Sebelumnya kami para nubie pendaki Palsu minta ijin buat sedikit menuliskan catper kecil kami disini,
dan juga salam kenal kepada semua penghuni OANC
“The best remedy for those who are afraid, lonely or unhappy is to go outside, somewhere where they can be quite alone with the heavens, nature and God. Because only then does one feel that all is as it should be and that God wishes to see people happy, amidst the simple beauty of nature. As longs as this exists, and it certainly always will, I know that then there will always be comfort for every sorrow, whatever the circumstances may be. And I firmly believe that nature brings solace in all troubles.”
- Anne Frank, Diary of A young Girl –
Quote:
2 hari sebelum keberangkatan kami Bandung diterpa angin lumayan kencang selama 2 hari berturut-turut, kondisi cuaca yang kurang bersahabat sedikit memberikan keraguan di beberapa orang teman saya untuk ikut perjalanan kali ini.
H-1, sambil menyiapkan logistic dan peralatan kelompok saya menyempatkan beberapa kali mengecek perkiraan cuaca kota garut di internet, al hasil hari sabtu diramalkan Hujan pagi – siang dan malam begitu pun hari minggu dengan peluang hujan petir.
(sumber http://cuaca.mirbig.net/id/ID/1644409_Garut)
Tapi apa mau dikata niat yang sudah membulat di hati dan persiapan yang sudah hampir 90% memberikan keberanian saya dan teman-teman untuk tetap melakukan perjalanan. bukan untuk menantang alam.. bukan.. tak ada secuil-pun niatan dan kesombongan kami untuk menantang kebesaran Alam, yang terbersit hanya harapan dan Do’a kepada yang Maha Kuasa agar Dijauhkan dari Cuaca yang membahayakan dan diberi keselamatan.
Spoiler for "hari 1":
Cicaheum Bandung 08:00, waktu yang kami sepakati untuk memulai perjalan hari ini. tapi seperti biasa rencana tinggalah rencana, baru 8 orang dari kami yang terkumpul di terminal pagi itu. Tersisa 4 orang dari kami yang masih berkutat dengan jalanan pagi itu.
08:30 kami mulai melaju menuju garut menumpang elf Bandung – Cikajang yang telah sepakat dengan mahar Rp. 15.000/orang sampai pertigaan Cisurupan.
10:30 kami tiba di pertigaan cisurupan, garut. Setelah menyempatkan mengisi perut di warung nasi tepat didepan gerbang cisurupan kami langsung menuju pick-up yang akan membawa rombongan sampai Camp Davies. Awan siang itu mulai menampakan hitamnya, dan sang angin pun tak mau kalah menyapa.
12:30 kami mulai perjalanan menuju pondok saladah ditemani hujan yang tak menentu, 5 menit hujan deras dan 5 menit mengecil bergantian sepanjang perjalanan kami menuju pondok saladah.
Jalur siang itu lumayan melelahkan karena hujan membuat bebrapa track mejadi licin berlumpur, ditambah hembusan angin kencang membawa asap tebal belerang ke arah kami sehingga di track awal jalur kawah kami harus beberapa kali berhenti untuk membasahi masker dan mengelap mata yang mulai berair karena pedih asap belerang.
14:30 kami tiba di pondok salada, hujan masih setia menemani kami selama mendirikan tenda untuk camp malam ini. Dan sampai malam pun rintik2 kecil masih menemani kami menuju alam mimpi.
Spoiler for "toper alakadarnya":
Quote:
Spoiler for HARI 2:
Minggu 13 januari 2013 :
05:00 beberapa orang dari kami mulai menggeliat menyambut pagi, diluar masih gelap tak ada tanda2 matahari akan muncul justru kabut semakin menebal menyisakan jarak pandang hanya sekitar 2 meter.
06:00 sesaat sebelum kami kembali melangkahkan kaki untuk menuju Tegal Alun dan Topda, matahari pagi muncul dibalik awan kabut yang tebal dan kurang dari satu menit kemudian hilang lagi ditelan awan dingin. Lumayan lah 1 menit yang mengobati kerinduan kami akan sinar matahari
08:00 kami tiba di tegal alun setelah melewati jalur hutan mati yang becek dan berselimut kabut, dan pagi itu pun di tegal alun kabut masih setia menemani, jarak pandang pun masih terbatas hanya sekitar 2 meter yang membuat perjalanan mengambil air kea rah danau/kubangan pun sedikit meraba-raba diantara kabut dan rintik hujan.
Dan 15 menit kemudian hujan lumayan deras mengguyur tegal alun, diantara guyuran hujan kami masih sempat memasak mie dan menggoreng nugget dibawah ranting-ranting pohon, dan sarapan pagi itu pun bercampur kuah hujan
Setengah jam berlalu dan hujan pun mulai mereda, tapi tetap sang kabut masih setia tegak berdiri di posisinya. Di tegal alun kami sempat bertemu dan berkenalan dengan Pian dari depok yang sedang solo trekking ke 3 gunung Guntur, papandayan, dan cikuray dan 3 orang dari mapala universitas deket binus (saya lupa namanya eace: ). Kami sama2 berniat menuju topda, tapi apaboleh dikata setelah 1 jam menunggu cuaca membaik.. sang kabut tetep setia di tempatnya
Akhirnya berdasarkan diskusi panjang dan faktor keselamatan karena jarak pandang tak lebih dari 3 meter kami semua memutuskan kembali ke pondok salada.
15:30 setelah beres packing kamipun jalan turun menuju camp davies melewati jalur Hutan mati – kawah, dan tetep ditemani kabut tebal sepanjang perjalanan
17:00 kami tiba di Camp davis. ada sedikit keanehan disini, kami tak menemukan satu orang pun di basecamp . warung2 tutup tak ada orang, pos penjaga kosong melompong dan yang paling parah pick up angkutan ke cisurupan pun lenyap tak tersisa
Akhirnya sambil telfon sana sini mencari informasi angkutan pick up kami berjalan kaki menuju cisurupan, sampai akhirnya selepas magrib kami berhasil menghubungi salah satu supir dan menjemput kami setelah seperempat perjalanan menuju bawah
tidak ada penyesalan sedikitpun walaupun selama 2 hari 1 malam selalu ditemani hujan dan kabut. Yang ada justru rasa syukur karena baru kali ini ke papandayan disuguhi pemandangan hutan mati berkabut yang dramatis
cerah, kabut, hujan, panas... semua hanya masalah probabilitas dan harapan .... tapi tidak pernah ada yang pasti di alam. manusia hanya bisa berharap yang terbaik dan diberikan keselamatan... toh kita bukan ingin menaklukan alam karena manusia sampai matipun tidak akan pernah bisa menaklukan alam. kita hanya mahluk kecil diantara ciptaan Tuhan yang maha besar...
tapi satu yang pasti diantara cerah itu, hujan itu, kabut itu bersyukurlah karena kita masih diberi pengalaman untuk merasakan kebesaran Tuhan dan pengalaman untuk menaklukan ego dan kesombongan kita yang selalu merasa bisa menaklukan segalanya..
Spoiler for toper alakadarnya:
0
4.3K
Kutip
28
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!