Sebelumnya ikut berduka atas banjir yang melanda ibukota..

Semoga banjir cepat surut dan warga DKI bisa melakukan aktifitasnya lagi.
Banjir itu selalu dikatakan sebagai bencana padahal menurut ane pribadi sih itu bukan bencana.
Bencana itu adalah hal-hal yang tidak bisa diprediksi dan di luar akal dan kuasa manusia seperti gempa bumi, tsunami, angin topan dll.
Sedangkan banjir adalah suatu hal yang sebenernya bisa diatasi oleh kemampuan manusia. Memang ada faktor alam juga yaitu hujan sebagai penyebab banjir. Tapi banjir baru bisa dikatakan bencana kalo ujannya luar biasa banget misalnya kl ujannya turun seminggu 24 jam non stop. Tapi mana ada ujan ky gt? Pasti bbrp jam berhenti kalopun lama ya biasanya tinggal rintik2nya trus juga berhenti.
Mengapa terjadi banjir? Mengapa aq jatuh cinta pada Jupe?
Faktor penyebab banjir :
1. Kebanyakan Penduduk
Inilah faktor utama dan yang terutama. Banyaknya penduduk di satu kota meskipun itu kota besar maka akan terjadi persaingan lahan. Yang tidak mampu beli/kontrak rumah membuat bangunan-bangunan untuk tempat tinggal di tempat yang semestinya. Bangunan2 ini berdiri di pinggir kali, di atas saluran drainase dan selokan2, pipa2 air, bahkan pinggir rel kereta api. Belum lagi kesadaran lingkungan penduduk yang rendah contoh gampangnya ya buang sampah dikali baik sampah sesungguhnya maupun "sampah" dalam tanda kutip alias BAB.
Sebesar2nya kota ttp tidak akan mampu menahan dan menampung semua manusianya yang tinggal disitu kalo terlalu banyak.
2. Pembangunan tidak terkon..terkontrol gan.. dan tidak teratur dan terencana.
Pembangunan Indonesia sangat terpusat dan tersentralistik di Jakarta sebagai ibukota negara baik sebagai pusat pemerintahan, bisnis, perdagangan dan industri. Selain gedung-gedung pemerintah juga banyak gedung-gedung perkantoran dan perdagangan (mall), pabrik dllnya semua di Jakarta. Akhirnya seperti no 1 di atas semua lahan disikat tanpa mempertimbangkan aliran sungai, sistem drainase, selokan, pipa-pipa dll. Seharusnya itu ibukota negara hanya untuk pemerintahan saja untuk perdagangan dan bisnis bisa dialihkan dan dipusatkan ke kota lain yang tidak terlalu jauh tp juga tidak terlalu dekat dr ibukota dan kota2 lainnya. Seperi halnya Washington DC dan New York.
Kalo di London kok bisa gan? kan itu juga gado2 kaya di jkt ya pemerintahan ya bisnis ya dagang dll?
Karena di London pembangunannya teratur, terencana dan terstruktur, Juga tidak ada industri di London karena kalo di negara maju dan banyak industri seperti China itu industrinya lebih banyak dipusatkan di desa bukan malah di kota2 besar.
3. Faktor Kesadaran Lingkungan yang masih rendah
Ini tau sendiri lah males jelasin
4. Faktor ketidakmerataan ekonomi suatu negara sehingga terpusat di ibukota dan urbanisasi yang besar ke ibukota.
Balik ke nomor 2...
Saling menyalahkan dan lempar tanggung jawab atas banjir ini ga ada gunanya karena sekarang tidak tepat. Tapi lebih tidak tepat lagi kalo banjir udah selesai masih main lempar tanggung jawab dan menyalahkan.
Sekarang yang mesti diambil pelajaran adalah bagaimana memperbaiki dan mengatur lagi sistem tata kota dan drainase Jakarta.
Sulit gan..mustahil gan..mustahal gan...
Ya memang karena ini kesalahan dari jaman dinosaurus.
Tapi lebih baik bertindak drpd tidak sama sekali karena nti ke depannya wlopun mungkin masih banjir tp bisa berkurang dan tidak separah ini.
Kedua adalah harus mulai dipikirkan pembangunan ekonomi yang merata di seluruh daerah Indonesia. Pemda-pemda udah diberi kesempatan otonomi daerah tapi tidak dimanfaatkan dengan baik malah sibuk cari duit sendiri2 alias korupsi
Daerah-daerah harus berpromosi menarik investasi baik asing maupun dalam negeri sehingga tidak menyebabkan banyak warganya yang merantau mencari tiga suap nasi ke ibukota yang lebih kejam drpd ibu tiri .
Tapi ya harus tetap ada aturannya jangan berdalih demi investasi semua diambil, dikeruk, dieksploitasi ya sama aja ibukota ga banjir tapi daerah banjir karena kerusakan lingkungan.
Kemeneg Lingkungan Hidup, Kemenperin, Kemendag, Kemensos, Kemayu, Kemaruk dll harus aktif melakukan pengawasan jangan karena alasan otonomi daerah semua tanggung jawab dilempar ke daerah.
Pemerintah pusat itu sebagai regulator dan Pemda sebagai operator.
Operator yang tidak taat aturan dapat diberi sanksi seperti anggaran dikurangi atau apa lah apa lah.
Di negara maju ngatur negara itu harus ky seperti ngatur perusahaan ada direktur sebagai pengelola dan komisaris sebagai pengawas perusahaan dan ada karyawan
Karyawan yg ga taat aturan harus diberi sanksi.
Tapi susah gan ngatur negara ini..susah banget...
Ya memang sih tapi.....ah entahlah..capek ane nulis panjang lebar..
Dah ah sekian dulu omelan ane smg betah bacanya agan2 sekalian
Yang ngebata ane = :maho
Yang bilang begini : Ente banyak bacot gan mang ente sendiri bisa kalo jadi presiden ngatur negara ?
Ente ga mo jadi presiden karena kerjaan ane banyak karena itu ane milih orang lain biar jadi presiden. Ente sendiri kalo mau jadi presiden ya monggo..:Peace
Yg bilang begini : mmg tindakan apa yang udah ente lakukan? cm bacot di kaskus aja?
Ya ane dah berusaha melakukan hal2 yang baik ky buang sampah di tempat sampah kok, bersihkan rumah, bersihkan got dll :P :P
Kl tindakan yang gede2 ya biarin pemerintah yg ngatur dan melakukan tindakan. Ane juga ga punya biaya buat ngatur tindakan yang gede2. Ya ente aja kalo mau plus biayain tindakannya.

Boleh bagi kalo ga ya gpp..dirate aja hehehe
Kalo berkenan ya mampir di lapak ane /:D/ /:D/