dedybangkaAvatar border
TS
dedybangka
Hebatnya Drinase Era Song
Hebatnya Sistem Drainase Era Song dan Jerman
Ditulis oleh admin pada 25 Aug 2010 - 14:28

Metrogaya-Belakangan ini, di wilayah selatan dan utara RRC hujan badai tanpa henti, air bah menggenang dimana-mana, termasuk sejumlah kota-kota besar dan menengah seperti Zhongqing, Nanning, Nanchang dan lain-lain, rata-rata terkena banjir dan genangan sangat parah. Akan tetapi, Kota Ganzhou (baca: kan cou) – Provinsi Jiangxi yang sama-sama terserang hujan badai ternyata tidak nampak air genangan yang signifikan, lantas apa penyebabnya?

Menurut cerita rakyat, Ganzhou merupakan sebuah “kota terapung” yang berbentuk kura-kura, kepala kura-kura itu terletak di selatan dan ekor kura-kura di utara kota. Itulah mengapa tak peduli seberapa tinggi naiknya air sungai, Kota Ganzhou bisa ikut terapung. Para pakar berpendapat, penyebab pokok berasal dari sebuah sistem pembuangan air yang dibangun pada zaman Dinasti Song.

Tercatat di dalam kitab sejarah, sebelum Dinasti Song, Kota Ganzhou juga sering dikunjungi bencana banjir. Antara 1068-1077. Seorang pejabat bernama Liu Yi sewaktu menjabat di pemerintahan, ia bertugas mendesain dan membangun ruas-ruas jalan wilayah kota, sekaligus berdasarkan perencanaan jalan dan ciri khas topografi.

Ia membagi wilayah berdasarkan prinsip pematusan dan telah membangun dua sistem jalur kering pematusan. Oleh karena dua jalur pematusan tersebut mirip dengan aksara Fu (rezeki) dan Shou (panjang umur) lantas dinamakan Parit Fu-shou (rezeki dan panjang umur).

Parit Fushou sepenuhnya memanfaatkan selisih ketinggian topografi kota dan menggunakan cara pengaliran alami, sehingga air hujan maupun air kotor kota secara alami mengalir ke sungai. Untuk menghindari air sungai naik sewaktu musim hujan yang dapat membalikkan air sungai beserta air kotor ke arah kota, maka lagi-lagi Liu Yi pada lokasi pembuangan air berdasarkan prinsip hidrolika dapat mengatasi bencana banjir.

Dengan lain kata, sewaktu level air sungai lebih rendah daripada jendela-air, maka dibuanglah air selokan dengan memanfaatkan kekuatan air saluran. Sebaliknya, tatkala air sungai menjadi lebih tinggi daripada jendela-air, mereka memanfaatkan kekuatan air sungai menutup jendela-air tersebut dari arah luar (sungai) agar air saluran tidak berbalik arah ke kota lagi.

Parit Fushou panjangnya 12,6 km, masih memikul fitur emisi atau penggelontoran air kotor dari 100 ribu penduduk wilayah kota lama. Ada pakar yang menyatakan daya penanganan air kotor dan hujan dari wilayah genangan air, meski ditambah lagi 3-4 kali aliran masih bisa mengatasi dan tidak sampai menimbulkan genangan.

Selain Parit Fushou, tembok kota tangguh yang dibangun pada Dinasti Song juga merupakan tanggul anti banjir yang terbaik. Selain itu Liu Yi di dalam kota merancang dan membangun ratusan empang (yang berfungsi sebagai resapan) dan menghubungkannya dengan Parit Fushou, dengan demikian bisa mengembangkan fungsi resapan yang penting. Meski zaman sekarang populasi manusia dan rumah bertambah terus, empang yang tersisa tinggal sedikit pada tahun ini telah berperan positif menyimpan air tatkala terjadi hujan deras.

Terhadap sistem pematusan yang masih berfungsi dengan baik hingga kini tersebut, mau tak mau orang mengakui, Pandangan jauh ke depan orang zaman dahulu betul-betul membuat orang berdecak kagum. Para ahli budaya beranggapan, ini adalah sebuah keajaiban di dalam sejarah pembangunan kota dunia.

Parit pematusan zaman Song dari Ganzhou “menertawai kota-kota di sekitarnya”, dan sekaligus ketika membuat orang lain berdecak kagum, ada sebuah komunitas lainnya merasa bangga dengan sistem pematusan berupa sistem pembuangan air kotor bawah tanah yang dibangun 100 tahun lalu di Kota Qingdao, Shantung. Namun, perencana saluran bawah tanah tersebut adalah orang Jerman.

