Sore Agan2..

Ane cuma mau sharing nih,,

Awalnya sih ane tergelitik, gara2 pas jakarta banjir kaya gini, pada maen salah2an. Semua pada ngomong kaya beo kalo banjir ini Salahnya si ini lah, Si itu lah yang harus tanggung jawab, kegagalan si anu lah.

Itulah yang mendasari ane bikin thread ini, sebenarnya siapa sih yang patut disalahkan atas banjir ini??

Oke, kita bahas satu persatu yang menjadi penyebabnya gan,, menurut versi ane..

[CENTER][size="5"][color=red]1. Berkurangnya Resapan Di Daerah2 Penyangga[/color][/size][/CENTER]

[CENTER][img]http://img.antara.co.id/stockphotos/peristiwa/20100215095627-bongkar-villa150210.jpg[/img][/CENTER]



Seperti kita tau, kalo daerah2 kantong2 air di atas jakarta yang seharusnya berfungsi sebagai daerah resapan air sebagian besar sudah beralih fungsi menjadi bangunan2. Mungkin pada saat musim kemarau, hal ini tidak berdampak banyak, cuma kalo pas musim hujan, baru deh kerasa.



Normalnya Air hujan yang jatuh sebagian besar diserap oleh tanah, namun yang terjadi saat ini adalah kebalikannya. Sebagian besar langsung ngalir ke sungai tanpa terfilter lagi. Hasilnya yah kaya yang agan lihat sekarang ini.



Kurun Waktu 2000-2009, kawasan hutan puncak yang ilang sekitar 5.000 Hektar. Agan bisa bayangin sendiri deh gimana parahnya.

[URL="http://m.tribunnews.com/2012/08/11/kawasan-tangkapan-air-di-puncak-berkurang-5-ribu-hektar"]Sumber[/URL]

[CENTER][size="5"][color=red]2. Menyempitnya Daerah Aliran Sungai[/color][/size][/CENTER]



[CENTER][img]http://i.poskota.co.id/uploads/2010/06/das.jpg[/img][/CENTER]



Udah jadi rahasia umum, kalo DAS sungai ciliwung itu sudah diokupasi menjadi lahan2 pemukiman. Lebih parahnya lagi, ini dilakukan secara membabi buta, tanpa mengindahkan dampak2 yang bakalan timbul.



Dan hal ini sudah terjadi dalam waktu yang lama, tanpa ada usaha untuk menata/memperbaikinya.



Ada 5,4 Juta orang yang tinggal di DAS ciliwung. Dan 3,4 Juta orang berada di DKI. Sekitar 30% dari Penduduk jakarta tinggal di DAS Ciliwung. 



Jumlah yang segini banyak, pasti berpengaruh terhadap kondisi sungai itu sendiri. Apalagi Masalah pendangkalan sungai.



Terutama yang tinggal di bantaran. yang jumlahnya sekitar 9% dari orang2 yang tinggal di DAS itu.



[URL="http://sains.kompas.com/read/2012/11/12/03071567/Ciliwung.Perlu.Penanganan.Hulu-Hilir"]Sumber[/URL]

[size="5"][color=red][CENTER]3. Tidak Adanya Kesadaran[/CENTER][/color][/size]

[CENTER][img]http://assets.kompas.com/data/photo/2009/02/15/0905111p.jpg[/img][/CENTER]



Kalo ini agan2 pasti udh tau lah. Gimana parahnya masalah yang satu ini. Ane bukannya mendiskreditkan mereka yang tinggal / punya usaha di bantaran sungai.



Cuma memang kenyataan yang ane lihat seperti itu. Mayoritas dari mereka ngegampangin, semua sampah/limbah pasti dibuang ke sana, mulai yang kecil sampe kasur n kursi juga pernah ane liat.



Selain itu, memang kesadaran masyarakat masalah sampah masih sangat rendah. Sampah masih bertebaran dimana2, begitu ujan, gorong2 macet penuh sampah.

 

Kalo udah kaya gini, siapa yang ngrasain akibatnya?? Semua Penduduk Jakarta gan,,ngga cuma mereka.

[CENTER][size="5"][color=red]4. Okupasi Lahan Yang Membabi Buta[/color][/size][/CENTER]

[CENTER][img]http://i.ytimg.com/vi/WxTlWSmGuGM/0.jpg[/img][/CENTER]



Dari Screenshot diatas sudah jelas,, jumlah perkembangan pusat perbelanjaan yang sangat pesat menjadi salah satu penyumbang keparahan ini, selain bangunan2 tinggi yang lain..



170 gan,,, Jakarta itu mungkin kota dengan mall terbanyak di dunia.



kenapa ane bilang mereka menyumbang? coba agan liat, berapa banyak situ2 / RTH yang sudah berubah fungsi??



ngga keitung gan jumlahnya.. 



Dan agan semua tau kan hasilnya kaya gimana??

Dari semua ocehan ane diatas, ane cuma berharap kita masing2 semua instropeksi diri. Ngga ada yang patut disalahkan, karena kita semua secara langsung/tidak pasti menjadi penyebabnya. Termasuk ane.

Ane cuma mau ngingetin, untuk berubah mulai dari diri sendiri. Nggak perlu lah sok ngerasa paling bener.

Mendingan Kita Sama2 berubah, untuk kondisi kedepannya yang lebih baik.

Demi Anak Cucu Kita