus jadi cacing busuk juga, supaya dituruti oleh atasan dan bawahan?

*saya melihat sendiri keadaan lapangan, sampe temen saya nunjuk nunjuk, tuh ahok kurang ajar banget, berani ngancem ngancem gua, emang dia siapa, padahal baru masuk jakarta juga.. Itu dijadikan bukti bahwa struktur kebawahnya tidak harmonis dengan ahok.

> disini bisa kita lihat kurang pintarnya pernyataan ini, pertama gini, dari kemarahan temennya itu, bisa kita lihat, bahwa temannya itu bener bener tidak tahu diri dan tidak tahu malu. Karena yang dia marahin itu atasanya, yaitu seorang wakil gubernur, punya hak lah dia, mau marah marahin dia karena kerjaan dia gak bener, kalau gak suka yah berenti ajah, siapa elu mau marah marahin wagub.
Kedua, yang pertama saya bilang, akan banyak cacing cacing kepanasan, yang akan stres, yah salah satunya temennya ini.
Ketiga, tuh ahli ekonomi aneh banget, masa ahok harus mengalah ke semacam orang kayak temen dia. Harus jadi kayak yang pendahulu pendahulunya? Ckckck, kalau dalam perusahaan, orang orang gitu yang buat ancur perusahaan, dan harus segera dibuang tuh busuk busuk, bukannya diajak koalisa, dan disuburkan.


2. Bapak mustofa
Buat yang satu ini, jujur sebenernya terlalu rendah saya mengomentari orang ini, karena menurut saya orang ini memang sengaja diundang buat dibenci orang orang, dengan ngomong asal jiplak. Yah itulah skenarionya, tapi gakpapalah saya komentarin, kasian.

*. Jokowi itu tidak bisa pegang janji, contohnya dia bilang dulu gak mau pake pengawal,sekarang dia pake.

>. Zzzzzzzzzzzz, duh ampun banget nih orang, apa bisa bahas yang lebih penting, apa menurut lu itu masalah penting???????????? Ckckck
Okay karena saya kasian ama orang itu yang hanya mengikuti skenario ajah, yang taunya cuman twiteran, baik saya jawab. Bapak jokowi, bukan berjanji tapi hanya berkata, tidak mau paki voorijer dan lain lain dan lain lain. Disini yang bapak mustofa llihat hanya cangkangnya sajah, dan memang mau mencari celah kesalahan orang lain sajah (kenapa, karena membahas yang bukan menyangkut rakyat banyak). Yang dimaksud bapak jokowi, saya tidak akan memakai sesuatu jika tidak memang terdesak untuk membela kepentingan rakyat. Contoh disini, banyak orang orang yang suka memakai voorijer seenak udelnya sendiri. Pak jokowi mengeluarkan kebijakan memang pada tempatnya, bukan seenaknya, memakai kekuasaan. Yang dia fikir memang penting, pasti dia lakukan.

3. Bapak sitompul.

*jokowi banyak janji janji yang tidak ditepati, tapi saya tetap dukung karena walau bagai manapun dialah pemenang dalam pemilihan.

> ini menurut saya yah, yang banyak ditekan kan bapak sitompul ini yaitu janji janji yang tidak ditepati dan karena dia pemenang dalam pemilihan yang beberapa kali dia sebutkan.

Disini bisa kita lihat ketidak senangannya atas jokowi terpilih, dan keterpaksaannya untuk mendukung jokowi, karena dia seperti bilang : mau tidak mau yah harus dukung, kan dia orang yang udah kepilih. Ahli psikologis pasti sangat mengerti tentang hal sederhana ini, saya tidak akan terlalu jelas, tolong lebih pahamin sajah.

4. Bapak dprd dari pks.

*jokowi itu cuman pencitraan ajah, hal hal yang dia lakukan sekarang adalah meneruskan kebijakan kebijakan dari pendahulunya.

>zzzzzzzz, nih orang lucu, mau kontra ama jokowi, tapi secara tidak sadar menjelekan pendahulu jokowi, kenapa : lah ketauan dong, apa kerjaan mereka dulu dulu, apa cuman mikirin doang, merencanakan doang, sedangkan rakyat butuh sesuatu yang real, yang nyata, bukan ngomong doang. Dan terbukti jokowi melakukan hal yang nyata.

Soal pencitraan, kita lihat latar belakangnya ajah deh, apa dari dulu jokowi memang begitu sifatnya. Dan saya lihat dia memang alamiah, dan gak dibuat buat, beliau memang memikirkan rakyat.

Soal jokowi blusukan, memang begitulah seharusnya seorang pemimpin rakyat (saya tidak bilang beliau istimewa) tapi memang yang wajarnya kayak gitu, orang yang mengerti lapangan, mempelajari lapangan, bukan enak enak dikantor, nerima laporan asal bapak senang dari bawahan. Yang istimewanya karena sudah teramat jarang seorang pemimpin yang menggunakan jabatannya secara amanah, jadi tipe kepemimpinannya dianggap aneh. Padahal justru tipe kepemimpinan yang mengagungkan jabatan lah yang saya fikir aneh.


/?sebelumnya yang mau bilang salah room, thread ini gak jelas dan sebagainya, sudah saya bilang sebelumnya, silahkan close thread ini, dan carilah thread yang lebih bermanfaat buat anda. Terima kasih