100 tahun yang lalu, sesudah orang Jerman menduduki Qingdao, mereka mendesain dan membangun bentuk awal kota bagi desa nelayan kecil itu, sekaligus juga merancang sistem pembuangan air kotor modern yang kala itu masih merupakan hal baru di China. Konon, pipa pembuangan kala itu, dirancang untuk skala kota dengan penduduk 300-400 ribu orang.

Ditilik dari materialnya, perencanaan saluran air bawah tanah yang dibangun orang Jerman itu sangat cerdas, kualitas pekerjaannya juga sangat serius. Justru karena itu sejumlah pipa saluran masih dipergunakan hingga kini, diantaranya model pemisahan air hujan dan air kotor meski sampai zaman sekarang banyak kota-kota dunia belum mampu melakukannya.

Ada lagi 1 hal yang dapat menunjukkan betapa serius dan cermatnya orang Jerman. Beberapa tahun lalu, saluran bawah tanah eks daerah persewaan Jerman setelah digunakan selama 100 tahun lebih, sebagian suku cadangnya membutuhkan penggantian, tetapi perusahaan kontraktor zaman itu sudah tidak eksis lagi.

Setelah ditelusuri oleh petugas terkait di Qingdao, sebuah industri Jerman mengirimkan email, dikatakan sesuai dengan standar pekerjaan Jerman, di radius sekitar 3 meter dari suku cadang yang membutuhkan penggantian, seharusnya bisa ditemukan suku cadang yang disimpan. Berdasarkan petunjuk tersebut, petugas akhirnya menemukan gudang mini yang di dalamnya terdapat suku cadang yang dibungkus rapi dengan kain minyak dan tetap bersinar cemerlang layaknya barang baru.

Yang membuat banyak orang tak habis pikir ialah kenapa dalam menghadapi hujan badai justru yang dapat bertahan ialah sistem parit zaman Song dan saluran bawah tanah buatan Jerman? Sedangkan sistem pematusan yang dibangun puluhan tahun terakhir ini justru mengandung banyak problema? Terutama di saat hujan deras, air genangan sama sekali tak mampu dengan segera disalurkan, sehingga penduduk terendam, proyek tenggelam, lalu lintas terputus, bahkan menimbulkan korban tewas. Apakah orang-orang zaman sekarang sedemikian bodohnya?

Bukan begitu. Bukan karena minim kebijakan, akan tetapi di bawah tekanan perluasan pesat perkotaan, para birokrat China lebih berkonsentrasi pada perkembangan yang terjadi di permukaan, sehingga melalaikan pembangunan di bawah permukaan tanah. Karena mengejar kuantitas gedung pencakar langit, jalan bebas hambatan dan lain sebagainya, secara riil memang berkaitan dengan prestasi diri sendiri. Sedangkan sistem pembuangan air bawah tanah sebagus apapun, tak nampak oleh orang lain, apalagi mungkin hanya “membuatkan gaun pengantin untuk orang lain” saja. Hal ini betul-betul berbeda bagaikan langit dan bumi dengan yang dipikirkan pejabat Liu Yi pada zaman Song dulu yang hanya berpikir untuk rakyat.

Data menunjukkan, sistem pematusan berbagai kota di RRC selain standar kepatuhan fasilitas yang amat rendah, juga perencanaannya tidak masuk akal. Mestinya, perencanaan tata kota seharusnya berpandangan jauh ke depan. Misalnya di banyak negara Eropa, saluran pembuangan bawah tanah dibangun terlebih dahulu barulah menyusul pembangunan kota, sedangkan pembangunan di RRC terbalik. Hal tersebut telah membatasi sifat perencanaan logis dari saluran pemipaan pembuangan. Selain itu pada musim kemarau, para pengelola sepertinya jarang yang berpikir untuk melakukan perawatan terhadap saluran pembuangan kota.

Ditambah lagi, kualitas pembangunan sistem pembuangan juga tak mampu mencapai standar penggunaan jangka panjang, juga manusia zaman sekarang lebih mengandalkan penggunaan kecanggihan iptek modern untuk mengubah alam lingkungannya, dengan sengaja atau tidak telah merusak sistem pembuangan unggul yang diwariskan leluhur.

Atau barangkali, pengejaran keuntungan jangka pendek dan pengutamaan prestasi permukaan oleh para birokrat serta tuntutan kualitas rendah, semua faktor tersebut telah menyebabkan permasalahan sistem pembuangan air kotor perkotaan menggunung. Dengan lain kata, pejabat dan pemerintahan yang tidak dengan sungguh hati mengabdi kepada rakyat, dampaknya tidak hanya sebatas terjadinya genangan di perkotaan sewaktu hujan badai.

Parit pembuangan ala zaman Song 800 tahun lalu dan saluran air bawah tanah ala Jerman pada 100 tahun lalu, dengan tenang telah membuat kita merenung cukup intensif. (yc/linhui/theepochtimes)
0
2.4K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79KThread10.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.